- Welcome To Home Ara

1.2K 131 9
                                    

HAI GUYS IM BACK!!!

JANGAN LUPA SEBELUM BACA VOTE NYA TERLEBIH DAHULU, AKU KASIH WAKTU 5 DETIK....

5










4












3












2











1

UDAH PENCET BINTANGNYA?

•~HAPPY READING~•

SPAM KOMENNYA JANGAN LUPA KAKA🥰

_________________________________________

"Ara nya diboboin di boxnya kali Ar, dari tadi kamu gendong dia mulu, nanti kalo kebangun gimana?" Tegur Keyra, mulai jengah dengan Arka, yang sedari orang tua dan mertuanya ada tadi, suaminya itu tak mau menurunkan Ara dari gendongannya, hingga sekarang tersisa mereka bertiga dikamar itu.

"Gemes aku Key, rasanya puas banget lihat mukanya Ara, hampir mirip dengam muka aku." Ucap Arka tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah cantik anaknya itu.

"Iya kamu puas, akunya nggak! Heran loh aku, aku yang ngandung, aku yang ngidam, aku pula yang ngelahirin, bisa-bisanya aku cuman kebagian mata doang." Keyra menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

Ya dirinya kesal, mengapa wajah Ara hanya bagian matanya saja yang kembar dengannya, sedangkan bagian yang lainnya semuanya mirip Arka.

"Ututu... Mamanya marah Ra." Arka mendekat, dan duduk di bibir brankar Keyra, dengan Ara yang masih anteng digendongannya.

"Kamu gak mau lihat Ara gitu?"

Keyra yang tadinya memalingkan wajahnya, kini menatap Ara yang berada digendongan Arka.

"Sini." Keyra merentangkan kedua tangannya kedepan.

Arka memberikan Ara pada Keyra.

"Anak Mama kok cantik?" Keyra menciumi wajah Ara pelan, agar anaknya itu tak terbangun.

"Eh? Ara nya udah bangun?" Ucap Keyra sambil menciumi wajah Ara lagi.

"Ara nya senyum." Ujar Arka yang melihat ujung bibir Ara tertarik sedikit.

"Kayaknya Ara harus disusuin deh Key, dari tadi dia gak minum apa-apa, kasihan."

Keyra menggigit bibir bawahnya bingung. "Tapi aku gak tau caranya." Cicitnya.

"Gak usah bingung, caranya sama kayak setiap malam kamu nyusuin aku." Frontal Arka.

Keyra menjewer telinga Arka.

"Aws... aw... sakit Key... aw... lepasin dong." Rintih Arka.

"Mulut kamu bisa pake rem sedikit gak sih?! Laki kok mulutnya lemes banget!" Gerutu Keyra.

"Ngapain mesti marah sih? Kan cuman ada kita berdua, eh tiga deng dengan Ara, tapi Ara kan gak ngerti, bicara aja belom bisa."

"Iya tapi mulutnya dibiasain pake rem, biar kalo bicara gak ceplas-ceplos!"

"Iya... iya... maaf."

"Balik badan Ar." Titah Keyra.

"For what?"

HANDFUL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang