- Handful

1.4K 124 6
                                    

HAI GUYS IM BACK!!!

JANGAN LUPA SEBELUM BACA VOTE NYA TERLEBIH DAHULU, AKU KASIH WAKTU 5 DETIK....

5


















4




















3




















2




















1

UDAH PENCET BINTANGNYA?

•~HAPPY READING~•


Keyra menutup pintu rumahnya dengan raut wajah bahagia sambil mengelus bandul kalung yang diberikan oleh Arka tadi.

"Bucin! Masuk rumah bukannya salam malah senyum-senyum!" Tegur Vio yang duduk disofa sambil bersandar dibahu suaminya.

"Hehehe... lupa, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam..."

"Ada apa gerangan nih? Kayaknya seneng amat?" Tanya Keano yang sedang bermain game diponselnya.

"Lihat deh, ada yang beda gak?" Ucap Keyra menyuruh Keano meneliti tubuhnya.

"Gak ada yang beda, lo tetep jelek."

"Sekate-kate lo ya kak, gue cantik gini dibilang jelek."

"Apa yang beda emang Key?" Tanya Deren.

Keyra memegang kalung yang mengalung indah dilehernya.

"Cantikkan?"

"Widih, nyolong dari mana tuh? Mahal kayaknya." Ucap Deren.

"Mulut Daddy ama kak Keano sebelas dua belas, ya kali Dad aku nyolong, Keyra bisa kali beli kalung yang kayak gini."

"Terus apanya yang spesial?" Tanya Vio.

"Yang spesialnya kalungnya dari Arka." Ucap Keyra sambil tersenyum.

"Hilih, baru juga dikasih gituan udah senyum-senyum kayak orang gila, nanti kalo Arka lamar langsung gila beneran dia." Cibir Deren.

"Udah ah! Kesel aku sama Daddy, dari tadi kerjanya julid mulu, gak dikasih jatah sama Mommy ya Dad?!"

"Heh! Anak kecil bicara apaan tuh!" Tegur Vio.

"Tau dari mana kamu Daddy gak dapet jatah?!" Tanya Deren.

"Taulah! Keyra mah hapal gaya-gaya Daddy, kalo lagi marah atau julid kayak gini pasti gak dapet jatah, benerkan?" Keyra melipat kedua lengannya didepan dada.

"Uhh bener banget anak Daddy, Mommy kamu tuh katanya capek-capek mulu, padahal cuman sebentar."

"Sebentar palamu?! Tiga jam kamu bilang sebentar? Hah?!"

"Ya sebentarlah, biasanyakan lima jam, sekarang mala-ehhhh mau kemana?!"

Deren melihat Vio yang berlari kecil kedalam kamar, tak lama wanita itu membawa satu bantal dan selimut.

"Noh! Malem ini gak usah tidur sama aku!" Vio melempar bantal dan selimut itu didepan Deren.

"Vi! Vi!" Deren mengejar Vio namun terlambat Vio sudah mengunci pintu kamarnya membuat Keyra dan Keanl tertawa melihat betapa mirisnya sang Ayah yang harus tidur diluar.

HANDFUL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang