33

1K 72 20
                                    

"Sirik bilang nyet." cibir Reva dan tertawa setelahnya membuat Alexa menatap sinis  Reva.

"Btw, gimana si Gevin?" tanya Graciela pada Ara.

🐨🐨🐨

Aku ingetin. Ini ada adegan 17+ nya. Ya ga sampe segitunya:v. Aku udah peringatin loh ya.

Ara menoleh ke arah Graciela, "lo nengok belakang aja deh." suruhnya.

Graciela memutar badannya dan terdapat wajah Gevin tepat di depannya, refleks ia menjerit, "AAA SETAN!"

Gevin menyentil kening Graciela, "enak aja muka glowing gini dibilang setan."

Graciela menye menye mencibir Gevin. Hingga Gevin kesal. Dan itu sukses membuat tawa semua orang meledak membuat wajah Gevin semakin masam.

"Ra, pacar lo kek cewek anjir. Baperan." adu Graciela pada Ara.

Ara tertawa, "baru tau lo?" balas Ara cekikikan melihat wajah masam Gevin.

"Gue dikacangin anjim." seru Alvin dan Kai.

Lea kembali tertawa, "haduh cowo gue sama tunangan lo sama ya El."

"Hina aja trus, sabar aku mah."


🐨🐨🐨

"La, ke rumah gue dulu yuk." ajak Alvin saat mereka sudah di mobil.

Graciela hanya menganggukkan kepalanya, tetap fokus pada novel yang ia baca. Lalu menyumpal telinganya dengan earphone

Beberapa saat kemudian, gadis itu melepas salah satu earphone dan menatap Alvin, "Jam 3 gue harus ke gym. Udah 2 minggu ngga ke gym. Tapi ntar kan harus ke butik."

Alvin menoleh dan menatap mata biru milik Graciela dan menganggukkan kepala membolehkan, "gue ikut ke gym. Butik kan bisa ntaran jam 5. Ngaret dikit gapapa lah ya," cengirnya

Graciela mengangkat salah satu alisnya, "yakin lo?" tanya Graciela.

Alvin mengangguk mantap. Sebenarnya ia ikut gym karena tidak mau para laki laki lain menggoda Graciela. Posesif ya mas:)

Graciela mengedikkan bahu, "ya serah lo sih."

Tak perlu waktu lama, mereka sudah sampai di rumah orang tua Alvin.

Alvin mengetok pintu, dan tidak lama di bukakan oleh Elle, kakak Alvin. Dan tidak sadar Alvin telah mengetuk kepala kakaknya itu berkali kali.

"Woi bangsat! Kepala gue ngapa lo ketok nyet!" semprot Elle membuat Alvin tersentak dan bersembunyi di balik badan Graciela.

"Ga sengaja pir. Sori," cengir Alvin memunculkan kepalanya dari balik leher jenjang Graciela.

Elle hanya mencibir, lalu bertanya kepada Graciela, "dek, lo ga di apa apain kan sama kakek pedofil semalem?"

Graciela dengan jahil menjawab, "gue di grepe grepe anjir kak." dustanya membuat Alvin melotot tak terima. "Kapan gue grepe grepe lo nyet?"

Graciela tertawa melihat ekspresi dongkol milik Alvin, "canda om."

Elle pun tergelak, "anjir om. Hahahahah."

Wajah Alvin dapat dipastikan semakin masam dan dongkol lalu memilih pergi ke kamarnya.

Elle terkekeh, "lah lah ngambek bocah."

Graciela ikut terkekeh, "gue samperin ya kak."

"Silahkeun. Gue mau ke cafe dulu bye."

Graciela pun masuk ke dalam dan menaiki tangga menuju kamar Alvin. Dibukanya pintu kamar tersebut dan refleks Graciela berteriak. Untung tidak ada orang di rumah. Elle? Dia baru saja pergi ke cafe.

"AAAAA." jerit Graciela sambil menutup matanya dengan kedua telapak tangannya.

Alvin tersentak kaget saat ia tengah melepas kaosnya dan hanya menampilkan dada polosnya. Kemudian ia terkekeh dan menarik Graciela masuk ke kamarnya.

Alvin menutup pintu kamarnya lalu menghampiri Graciela yang masih menutup matanya di pojokan kamar.

Alvin mengapit Graciela di tembok dengan kedua tangannya menempel di tembok kamar.

"Buka aja mata lo." suruh Alvin dengan senyumnya--ralat, seringai jahilnya.

Dengan polosnya Graciela membuka matanya dan memukul dada bidang Alvin kesal lalu kembali menutup matanya sambil berjalan keluar namun pergelangan tangannya di cekal dan kembali terpojok di sudut kamar itu.

"Alvin apa apaan sih? Awas ih! Pake bajunya ogeb!" rengek Graciela karena sudah tak tahan.

Bukannya menurut, cowok itu semakin gencar menggoda gadis di depannya ini.

"Lo manis kalo lagi malu La." bisik Alvin di telinga Graciela membuat sang empu merinding.

Oke, wajah Graciela sudah memerah sempurna.

"Ap-apaan sih! Minggir ga?!" sentak Graciela gugup demgan wajah merah miliknya.

Alvin mendekatkan wajahnya pada Graciela membuat Graciela semakin tegang. "Lo cantik kalo lagi blush." bisiknya lagi di telinga Graciela.

"Ap-apaan sih!! Minggir Al--"

Cup!

Bola mata Graciela membulat sempurna ketika merasakan benda kenyal bersarang tanpa izin di bibirnya.

Awalnya hanya menempel, Namun Alvin melumat bibir gadisnya lembut membuat Graciela tersentak. Dan sekarang percaya atau tidak, tangan Graciela melingkar di leher Alvin namun tidak membalas ciuman laki laki itu.

Merasa oksigen di sekitarnya menipis, Graciela memukul dada bidang Alvin lalu laki-laki itu menjauhkan bibirnya dari bibir Graciela.

"Manis." gumam Alvin namun masih bisa didengar telinga cantik Graciela. Sepertinya bibir Graciela sudah menjadi candu untuknya.

Oke, wajah Graciela sudah memerah sempurna akibat ulah Alvin, namun sayangnya laki laki itu malah terkekeh gemas.

Graciela mendorong tubuh Alvin hingga pantat laki laki itu menyapa lantai.

"SAKIT!"

"Bodoamat!"

Oke, sesuai permintaan aku up:)

Gengs, mau saling follow ig ngga? Kalo mau follow ig aku dulu @heyits_cia trus kalo mau follback dm aku aja.

My Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang