16

1.9K 113 7
                                    

"Ya. Oh Selina! Bilang ke Reyna kalo Graciela ga bisa piket hari ini." putus Mike.

"Thanks." ucap Alvin menggendong tas di salah satu pundaknya menyusul Clarissa.

🐰🐰🐰

"Eh ke kelas tiga ciwi ciwi itu yok." ajak Refan karena sudah bosan,apalagi karena cewek cewek centil yang selalu didekatnya.

"Kuy." sahut Kelvin berdiri dari tempat duduknya

Mereka berjalan menuju kelas tiga ciwi ciwi itu,dan tepat di depan kelas Refan dan Kelvin melihat ciwi ciwi itu dan segera menghampirinya dan mendapati Graciela dalam gendongan Clarissa yang tampak khawatir.

"Mau kemana? Itu Ciela napa?" tanya Refan.

"Ck aduh,Ica mau ke mobil. Tapi Ica pusing. Ciela sakit,tiba tiba panas." jawab Clarissa membuat kedua pemuda di depannya melotot sempurna.

Karena sangat jarang sekali Graciela sakit. Tanpa pikir panjang,Refan mengambil alih tubuh Graciela dari gendongan Clarissa. Apalagi,Clarissa mengatakan bahwa ia pusing kan?

Ikatan batin anak kembar itu kuat,jadi bila satu sakit yang lain juga sakit. Apabila yang satu dalam masalah,otomatis yang lain merasakan khawatir.

Itu terjadi pada Clarissa dan Graciela. Ya umum,mereka kembar kan?

Sampai di parkiran,Meldia masuk ke kursi pengemudi dan yang lain di belakang.

"Bang Ref,Bangke,kalian ga masuk?" tanya Meldia.

"Kita ikut. Ni kembar lagi sakit,apalagi  Ciela pingsan kan? Lo ga kuat ngangkatnya." jawab Refan.

"Iya sih. Tapi kalo lo dihukum gimana bang?" tanya Meldia lagi.

"Kaga ada ketosnya ini." jawab Refan enteng.

"Tapi masih ada Celine loh." peringat Meldia pada kedua kakaknya ini.

"Eh kampret jangan dong!" protes Refan.

"Oh dah ngatain nih? Bilangin papa Bion." ancam Meldia enteng.

"E..eh iya sayang. Jangan dong."

"Diem kalian. Kapan jalannya kalo kalian debat ha?" semprot Kelvin angkat suara karena diam dari tadi.

"Bang,lo pada ke kelas aja,gue masih kuat." ucap Clarissa sedikit lemah.

"Gada ca. Beb,jalanin mobilnya."pinta Refan.

Meldia yang terbawa panik langsung menjalan kan mobil dengan kecepatan diatas rata rata membelah jalanan.

"Lic. Pelan pelan." pesan Kelvin.

"Iya bang,maaf." ucap Meldia.

Skip RS Angkasa->

Nampak lima remaja sedang duduk di kursi depan UGD dengan muka cemas,khawatir,kusut,dan bersalah menjadi satu.

Akhirnya seorang wanita paruh baya dengan jas putih dan stetoskop yang setia melingkari lehernya keluar dari ruangan itu.

Sontak mereka berlima berdiri dan bertanya keadaan Graciela.

My Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang