10

2.4K 143 8
                                    

"Al,papa punya temen anaknya cantik. Nanti malam kita pergi ya. Siap siap." ujar Farhan,ayah Alvin seraya membuang asap rokok yang sudah mengepul dari dalam mulutnya mendesak untuk keluar.

"Pasti ada apa apanya." tuduh Alvin melenggang pergi ke kamar dengan malas.

"NGGA ADA PENOLAKAN YA!" teriak Farhan.

Sial,tau aja. Tenang,kan gue bisa kab--Batin Alvin berbicara namun terpotong karena teriakan Farhan.

"DAN NGGA ADA KABUR KABURAN!" teriak Farhan lagi.

Bangke. Cenayang atau paranormal sih. Punya bapak gini amat. Tau aja lagi gue pen kabur. -batin Alvin berbicara lagi.
                    
🐰🐰🐰

"Rendy,nanti malam ikut papa ketemu temen papa ya. Pake baju yang bagus biar cakep." ucap Tio,ayah Rendy.

Rendy memutar bola matanya malas,"Males ah." jawab Rendy.

"Ngga ada penolakan." tegas Tio.

Rendy berdiri meninggalkan ayahnya menuju ke kamar."Huffttt! Iya dah iya!" jawab Revin kesal.

Rendy menutup pintu kamarnya dengan kencang dan menguncinya rapat rapat lalu membanting dirinya ke kasur king size nya lalu memainkan ponselnya sebentar.

Ia memang paling malas kalau disuruh ikut dengan ayahnya atau ibunya,menurutnya itu sangat membosankan. Karena nanti dirinya lah yang akan dikacangi,atau sekedar bahan pamer ke teman teman orang tuanya.

🐰🐰🐰

"Bang Ref! Tar malem traktir kita sebagai bentuk PJ kalian kemaren. Gamau tau!" cerocos Clarissa.

Entah sudah berapa kali Refan mendengar perkataan adiknya itu hingga telinganya sudah bosan mendengar kalimat itu.

Begitu pun Graciela dan Meldia,ia sudah sangat bosan mendengar kalimat yang diucapkan Clarissa untuk yang kesekian kalinya.

Refan hanya  memutar bola matanya malas "iyaiya. Bosen gue lo ngomong itu terus."

Saat sedang asyik mendengarkan musik yang dinyanyikan idola favorit masing masing,terdengar bunyi pintu terbuka yang sangat mengganggu.

Graciela,Clarissa,Meldia dan Refan kompak menoleh ke arah pintu dan mendapati pria paruh baya berdiri di ambang pintu,ya Bino Williams. Ayah Graciela, Clarissa dan Refan.

Graciela dan Clarissa hanya membuang mukanya malas,melihat ayahnya.  Karena tidak mungkin ayahnya mengunjungi mereka kalau tidak ada apa apa.

Refan segera memghampiri ayahnya, "tumben papa kesini." sinis Refan.

"Kenapa memang ngga boleh?" tanya Bino.

"Ngga,tumben aja."

"Oh." balas Bino singkat.

"Jadi,ada hajat apa papa kesini?" cerocos Clarissa.

"Oke gini,kalian berdua siap siap sekarang,nanti ada teman papa kesini." kata Bino to the point.

"Ma to the les. Males." sinis Clarissa dan Graciela kompak tanpa menolehkan wajah cantiknya sama sekali dengan kedua tangan disilangkan di dada.

"Ngga ada males malesan." tegas Bino.

"Bodoamat."

"Sekarang atau?" ancam Bino.

"Atau apa?"tantang Graciela.

"Papa sita fasilitas kalian."

"Hhh. Hanya 30 menit nanti. Ngga lebih. Kami ada acara sendiri." putus Clarissa.

"Hm."deham Bino.

"Trus apakah harus disini pertemuannya?" tanya Graciela ketus.

"Ngga,di restoran Binara jam 6 nanti."jawab Bino.

"Oh. Yaudah. Kami ngga mau pake dress oke. Kalau kami harus pake dress kami ngga akan ikut." tegas Clarissa.

"Terserah kalian."

"Oke."

Akhirnya mereka masuk ke kamar masing masing. Bino ke kamar tamu.

Sesampainya di kamar tiga gadis itu,mereka mengobrol banyak hal mulai dari awal mereka bertemu hingga hal hal konyol yang pernah mereka lakukan.

Karena asyiknya mengobrol,mereka perlahan tertidur sambil menyalakan lagu Nothing Like Us - Jungkook.

Berkat lagu itu,nereka dengan mudahnya tertidur. Lagunya bikin adem sih hehe bikin gampang tidurnya:)

                     🐰🐰🐰

16.23 P.M

Tampak seorang gadis yang terduduk ditengah tengah kasur dengan muka kusut khas bangun tidur dengan mengucek ngucek matanya dan merenggangkan tubuhnya,menguapkan sedikit rasa kantuknya ke udara.

Yap gadis itu adalah Graciela.

Graciela menengokkan kepalanya ke kiri dan kanan dengan wajah cengo khas bangun tidur, tampaknya baru dia yang terbangun dari mimpi indahnya.

Graciela segera turun dari ranjangnya,memacu kakinya ke kamar mandi untuk mandi sore.

Kebiasaan Graciela, berendam di bathub terlalu lama. Alasannya? Ia sangat suka wangi sabun. Ya ga sampe gitu juga kali!

Selesai mandi, lengkap dengan pakaian rumahnya Graciela membangunkan sahabatnya dan kembarannya yang masih setia memejamkan matanya.

"Licia,bangun. Dah sore." ucap Graciela pelan sambil menggoyang goyangkan tubuh Meldia.

Perlahan,mata Meldia terbuka. Duduk sebentar mengumpulkan nyawanya, "hm? Iya. Hoaaahm." gumam Meldia merentangkan kedua lengannya ke atas dan kesamping,menguapkan sedikit rasa kantuk dan lemas.

Setelah sadar,Meldia beranjak ke kamar mandi dengan langkah kaki diseret.

Melanjutkan aksinya,Graciela menggoyang goyang kan tubuh kembarannya, "Caaa,bangunnn."

Masih setia memejamkan matanya,"hmmmm." hanya menggumam,lalu berpindah posisi yang lebih nyaman.

Gue punya kembaran kebo banget! Batin Graciela mengumpat.

Muncul sebuah ide untuk mengerjai saudara kembarnya,"ICA! KOLEKSI JAKET KESAYANGAN LO KEBUANG!" teriak Graciela dengan senyum evilnya.

"ICA! KOLEKSI JAKET KESAYANGAN LO KEBUANG!" samar samar Clarissa mendengar suara itu langsung terlompat. "Berani buang jaket gue mati lo!" ancam Clarissa setengah sadar.

Menyadari jaketnya masih ada,Clarissa menoleh ke arah kembarannya. "Bangke lo La. Padahal bentar lagi gue dicium ama Heechan!" gerutu Clarissa.

"Idih ngimpi lo! Mandi sono! Kebo!" cibir Graciela.

"Yaudah iya."

Graciela hendak melangkahkan kaki keluar kamar,namun ditahan lagi oleh Clarissa, "apa lagi sih?" Graciela memutar bola matanya jengah.

"Mau kemana?" tanya Clarissa datar.

"Dapur."

My Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang