Sudah seminggu sejak pernikahan Graciela dengan Alvin, Clarissa dengan Rendy, dan Meldia dengan Refan yang dilaksanakan di Gereja Katedral.
Graciela dan Alvin sepakat akan tinggal di mansion Graciela. Sementara Clarissa dan Meldia tinggal di rumah suami mereka. Meldia dan Refan tinggal di rumah lama dirinya, dan juga adik kembarnya. Karena rumah itu juga sudah lama tidak ditinggali ayahnya. Hanya ada para pekerja.
Omong omong, teman teman Graciela juga sudah kembali ke negara mereka, kecuali teman teman sepersekolahan dan sekampus Graciela waktu di Jerman. Mereka tinggal di apart milik Lea.
Nah, masalah pentas The Golden Apple akan dipentaskan oleh esktrakulikuler drama.
•) Kalian bisa cari itu di google ya. Aku agak lupa soalnya. Tapi seriusan itu bagus.
"ALVIN CEPETAN IH GUE MASIH HARUS NGURUSIN OSIS!" teriak Graciela sambil berkacak pinggang dengan wajah garangnya.
"IYA SAYANG IYA! SABAR!" sahut Alvin yang masih memakai dasi serta sepatu.
"LO BAWA REXI YA! GUE MAU BAWA MOXI. KUNCI SI REXI GUE TARUH DI SOFA!"
"IYA SAYA-- HEH NGGA!" balas Alvin sengit.
"BODOAMAT BYE!" sahut Graciela menghampiri Moxi kesayangannya.
Fyi, Moxi dan Rexi itu motor ninja keluaran terbaru kesayangan Graciela. Moxi berwarna hitam, sementara Rexi berwarna merah menyala. Hari ini gadis ini entah kenapa ingin menggunakan motor kesayangannya.
Alvin langsung berlari tunggang langgang menghampiri Graciela yang sudah menggas motornya.
"Jangan bawa Moxi ya? Bahaya. Naik Roli aja." bujuk Alvin dengan wajah memohonnya. Cowok itu sangat khawatir dengan wanitanya ini.
"Gamau. Mau naik Moxi. Titik." keukeuh Graciela membuat Alvin menghela nafas panjang nan kasar. Kalau sudah begini, Alvin hanya bisa menurutinya.
"Paipai." ucap Graciela langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi,tentunya sudah memakai helm fullface. Alvin juga buru buru memakai helmnya dan menyusul Graciela.
Tak sampai 13 menit, mereka sudah sampai di parkiran sekolah. Para murid menatap mereka kagum dan heran, siapakah gerangan yang berada di balik helm tersebut? Ada yang berpikir bahwa itu murid baru.
Namun pikiran mereka berubah saat melihat rambut panjang menjuntai meluncur dari helm tersebut dan menampilkan wajah cantik Graciela.
Wihh anjir keren.
Tumbenan pake motor.
Anjir motornya keren banget.
Plis cantiknya bertambah setelah seminggu ga masuk.
Mamak ada bidadari.
Cih, masuk lagi tuh jalang?
Perkataan terakhir tadi membuat Graciela maupun Alvin naik darah. Graciela menghampiri siswi yang mengatainya dengan wajah memerah menahan emosi. Sebejat bejatnya ayahnya, ayahnya tak pernah menyebutnya dengan sebutan itu.
Seringai yang menyeramkan terbit di wajah Graciela yang mampu membuat siapa saja merinding.
"Ngomong lo sekali lagi." tantang Graciela.
Siswi tadi sudah ketakutan, bahkan gemetaran karena sisi menyeramkan Graciela sudah terbit. Namun ia mencoba tidak takut dan malah menjawab dengan wajah menyebalkannya, "lo jalang."
Baru saja ia hendak melayangkan bogemannya, kepala sekolah datang menghampiri mereka. "El, ada apa ini?" tanya Gara, yang tak lain adalah paman Graciela.
"Nih om, El dibilang jalang." adunya.
Tampak sekali bahwa urat lehernya sudah keluar, beserta rahangnya yang mengeras.
"Kamu, bereskan barang barangmu dan silahkan cari sekolah lain." perintah Gara dengan nada mencekam.
Siswi tadi sudah menangis dan memohon mohon agar tidak dikeluarkan. Namun keputusan Gara sudah bulat dan tak bisa diganggu gugat.
Dengan langkah berat, siswi tadi melaksanakan yang diperintahkan oleh Gara.
"El, kamu ke kelas gih," suruh Gara diangguki oleh Graciela.
Gara mendekatkan kepalanya ke telinga Graciela, bermaksud membisikinya. "Jangan uwu uwu sama suami di kelas loh." bisik Gara yang membuat wajah Graciela memerah sempurna.
Graciela memukul dada bidang Gara sehingga sang pemilik mengaduh kesakitan, padahal menurut Graciela pukulannya termasuk pelan. Pelan gigimu gundul heh.
"Au ah El ke kelas dulu om. Paipai." pamit Graciela lalu mengacir ke kelas.
"Alvin duluan om." pamit Alvin lalu menyusul Graciela sehabis menerima telpon dari temannya bahwa hari ini ada balapan.
Disisi lain, Graciela menerima telpon dari Revin bahwa malam ini ada balapan di sirkuit biasa. Setelah memasukkan handphonenya ke dalam saku roknya, terdengar komentar aneh di telinga cantiknya.
Itu Clarissa bukan sih?
Bukan Clarissa. Matanya beda.
Iya tuh rambutnya beda.
Tapi mirip Clarissa tau.
Ga mirip, liat tuh rambut ombre biru. Matanya dia coklat hazel.
Tadi kan Clarissa udah masuk?
Tbc . . .
Nahloh siapa?
Hayo hayo ada yang bisa nebak?
See you on next part;)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Girl
Teen FictionAmanda Graciela Williams seorang cewek most wanted di sekolahnya dan menjadi idaman hampir seluruh kaum adam di sekolahnya itu. Cewek cantik, pintar, dan juga imut. Ya dirinya memang sesempurna itu. Tapi diantara semua kelebihannya, dirinya memiliki...