41

654 51 6
                                    

"Loh mama, kak El, Arkan?" kaget Alvin.

"Demi alek, ini yang gue liat beneran kak Grace?" tanya Arkan tak percaya. Seolah sadar, Graciela melompat dari gendongan Alvin dan berdiri sambil menunduk malu.

"Loh loh? Muka kamu kenapa nak?" tanya Olyv saat melihat wajah Graciela yang penuh ruam merah.

Graciela tidak berniat menjawab, akhirnya Alvin yang menjawab pertanyaan Olyv, "alerginya kambuh ma. Makanya Al bawa pulang duluan." jawab Alvin disambut dengan "oh" ria dari Olyv, Michelle, dan Arkan.

"Eh, masuk ma, kak, Ar." ucap Graciela saat menyadari bahwa ibu mertua, kakak dan adik iparnya masih berada di depan pintu. Jangan lupakan perempuan asing yang mengekor di belakang Arkan.

Saat keluarga dari suaminya sudah masuk semua dan berkumpul di ruang tamu, Graciela pergi ke dapur untuk membuat minuman. 20 menit kemudian, gadis itu telah selesai membuat minuman untuk ibu mertua, kakak ipar, dan adik iparnya beserta perempuan asing itu.

"Mama denger Violet mau ke Indo."

VioletBatin Graciela bertanya tanya saat me dengar ucapan mamanya.

"Beneran ma?" tanya Alvin memastikan. Dapat di temukan keantusiasan ketika ia mendengar ucapan Olyv.

"Iya."

"Ck ngapain sih dia dateng lagi? Mau ngerusuh? Gausah dateng deh." ketus Arkan dan Michelle berbarengan.

"Ma, ini minumnya." potong Graciela saat melihat ibunya akan menegur dua kakak-beradik itu.

"WUIHHH LEMON TEA! LO TAU BANGET FAVORIT GUE DEH. ADIK IPAR KESAYANGAN INI!" heboh Michelle saat mendapati segelas lemon tea segar di letakkan di atas meja.

"WUAAA LEMON TEA! MAKASIH KAKAK CANTIKK!" girang Arkan dan langsung menyambar gelas berisi lemon tea tersebut.

"Em, Ar! Itu cewek di sebelah lo itu pacar lo ya?" tanya Graciela sambil menatap perempuan imut seumuran Arkan.

Arkan menepok jidatnya, "ehe, iya kak. Lupa ngenalin ke kakak tadi." cengirnya.

"Tau tuh parah banget. Pacar sendiri masa lupa." celetuk Michelle.

"Yeee, diem lo nenek lampir." balas Arkan.

"Arkan, lambemu tak sambeli ya." ancam Olyv.

Graciela menggeleng gelengkan kepalanya, beralih menatap perempuan imut yang sedari tadi menunduk. "Kamu Erin kan pacarnya Arkan?" tanya Graciela lembut.

Perempuan yang diketahui bernama Erin menggangguk kecil lalu mendongakkan kepalanya menatap Graciela, sang CEO di kantor tempat ibunya bekerja. "Iya Miss."

Graciela membulatkan matanya, ia berbisik ke Erin, "tolong jangan panggil aku miss di depan orang orang." Erin langsung gelagapan dan mengangguk paham.

Olyv, Michelle dan Arkan menatap Graciela dan Erin dengan raut wajah heran. "Miss?" beo Arkan.

Graciela, Erin beserta Alvin gelagapan, "i-itu aku ngeledek kak Gracy. Miss Arkan. Ehehe." jawab Erin sambil menyengir.

"Iya ma, makanya tadi aku melotot." tambah Graciela sambil menghembuskan nafas lega.

Olyv, Michelle dan Arkan mengangguk mengerti meskipun agak ragu.

"Oiya ma, Violet siapa?" tanya Graciela tiba tiba.

"Ah Violet itu--"

"Perempuan ga jelas. Gausah tanyain." potong Michelle dengan wajah datar.

"Kak!" sentak Alvin tak terima sambil menatap Michelle tajam.

Michelle membalasnya tak kalah tajam, "apa lo? Benerkan dia perempuan ga jelas?" sinis Michelle. Nampak jelas bahwa Michelle benci membahas perempuan yang bernama 'Violet' itu.

"Bener kak dia perempuan ga jelas. Cuma bang Alvinnya aja yang ketipu ama tingkah manisnya." timpal Arkan.

"Nah bener apa kata kakak sama adik kamu itu." timpal Olyv juga.

"Ma!" tegur Alvin.

Kenapa dia yang sensi pas si Violet violet itu di jelek jelekinBatin Graciela heran.

Seolah mengerti raut wajah Graciela, Michelle menepuk bahu Graciela, "nanti gue ceritain." kata Michelle diangguki oleh Graciela.

"By the way, aku mau nanya sama Erin, kok kamu bisa bisanya pacaran sama Arkan yang notabenenya sengklek bin sinting?" tanya Graciela sekaligus menyindir Arkan.

Satu ruangan tergelak, "Arkan sengklek sih, tapi ngga tau dia pake pelet apa jadi aku pacaran sama dia deh. Tapi kalo di sekolah dia serem tau kak, suka banget tonjok tonjokin cowok yang ngedeketin aku." polos Erin.

Graciela tertawa keras. Michelle juga tidak kalah keras. "ahahaha, cewek lo polos banget. D-dia aja hahahaha ngakuin lo sengklek. HAHAHHAHAA." tawa Alvin, Olyv, Michelle Graciela beserta Erin semakin meledak saat melihat air muka Arkan tidak bersahabat.

Tawa Graciela meredup saat salah satu maid memberitahunya bahwa ada yang menelfonnya. "Ma, El angkat telfon sebentar." pamit Graciela lalu melenggang pergi ke arah teras.

"Halo?"

"..."

"Apakah tidak bisa di tunda?"

"..."

"Baik, saya kesana sekarang. Terima kasih infonya."

Graciela menghembus nafas kasar, sepertinya ia harus pergi ke kantor untuk mengurus berkas berkas yang menggunung. Belum lagi acara bisnis rekan kerjanya yang di adakan di Thailand minggu depan.

Graciela berbalik untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian formal. Celana panjang beserta kemeja putih di padukan blazer hitam.

Selesai mengganti pakaiannya, Graciela turun ke bawah untuk izin pergi kepada mertuanya.

"Ma, El pergi sebentar ya?" pinta Graciela sambil menatap Olyv. Olyv mengernyit, "mau kemana sayang?" tanya Olyv balik. "Iya mau kemana lo pake baju formal gitu?" sambar Michelle.

"Ada urusan penting di kantor ma." cicit Graciela sukses membuat Olyv mendelik kaget, begitupun Arkan. Michelle yang sedang minum pun menyemburkan minuman yang didalam mulutnya sampai terbatuk batuk.

"HAH?!"

ayo dong kalian votenya yang banyak biar aku rajin up. Kalo votenya sedikit aku jadi ga rajin.

Hargai aku dengan vomment guys.

My Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang