20

1.8K 115 10
                                    

"Bye ma." ucap Graciela meninggalkan area makam tersebut bersama Alvin.

"Alvin juga pamit ya Ma."

🐰🐰🐰

Graciela berjalan menuju mobilnya dengan lemas,akhirnya Alvin menyuruh adiknya untuk membawa mobil Graciela pulang.

"Lo bareng gue aja." ucap Alvin menarik tangan Graciela.

"Gue pake mobil gue."jawab Graciela.

"Mobil lo dibawa sama adik gue." balas Alvin.

"Ck. Yauda gue ikut." pasrah Graciela mengikuti langkah Alvin.

Alvin tersenyum tipis,susah sekali untuk menaklukan hati gadis yang disampingnya.

Graciela masuk ke kursi penumpang disamping kursi pengemudi dan memasang seatbelt.

Lalu Alvin menjalankan mobilnya menuju arah rumah Alvin.

Selang 20 menit,akhirnya mereka sampai dikediaman Fernandez,keluarga terkaya nomor 3 di dunia.

"La,udah sampe." ucap Alvin sebelum melihat ke arah Graciela dengan wajah damainya.

Ya,Graciela tertidur dengan mata sembab membuat Alvin enggan membangunkannya.

Alhasil,Alvin menggendong Graciela yang tertidur.

Keknya dia capek karena tadi nangis. Harusnya gue tau dari awal La. Maaf. Batin Alvin.

Gue kira dia berat,ternyata ngga. Batin Alvin.

Sampailah mereka di depan pintu rumah Alvin,karena tangannya ia gunakan untuk menggendong Graciela, terpaksa Alvin mengetuk dengan kakinya.

"Iya den? Loh ini siapa? Cantik sekali."ucap maid yang membukakan pintu bagi Alvin.

"Tunangan Alvin bi,yang sering Alvin bicarain itu. Alvin ke kamar ya bi. Tolong bawain makanan sama teh manis hangat." pesan Alvin masuk ke dalam dan menaiki tangga menuju kamarnya.

"Baik den." ucap maid itu berlalu ke dapur.

"Heh mau kemana lo Al?" tanya Michelle,atau sebut saja Elle.

"Ataslah,mau kemana lagi?" jawab Alvin.

"Jangan ngapa ngapain lo! Belom sah! Awas aja adek ipar gue ampe lecet,gue gantung lo di tiang listrik." ancam Elle.

Alvin hanya memutar bola mata malas,"siapa yang mau macem macem bego lo kak! Gue masih tau diri kali."sewot Alvin.

"Iyain dah. Eh itu kenapa dia? Kok kek sembab gitu? Lo apain hah?" tanya Elle.

"Habis ngunjungin makam mamanya dia. Gue ga ngapa ngapain dia anjir! Dah ah ga selese selese ngomong terus." jawab Alvin melanjutkan langkahnya yang tertunda.

"YUHUUU ARKANO YANG TAMPAN SEJAGAD RAYA INI PULANG DENGAN SELAMAT SENTAUSA TANPA LECET SATU MILI PUN! MANA RED CARPETNYA." ucap Arkan lantang saat baru memasuki rumah.

Golok mana golok?:) makan adek sendiri ga dosa kan?:) Batin Alvin.

"Anjing! Kuping gue Ano!!! Ini rumah bukan hutan bego! Lama lama gue bawa lo ke hutan." kesal Elle sambil menutup kupingnya,takut gendang telinganya pecah akibat teriakan babon di depannya ini.

"Bangsat lo! Cewe gue lagi tidur! Diem!" omel Alvin meneruskan langkahnya menuju kamar miliknya.

Alvin meletakkan Graciela dengan hati hati di atas kasur king size miliknya bagaikan meletakkan sebuah berlian yang mudah pecah.

Lo kira gue barang hah?-Graciela.
Cuma perumpamaan doang nyet. Masi mending berlian daripada remahan rempeyek?-author.
Bngsd,iyain dh thor.-author.

Lalu Alvin tidur di sebelah Graciela sambil memandangi wajah damai nan sembab milik gadis yang tengah tertidur disebelahnya.

Kenapa muka lo mirip dia La?-batin Alvin bertanya sambil memperhatikan wajah Graciela dengan teliti.

Lalu tangannya bergerak bebas menelusuri wajah Graciela, namun saat baru menyentuh pipi gembil gadis itu,satu kata yang dapat ia katakan.

Panas.

Alvin mengambil kompresan dibawah dengan cepat.

"Bi,tolong ambilkan obat panas ya." pesan Alvin lalu bergerak ke kamarnya.

"Baik den."


Maap baru bisa up:(

My Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang