2

5.7K 279 5
                                    

Dua orang gadis sedari tadi masih terlelap dalam tidurnya, wajar saja Graciela Dan Meldia baru sampai siang tadi pasti mereka cukup lelah. Graciela tinggal di apartemen bersama sang kakak, Refan Alfino William. Ayah mereka lebih sering bekerja di luar negeri ya walaupun tetap mengirim uang setiap bulannya, dan mereka lebih memilih apartemen karena jaraknya lebih dekat ke sekolah.

Membicarakan soal Refan, ia sudah duduk di bangku SMA tepatnya kelas 12 belas. Ia juga bersekolah di tempat yang sama dengan Graciela, SMA Galaxy. Graciela juga memiliki saudara kembar, Clarissa Greyciela William atau lebih sering di panggil Ica. Tetapi ia tinggal di Bekasi karena Ica sedikit manja jadi ia belum terbiasa hidup mandiri tanpa orang tua. Disana pun ia dirawat oleh Oma Opa dan Om nya.

Prank!!!

Mendengar suara pecahan kaca, dua gadis yang tadinya terlelap menjadi terbangun. Cepat-cepat Graciela mengubah posisinya menjadi duduk, diikuti oleh Meldia. “Suara apaan tuh?” tanya Meldia.

“Mana gue tahu, yok langsung cek aja.” jawab Graciela berjalan mendahului Meldia. Ia mengecek dapur tapi tidak ada benda yang pecah, Meldia pun tidak menemukan barang yang pecah di sekitar ruang tamu.

Prank!!!

Suara itu terdengar lagi, Graciela mengernyit bingung. Apa suara itu berasal dari kamar abangnya? Tak ingin membuang waktu, Graciela langsung saja membuka pintu kamar Refan. “Abang?!!” pekiknya.

Ia lihat Refan terkulai lemas dengan tangan yang berdarah, seluruh kamarnya pun terdapat pecahan kaca dimana-mana. Melihat itu, Meldia langsung saja menelpon ambulans. Setelah itu, Meldia membantu membereskan pecahan kaca yang berserakan, sedangkan Graciela berusaha membangunkan Refan.

Tak butuh waktu lama petugas rumah sakit sampai di apartemen Graciela dan segera membawa Refan ke rumah sakit. Meldia dan Graciela juga ikut menggunakan mobil pribadi. Di sepanjang perjalanan, Graciela tampak sangat khawatir. Jujur, baru pertama kali ia melihat abangnya seperti ini. “Sebenernya Lo ada masalah apa sih, Bang...” lirih Graciela.

“Jangan kasih tau Ica ya,” ujar Graciela.

Meldia pun hanya mengangguk saja, tapi bagaimana bisa ia tidak memberi tahu? Pasti naluri Graciela dan Ica pasti sangat kuat, saat ia sedang khawatir panik seperti ini dengan otomatis Ica akan memiliki perasaan yang sama.

***

Seorang gadis sedari tadi berkeringat dingin, dirinya merasa panik tiba-tiba tanpa alasan yang jelas. “Aduh Ica, Lo kenapa sih?” ujarnya bermonolog. Entahlah sedari tadi dirinya merasa cemas, ia juga tidak tahu siapa yang ia cemaskan.

Tiba-tiba saja, pikirannya tertuju pada Graciela. Pasti ada sesuatu yang terjadi padanya, sebab itu dirinya ikut merasakan sesuatu. Ica menelpon Meldia untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.

“Halo?”

‘iya? Kenapa Ca?’

“Di sana lagi kenapa?”

‘ah? Engga kenapa napa kok ca,

“Jujur sama gue.”

‘lo kesini aja deh sekarang, Bang Refan masuk rumah sakit.’

“O-oke.”

Ica dengan cepat langsung mengemasi barang-barangnya, setelah selesai berkemas, ia langsung masuk ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkan rumah tanpa pamit terlebih dahulu. Pikirannya hanya tertuju pada satu, Refan.

( JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT )

My Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang