Amanda Graciela Williams seorang cewek most wanted di sekolahnya dan menjadi idaman hampir seluruh kaum adam di sekolahnya itu. Cewek cantik, pintar, dan juga imut. Ya dirinya memang sesempurna itu. Tapi diantara semua kelebihannya, dirinya memiliki...
"Dapur? Ngapain?" tanya Clarissa masih memegang lengan Graciela.
Graciela memutar bola matanya malas,"Bikin salad." jawab Graciela singkat.
"Ngidam apa gimana sih lo?"
"Ck,salah mulu gue. Lagi pengen salad doang." gerutu Graciela melenggang pergi ke dapur dengan kedua tangan disilangkan di depan dada.
SkipmalamnyadirestoranBinara.
GracielaPoV.
Gue duduk di salah satu kursi di tengah tengah Ica sana Licia. Tepatnya di ruangan vip ini.
Sebenernya gue males pake banget ikut kesini. Tapi ya apa daya daripada fasilitas gue dicabut? Yaudah lah lagian cuma sebentar doang.
Bukan muka gue aja yang kusut,Ica sama Licia sama kusutnya apalagi bang Ref.
Niatnya mau hangoutbareng bang Ref ama yg lain,ngerayain jadiannya Licia sama bang Ref,meski telat sih.
Alesan gue males ikut pergi bareng bokap gue? Karena pasti gue dan Ica dipamerin ke temen bokap gue,plus jadi bahan bincangan buat mereka dan gue ngga suka itu.
Gue lebih suka saat pergi bareng kembaran gue dan sohib gue dari orok,itu lebih menyenangkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini yg Ica pake.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini yg Licia pake.
Kalo bukan demi fasilitas gue,gue gabakalan rela ikut bokap gue kesini.
Dan gue lebih milih pake outfit yg gue pake malem ini karena gue bukan cewek jaim,gue bukan cewe cewe yang di cerita cerita wattpad yg kalo ketemuan harus pake dress diatas lutut yang menurut gue kurang bahan.
Gue juga gasuka pake dress atau rok yg kurang bahan meski gue suka pake celana setengah paha,toh gue pake celana itu kalo dirumah doang.
AuthorPoV.
Graciela duduk dengan kaki kiri diangkat lalu menjatuhkannya dengan lembut diatas paha kanannya.
Sembari menunggu,Graciela memilih menyebarkan info tentang idolanya ke seluruh grup chat miliknya lalu melihat postingan postingan di twitter,instagram,dan salah satu aplikasi yang dinamakan weverse.
"Hai Bino. Udah lama?" sapa Farhan.
"Ngga baru aja kok silakan duduk." ujar Bino.
"Mereka anak anakmu? Sudah besar yah. Cantik sekali." puji Rani,istri Farhan.
"Begitulah." jawab Bino singkat.
Graciela dan Clarissa tak menghiraukan perkataan antara ayahnya dan temannya itu.
"Hai Bin,Far. Dah lama? Maaf telat." ucap Tio.
"Ngga kok santai aja." jawab Bino mengambil segelas air putih di meja lalu meminumnya.
Tidak lama satu pemuda datang dengan wajah kusutnya diikuti satu pemuda yang lain.
Alvin dan Rendy.
Rendy yang menyadari kehadiran Alvin bertanya,"Eh elo Vin? Kok disini?" tanya Rendy bingung.
"Disuruh ikut ortu." jawan Alvin dingin.
Dari kejauhan Farhan dan Tio memanggil anaknya dengan melambaikan salah satu tangannya kepada dua orang pemuda itu bermaksud menyuruh anaknya duduk disebelah orang tuanya.
Tiga ciwi ciwi cantik hanya fokus pada ponselnya,begitu pun Refan.
Akhirnya Refan menarik tangan Meldia menjauh dari kawasan itu karena mereka tidak terlibat.
TidakterlibatapapenmojokloFan? -author.
Duaduanyasihthorhehehe -Refan.
Dasarlomentangmentangpunyadoi. -author.
Cembukurlothor? - Refan
Cemburuanying. Kagalah. -author.
Oh. Yaudahbaythor. - Refan.
Back to the topic.
Seakan tidak perduli,Graciela dan Clarissa menyumbatkan sebuah benda yang bernama earphonedi masing masing telinganya.
"Ciela,Ica lepas earphone kalian." ucap Bino datar.
Dengan malas,tanpa mengalihkan wajahnya dari ponselnya.
"Langsung saja,kita bicarakan perjodohan ini. Alvin dengan Graciela dan Rendy dengan Clarissa." ucap Tio enteng sukses membuat keempat remaja itu terlonjak kaget dengan mata membelalak.
"APA PERJODOHAN?!" jerit keempat remaja tersebut.
"Ngga ngga ngga akan gue terima." bantah Graciela tegas.
"Ayolah Ciela,papa ngga pernah minta apa apa sama kalian berdua. Tolong turuti permintaan papa sekali ini aja." mohon Bino.
"Ck." decak Graciela dan Clarissa ketus,kembali menyenderkan punggungnya yang terbalut pakaian ke sandaran kursi yang di dudukinya.
Dan mereka masih belum menyadari kehadiran dua remaja lainnya dihadapannya.