26.

1.6K 111 11
                                    


"Ini gue dari kecil, so jangan nanya gue warnain rambut gue atau ngga oke." cerocos Graciela. Astaga Alvin harus memperingatkan dirinya untuk tidak bertanya dalam hati masalah gadisnya ini. Ia lupa kalau gadisnya ini bisa membaca pikiran orang.

                           🐨🐨🐨

Setelah selesai mengeringkan rambut Graciela, pintu depan terbuka dan menampilkan AJ dengan wajah khas bangun tidurnya. "Wassup." sapanya.

"Hey, you just woke up? Why you go to my room?" tanya Graciela menyisir rambutnya.

AJ mengucek mata, "nope, just wanna to see you. Are you going to school?"

"Of course yes lol. You wanna come with me to my school? You can wait me in my own room during school hours of course." tawar Graciela menguncir rambutnya yang panjang.

"Nope, if i go with you im look like your parent and i'll look like a stupid person huh." tolak AJ.

Graciela tertawa kecil, "good if you thinking like that hahah."

"Bish. Im going back to my room. See you all. Bye." ucap AJ dan keluar dari ruangan dan menutup pintu.

"Bye. Sarapan dulu gih Vin." suruh Graciela.

Alvin menggeleng, "Lo juga. Lo ga makan, gue ga makan."

Graciela mendengus, "gue ga biasa sarapan."

Alvin tidak peduli, ia menarik Graciela ke meja makan. "Kalo gitu mulai sekarang lo harus sarapan. Gue gamau tau. Pantes aja badan lo kurus."

Graciela memutar bola mata, "Terserah lo." jawabnya singkat dan mengambilkan nasi goreng ke piring Alvin dan miliknya. "Makan." suruh Graciela sedangkan ia menuang susu pada gelas.

"Lo juga." balas Alvin mulai menyantap makanannya.

                           🐨🐨🐨

Sedangkan di tempat lain, ke empat remaja masih setia menutup matanya di tempat tidur. Alarm berbunyi untuk kesekian kalinya dan akhirnya Meldia terbangun, "anjir telat." gerutu Meldia beranjak ke kamar mandi untuk mandi.

Setelah selesai mandi, Meldia membangunkan Clarissa, Refan, dan Kelvin dan menyuruh mereka untuk mandi sementara Meldia menyiapkan sarapan. Masalahnya ini hampir pukul 6 dan mereka baru bangun.

Telpon Meldia berbunyi menandakan ada panggilan masuk yang harus ia jawab. "Halo? Oh mama. Hari ini di butik aunty? Jam 4 sore? Iya nanti kita kesana. Um pulang? Besok ma. Thanks ma, bye."

Meldia menutup telpon dan mendesah pelan, padahal ia sudah lupa dengan hari itu. Tapi mamanya mengingatkannya kembali membuatnya resah. Ia harus ikut dengan Refan, tapi ia tidak bisa kalau tidak ada Clarissa dan Graciela.

Masalah Graciela, ia akan minta maaf hari ini. Tunggu, Meldia teringat. Ini hari apa? Tanggal berapa? Meldia mengecek handphonenya dan terlonjak kaget. 12 SEPTEMBER?! Sementara dia belum menyiapkan apa apa untuk hari ini.

Handphone Meldia berbunyi, ada pesan masuk.  Ya dari Olyv, penggemar Graciela.

Kak, sekarang kakak bisa ke sekolah ngga? Kita ada surprise buat kak Graciela sama Kak Clarissa. Genting kak. Kalo kakak mau ikut ke sekolah sekarang ya kak. Kita ada di ruang musik.

   From : Olyv.

Meldia membacanya dan segera menyambar tas dan sepatu miliknya dan teriak, "GUE DULUAN! ADA URUSAN PENTING! SARAPAN UDAH DI MEJA YA! BYE!" dan langsung berlari menuju sekolah.

Begitupun Refan dan Kelvin langsung menyusul Meldia setelah mandi dan menyambar roti isi yang dibuat Meldia untuk dimakan sambil berjalan ke sekolah.

                          🐨🐨🐨

Selesai makan, Alvin dan Graciela bersiap pergi ke sekolah. Alvin melihat layar handphonenya untuk melihat jam dan terkejutnya saat matanya tidak sengaja melihat tanggal hari ini ia sangat terkejut.

Ulang tahun gadisnya!

Mana dia belum beli hadiah untuk Graciela. Apa yang harus ia lakukan?

Aaah itu nanti saja. Tidak mungkin kan dia tiba tiba beralasan hanya untuk hadiah? Aahh benar, Arkan! Arkan jago dalam menyiapkan pesta maupun kejutan.

"Vin? Ayo." ucap Graciela membuyarkan lamunan Alvin hingga Alvin tersadar, "Iya."

                          🐨🐨🐨

"Allright, how we make the party?" tanya Rishal.

Yap, mereka berkumpul. Untuk apa? Rapat. Rapat apa? Ultahnya Graciela.

"For our baby girl? We can call Alvin. Wait. I know one place that good here. Im search it. Allright, this is the plan. ......" putus AJ.

"Got it?" tanya AJ selesai menjelaskan bagian yang harus mereka kerjakan. Dengan berbisik.

Mereka bersorak kompak. "YES MA'AM."

"Fuck you all." gerutu AJ.

Zani tertawa, "Damn it. We just kidding lol." ucap Zani menepuk bahu AJ.

Rania melerai, "Allright guys, do what we should do now before El comeback here."

"YES MOTHER!" sahut semua kompak.

Rania cemberut, "damn."

"BHAHAHA."

                            

Oke, see u next part guys. Janlup hargain author dengan votement+share.

My Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang