29

1.2K 85 8
                                    


Graciela menjawab, "gapapa." jawabnya singkat serta melangkahkan kaki meninggalkan lapangan menuju kelas karena 5 menit lagi bel masuk berbunyi.

🐨🐨🐨

Graciela meringis sesaat karena luka kecil di pipinya. Entah datang darimana, Kelvin sudah ada di depannya. "Ini kenapa hm?" tanya Kelvin lembut seraya mengelus pipi Graciela yang terluka.

Graciela menepis kasar tangan Kelvin kasar, "peduli apa lo?" tanya Graciela balik dengan dingin, lalu melewati Kelvin menuju ke kelasnya.

Baru 3 langkah dari pintu kelas, Rena memberitahu Graciela bahwa ia dipanggil kepala sekolah. Dengan terpaksa, Graciela menyeret kakinya menuju ruang kepala sekolah.

Graciela mengetuk pintu ruangan tersebut lalu masuk, "ada apa pak?" tanya Graciela sopan, dan datar tentunya.

Kepala sekolah yang baru menyadari kehadiran Graciela langsung berkata, "ah tolong kamu antarkan anak baru ini ke kelas kamu ya." sambil menunjuk ke arah siswa dan siswi baru itu.

Graciela menoleh, mengikut arah pandang kepala sekolah dan terperanjat kaget. "Miss us?" ucap siswa dan siswi baru itu.

"Lo..." kaget Graciela masih belum percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.

"Ikut gue." ucap Graciela meninggalkan ruang kepala sekolah menuju kelasnya.

"Demi apa lo berdua disini?" datar Graciela menatap ke arah siswa dan siswi baru itu.

Eh eh itu siapa? Bening banget gila.

Bebeb Gracy senyum dong.

Populasi cogan dan cecan bertambah.

Gracyy, aku padamuuuuu.

Neng Gracy, sama aa yuk neng.

Begitulah komen komen para netijen saat melihat mereka jalan bersama. Namun Graciela tetap memasang muka datar dan tidak memedulikan komentar komentar tidak berfaedah tersebut.

Pas sekali, Graciela melihat Redo yang terburu buru masuk ke kelas, "Do. Rapat nanti pas istirahat oke. Nanti gue kasitau yang lain."

Redo mengacungkan jempolnya keatas tanda dia mengiyakan perkataan Graciela.

"Masih aja jutek lo." Cibir Adrien.

Graciela menjawab dengan nada datar andalannya, "trus?"

Kini giliran Adrian yang menjawab, "ubah kek."

Graciela mendengus, "gini ya sepupu kembar gue yang laknat, kalian itu bacot. Masuk sana."

Tak lama Clarissa dan Meldia melihat mereka.

"Tunggu, kok gue kayak kenal itu dua cecunguk?" monolog Clarissa lalu menghampiri Graciela, Adrien, dan Adrian.

"WEEEESHH GILA KEMBAR LAKNAT DISINI." seru Clarissa dan Meldia lantang.

Ya murid baru itu kembar, mereka sepupu jauhnya gadis dingin itu. "Lo--"

Kringg... Kringg... Kringg...

"Dah masuk sana. Gue duluan." pamit Graciela dan gadis itu langsung berkeliling mencari murid yang terlambat. Saat melewati kantin, banyak siswa yang masih nongkrong ria sambil bermain gitar.

"Bagus." ujar Graciela lantang sambil bersedekap dada.

Otomatis, semua yang ada disana ngacir terbirit birit.

"GADA YANG LARI. SEMUA KESINI!" perintah Graciela lantang dan dingin.

Seperti robot, mereka semua menghampiri Graciela dengan takut. "Udah tau bel masuk masih konser disini? Tru--" ucapan Graciela terpotong begitu ekor matanya menangkap sosok siswa yang sedang menuruni dinding. "Heh lo yang baru turun, kesini." panggil Graciela.

Menurut, ia menghampiri gerombolan itu.

"Rendy? Ngapa telat?" tanya Graciela melihat Rendy terlihat kacau.

"Kesiangan. Disuruh ini itu ini itu." jawab Rendy jujur sambil mengelap keringat di pelipisnya.

Untung gadis itu membawa air minum dingin. Ia melempar botol minum itu ke arah Rendy dan ditangkap dengan baik. Rendy mengangkat salah satu alis matanya.

Mengerti maksud Rendy, "ck, minum aja. Ga gue kasi racun." perintah Graciela.

"Thanks." ucap Rendy lalu meneguk air minum dingin itu.

"Tapi, hukuman tetep hukuman. Kalian semua lari 12 putaran. Sekarang." perintah Graciela dingin.

"Elah, 5 aja kek. Gue belom sarapan." protes Keny, anak kelas 12 IPS 3.

"Trus, muka gue menunjukkan gue peduli? Siapa suruh ga sarapan?" balas Graciela sengit.

Tidak ada alasan lain, gerombolan siswa itu mulai menjalankan hukumannya. Hari ini ia tidak melihat Ryan? Syukurlah jika ia sudah tobat. Maka Graciela tidak perlu membuang buang tenaganya untuk beradu mulut dengan cecunguk bandel itu.

Setelah merasa hukuman yang diberikan cukup, Graciela memanggil mereka dan menyuruhnya untuk masuk ke kelas masing masing. "Karena mood gue lagi  bagus, lo semua masuk kelas sekarang."

Para siswa itu pun menurut, "Thanks." ucap mereka semua dan langsung ngacir ke kelas masing masing.

Tinggal Rendy yang masih tersisa disana. Graciela pun menghampiri Rendy yang masih mengatur nafas.

"Ke kelas."

"Iya."

Mereka masuk kelas bersamaan setelah Graciela selesai mencatat nama siswa yang bolos atau telat dan memberinya ke guru piket.

"Permisi Bu." sopan Graciela.

Bu Edma hanya mengangguk tanda Graciela dan Rendy boleh ke tempat duduk masing masing.


"GRACIELA!!"

Vote hrs sama kyk jmlh readersnya.

Vote min 60.

Lebih? Auto up.

My Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang