satu

1.4K 73 1
                                    

Rian saat ini tengah duduk termenung di pinggir ranjang nya.tadi pagi dia barusan melangsungkan acara yang sangat sakral yaitu pernikahannya.tidak ada perasaan bahagia sama sekali seperti orang normal lainnya yang menikah.karna pernikahannya ini tidak di landasi oleh cinta,melainkan karena perjodohan.

Rian tak sanggup membayangkan bagaimana kehidupannya selanjutnya setelah dia menikah.apakah dia akan bahagia dengan orang yang sama sekali tak ia inginkan kehadirannya.

" Emmm,mas". Suara perempuan yang tengah berdiri di belakangnya itu menyadarkan Rian dari lamunannya.

" Iya ada apa ".

" Aku udah selesai mandi.mas nggak mau mandi".

mas.kenapa dia panggil aku mas,apa dia menerima ku menjadi suaminya.batin Rian.

" Oh.ya sudah aku mandi dulu ya".

" Iya mas".

Rian perlahan menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya yang dari tadi sudah terasa lengket.dari arah luar suara gemercik air dapat di dengar oleh clava.clava itu adalah nama istri Rian.

Clava sekarang merasa gelisah memikirkan malam pertamanya menjadi seorang istri dari Muhammad Rian Ardianto,atlit bulutangkis terkenal yang secara tiba-tiba di jodohkan dengannya.

Rian keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk yang di lilitkan di pinggangnya.badannya yang kekar dan otot-otot perutnya yang sangat menggoda kaum hawa itu pun nampak sangat jelas terekspos oleh mata bulat clava. Seketika clava meneguk salivanya.

Apa ia dan Rian akan melakukan itu di malam pertamanya. Ah, rasanya tidak mungkin Rian mau melakukan itu dengannya.karna kan Rian tak sekalipun memiliki rasa kepadanya.

Dan benar seperti dugaannya.selesai memakai baju Rian langsung menjatuhkan tubuhnya ke kasur untuk mengistirahatkan badannya.

" Kamu nggak tidur clav?". Tanya Rian yang sedari tadi memperhatikan clava yang duduk di sisi samping ranjang.

" Tidur kok mas,tapi nanti ini masih belum ngantuk".

" Oh".jawab Rian dingin.

Ya ampun.ternyata bener ya apa kata orang-orang.mas Rian ini dingin.dan sedikit rada cuek.batin clava.

Rian menarik selimut menutupi setengah badannya dan memulai untuk menutup matanya.selang beberapa menit dengkuran halus mulai terdengar menandakan kalau Rian sudah tertidur pulas.

Sepuluh menit kemudian mata Clava sudah tak kuat menahan kantuknya sehingga ia ikut berbaring di ranjang.








Keesokan paginya Rian terbangun karena mencium aroma masakan yang sangat menggoda.kakinya berjalan mengikuti arah aroma.benar saja di dapur ia menemukan clava yang tengah memasak.rambutnya yang di kuncir asal dan masih menggunakan baju tidur membuat auranya sebagai istri terpancar.

Cantik.batin Rian.

" Eh, mas sudah bangun.mas Rian mandi saja dulu.nanti kali sudah selesai mandi insyaallah makanannya sudah jadi".

Rian hanya mengangguk lalu pergi ke kamar mandi.

"Ishh,kesel .kalau ngomong mbok ya di jawab.cuman nggangguk aja. Sabar clav sabar. Untung ganteng". Monolog clava.

Selesai masak clava menuju ke belakang untuk mencuci baju.bajunya lumayan banyak.clava memang tipe orang yang tidak bisa diam.kalau sedang tidak ada kerjaan ya dia selalu cari-cari apa yang bisa ia kerjakan.


Perut Rian kini terasa penuh.harus Rian akui masakan clava membuatnya tak berhenti menyuapkan makanan ke mulutnya.

Tapi dari setelah mandi Rian belum juga melihat batang hidung istrinya itu.

Perlahan Rian melangkahkan kakinya menyusuri rumah untuk mencari clava.ekor matanya mencari-cari sosok perempuan itu,dan ternyata clava sedang mencuci baju.namun Rian nampak heran.sehingga ia menghampiri clava untuk bertanya.

" Clav, kan ada mesin cuci kenapa malah pakai tangan".

" Eh, mas Rian. Sudah selesai mas sarapannya".

Rian mengangguk.

" Kenapa gak pakai mesin cuci clav".

" Soalnya kalau pakai mesin cuci bersihnya gak maksimal, jadi aku pakai tenaga manual mas". Clava menjawab dengan cengiran khasnya yang menurut Rian mengemaskan.

Tanpa menanggapi omongan clava Rian langsung pergi begitu saj meninggalkan Rian.

Suami gue bisu kali ya.batin clava.


Setengah delapan Rian bersiap-siap menuju pelatnas.kenapa Rian tidak libur padahal ia baru saja menikah.alasannya adalah karna Rian hanya izin tiga hari kepada pelatihnya.dan juga tidak ada yang tau tentang pernikahannya dengan clava.bahkan Kevin selaku roomatenya.yang tau hanya keluarga dekat Rian saja.

" Mas Rian sudah mau berangkat".

Dan lagi-lagi hanya ada anggukan yang di dapatkan clava sebagai jawaban.

" Assalamualaikum".Rian melangkah keluar rumah setelah tangannya di Salami oleh clava seperti suami istri pada umumnya.

" Waalaikumsalam".

why??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang