Sekarang ini Rian, fajar, Jojo, Ginting tengah berada di depan ruangan tepat Kevin tengah di tangani.raut cemas sangat kentara terlihat dari wajah mereka berempat yang tengah menunggu kabar dari dokter." Ini kenapa sih dokter belum keluar-keluar dari tadi". Fajar mondar-mandir di depan pintu ruangan.
" Apa gue masuk aja ya".
" Lo gimana sih jom, ya nggak boleh lah".ketus Ginting.
" Ya ampun gue lupa ngabarin clava".
" Jombiiiiiii, Lo gimana sih, pasti bini Lo bingung nyariin Lo dari tadi, cepet telfon. Kalau nggak gua gaplok Lo ya".
Fajar merutuki kebodohan Rian." Iya iya jar".
Tepat setelah mengabari clava dokter yang menangani Kevin akhirnya keluar.segera saja mereka menghampiri dokter tersebut.
" Gimana dok keadaan temen saya?".
Tanya Jojo." Iya dok apakah lukanya parah?". Sambung Rian.
" Begini, sekarang ini pasien sedang dalam keadaan koma dan harus segera mendapatkan donor darah golongan O , namun stok darah di sini tinggal satu kantong sedangkan pasien membutuhkan dua kantong darah".
Semua lemas seketika setelah mendengarkan penjelasan dari dokter.tak ada yang berani berkata.
" Apakah di sini ada yang bergolongan darah sama dengan pasien?, pasien harus segera mendapatkan donor darah kalau tidak....". Dokter tersebut menggantungkan omongannya.
" Kalau nggak apa dok?". Tanya Rian panik.
" Kalau tidak...saya tidak akan bisa menjamin keselamatannya". Jelas dokter yang membuat mereka semakin down. Pasalnya dari mereka berempat tidak ada yang bergolongan darah 0 sama dengan Kevin.
Rian nampak berfikir sejenak , lalu ia menelfon seseorang.
" Halo assakamualaikum clav," Rian menelfon clava untuk meminta bantuan barangkali ada kenalannya yang bergolongan darah 0.
" Iya mas waalaikumsalam, ada apa mas. Apa ada kabar tentang Kak Kevin?".
" Kevin koma clav".
" Astagfirullahhaladzim".
" Dan sekarang Kevin lagi butuh pendonor darah, mungkin temen kamu atau sodara kamu bisa".
" Memangnya golongan darah kak Kevin apa mas?".
" Golongan darah Kevin O clav".
" Kebetulan mas golongan darah aku 0".
" Kamu nggak lagi becanda kan clav".
" Enggak mas, aku ke sana sekarang ya".
" Alhamdulilah, iya clav kamu ke sini sekarang ya"
" Iya assalamualaikum mas".
" Waalaikumsalam". Rian mengakiri sambungan telfonnya dengan clava. Ia sangat bersyukur karena clava bergolongan darah 0 sehingga bisa mendonorkan darahnya untuk Kevin.
" Gimana jom?". Tanya Ginting sambil menepuk bahu Rian pelan.
" Alhamdulilah,clava golongan darahnya sama dengan Kevin. Jadi nanti clava yang bakal donorin darahnya buat Kevin".
" Huhhhh". Semua menghela nafas lega setelah mendengar penuturan Rian.
Clava dengan langkah tergesa-gesa menuju ruangan Kevin yang sudah di beri tau oleh Rian sebelumnya. Ia harus segera sampai untuk mendonorkan darahnya .
Ekor mata nya mendapati Rian dan teman-teman nya sedang mondar-mandir di depan ruangan Kevin.
" Mas Rian ". Panggil clava kepada rian. Rian langsung mengarahkan pandangannya kepada clava.
" Clav, sini ikut aku ke ruangan dokter cepetan".
" Iya mas".
Rian membawa clava ke ruangan dokter untuk segera melakukan donor darah.
Setelah clava di cek dan hasilnya ia memenuhi syarat, segera saja clava di bawa ke ruangan Kevin untuk langsung melakukan transfusi darah.
Di sana clava melihat iba ke arah Kevin yang terkulai lemas dengan alat pendeteksi detak jantung.
Rasanya ia tak tega melihat Kevin seperti itu.apalagi Kevin pernah menolongnya dan juga sangat baik kepadanya.
Transfusi darah berjalan dengan lancar. Kondisi Kevin juga mulai stabil. Clava keluar dari ruangan Kevin dengan langkah lemas karna habis melakukan transfusi darah.
" Clav Lo keliatan lemes banget, ok nggak pa pa kan?". Tanya Ginting khawatir.
" Iya clav, lebih baik Lo istirahat aja dah pulang".sambung fajar.
" Kamu mau pulang aja?". Kini giliran Rian yang bertanya.
" Aku nggak pa pa kok mas , kak cuman sedikit pening aja ni kepala". Namu baru beberapa langkah clava berjalan tiba-tiba pandangannya kabur dan ia tak sadarkan diri sekarang.
" CLAVA".

KAMU SEDANG MEMBACA
why??
Romanceseorang atlet bulutangkis pendiam tiba-tiba saja di jodohkan dengan orang yang sama sekali tidak di kenalnya.namun lambat laun Rian mulai mencintai istrinya itu.banyak sekali cobaan yang harus di hadapi mereka untuk mendapatkan kebahagiaan.