Clava berlari sambil terus terisak.perkataan Rian barusan sangat melukai hatinya.padahal clava sendiri mencoba untuk menjadi istri yang baik,namun apa yang di dapatnya barusan.Bukankah dari perjodohan ini tidak hanya Rian yang terluka melainkan clava juga.apalagi clava harus meninggalkan kekasih yang sangat di cintainya untuk menerima perjodohan laknat itu.
Clava berhenti di halte untuk menunggu bus yang akan mengantarkannya ke rumah.namun dari tadi tak satupun bus yang berhenti di depannya.
Tiba-tiba saja hujan deras mengguyur kota jakarta.clava semakin takut saja. karna clava sangat amat membenci petir.suaranya yang menggelar membuat clava ketakutan.
Sudah hampir malam namun bus gak kunjung datang.perutnya juga sangat lapar karna tadi siang ia belum sempat makan.tangan clava memegangi perutnya yang mulai perih.
Duarrrr
" Aaaaaaaaaaaa mamaaaa".clava berteriak histeris .clava menangis ketakutan sambil memegangi lututnya yang lemas.air matanya berkali-kali tumpah membasahi pipinya yang gempal.
Berkali-kali petir menyambar, berkali-kali juga clava berteriak histeris.waktu sudah menunjukkan jam delapan malam namun hujan belum juga mereda.
Clava sudah pasrah dengan keadaannya. Clava berharap akan ada orang yang menemukannya.
Mama clava takut ma. Clava takut sama petir ma, tolongin clava.
" Mbak, mbak nggak papa".
Clava mendongak menatap pria yang barusan menyentuh pundaknya.
" Mas kevin?". Clava menatap tak percaya ke arah kevin.akhirnya ada orang yang menemukannya.tanpa ba Bu Bu lagi clava langsung memeluk pria yang ada di depannya itu.
Kevin merasa terkejut karna clava memeluknya.
Duh kok jantung gua serasa marathon gini ya. Batin Kevin.
" Tolong saya mas Kevin saya takut hiks...hiks...hiks.."
Kevin melepaskan pelukan clava lalu memegang Kudus pundak clava.kevin menatap clava.
" Lo clava kan adiknya Jombang?"
" Iya mas, mas Kevin ...hiks...hiks.. tolong saya ....hiks....saya takut petir...hiks....hiks.."
"Lo kok bisa di sini sih kenapa gak.pulang?"
Namun clava terus saja menangis hingga membuat Kevin tak tega akhirnya Kevin membawa clava ke dalam mobilnya.
Di mobil
" Rumah lo di mana?".tanya Kevin memecah keheningan.
" Rumah saya di***"****".
" Ya udah gue antar ke sana ya".
" Iya mas".
Dyarrrrrr
" Mamaaaaaaaaaa". Clava berteriak hingga membuat Kevin terlonjak. Namun Kevin seketika beku karna clava memeluk lengannya.jantung Kevin kembali berpacu.
" Hei suuuuut yang tenang ya, Lo takut petir ya?".
" Maaf". Reflek clava langsung melepaskan pelukannya.
Selanjutnya hanya suasana canggung yang menghiasi perjalanan mereka.
Di rumah
Rian POV
" Clava ke mana sih dari tadi gak pulang-pulang. Mau gua telfon tapi gengsi.duh mana udah jam segini lagi".
Gue harus gimana ini,tar kalo clava kenapa-kenapa tar gue yang di salahin.kan salah dia sendiri kenapa kelayapan.
Duh tau ah pusing gue.
Gue berjalan mondar-mandir di depan rumah menunggu clava.pikiran gue terus saja gak karuan.apa dia kabur ya.tapi gak mungkin sih kali dia kabur.
Mana gue laper banget lagi belum makan.kan di rumah gak ada yang masakin kalau clava gak ada.
Lama gue mondar-mandir gue liat ada mobil yang sangat gue kenal masuk ke pekarangan rumah gue.
" Itu bukannya mobil Kevin,kok dia bisa tau rumah baru gue sama clava".
Gak lama keluarlah si empunya mobil namun tidak sendiri.gue sangat kaget karna yang keluar bersama Kevin adalah clava.Apa jangan-jangan dari tadi dia pergi sama kevin.tapi,kapan mereka akrab.setau gue mereka kan baru ketemu tadi siang.
Rian POV End.
Kevin berlari kecil di ikuti oleh clava menuju ke teras rumah.hujan masih sangat deras.sampainya di teras rumah Kevin terkejut karna di sana telah berdiri seorang pria yang sangat di kenalnya yaitu Rian.
" Ngapain kalian berdua, jam segini baru pulang?". Rian melipat kedua tangannya di dada.
" Lho jom, lu kok si sini.ini kan rumah Clava"
" Sekarang gue tinggal di sini".
" Oh,pantes tadi Lo keluar".
" Masuk clav.dari tadi kelayapan aja".
Clava hanya bisa menunduk kemudian masuk sembari mengucapkan terimakasih kepada Kevin." Jom tadi clava gue temuin di halte nangis-nangis. Katanya nunggu bus tapi gak dapet.kasian dia takut sama petir .jangan Lo marahin ya".
Jadi dia gak kelayapan.salah sangka dong gue.batin Rian.
" Iya yaudah.lo pulang sana".
" Ye Jombang, bukannya berterimakasih sama gue karna udah nolongin adek Lo ,tawarin minum kek makan kek ini malah di usir.dasar temen laknat".
" Gak ada makanan.pergi Lo huss".
" Lu kira gue kucing Lo hus hus gitu".
" Udah cepet sini pergi"
" Iya gue pergi.puas Lo".
Kevin melangkahkan kakinya untuk segera pulang ke rumah.
Rian segera masuk untuk mengecek keadaan clava.ia sedikit khawatir mendengar cerita dari kevin.benar saja ketika ia sampai di kamar Rian melihat clava terduduk di pojok ruangan sambil menangis tersedu-sedu memeluk lututnya.
Hatinya seakan teriris melihat clava menangis seperti itu.perlahan Rian berjalan mendekati clava.
" Clav, Lo gak pa pa kan?". Rian perlahan menyentuh pundak clava.mengusapnya pelan.
" Maafin gue ya soal tadi".
Clava mendongakkan wajahnya yang sembab.
" Bukan salah mas Rian".
Duarrrrrr
" Aaaaaaa mamaaaa". Clava reflek memeluk Rian yang ada di hadapannya.
" Mama hiks..hiks..tolong clava...hiks..hiks..ma clava takut...hiks..hiks.."
Jantung Rian berdegup kencang karna di peluk oleh clava.
Apa clava setakut ini sama petir. Batin Rian.

KAMU SEDANG MEMBACA
why??
Romanceseorang atlet bulutangkis pendiam tiba-tiba saja di jodohkan dengan orang yang sama sekali tidak di kenalnya.namun lambat laun Rian mulai mencintai istrinya itu.banyak sekali cobaan yang harus di hadapi mereka untuk mendapatkan kebahagiaan.