Empat puluh

318 14 0
                                    

Rian dan Apri kini sedang mengendap
Endap keluar asrama untuk pergi berdua. Karna tidak mau ketauan siapapun apalagi si penghianat alias peneror Apri.

" Woy jom dah belon kalau aing kesemutan". Tanya Apri ketika mereka sedang bersembunyi dari beberapa anak asrama perempuan yang kelihatannya habis dari depan pelatnas.

" Bentar pri, kayaknya gue jalan duluan deh, ntar kalo gue udah masuk mobil, Lo ntar nyusul".

" Ke o".

Rian berjalan dari persembunyiannya
Menuju parkiran. Rian agak hati2 jangan sampai curut pelatnas mengikuti nya. Rian bernafas lega akhirnya sampai di samping mobilnya. Rian mulai menyentuh gagang pintunya..

" DORRR".

" Astagfirulloh makk" kaget Rian saat mendengar teriakan tadi.

" Hayolo ngapain jom, ngendep ngendep kek tukang some".

" Maling sableng". Ucap satu orang lain membenarkan ucapan temannya.

" Lu berdua ngapain sih di sini, ngikutin gue ya Lo pada". Tuduh Rian pada ke dua curut itu yang tak lain tak bukan adalah Ginting dan kevin. Jangan tanya di mana fajar karna ia sedang sibuk membuang hajat.

" Seharusnya gue ya tanya sama Lo jom kayak gitu mau ke mana sih jam segini?". Tanya Kevin.

" Lo juga Vin jam segini bukannya balik ke rumah jagain bini lagi bunting malah kek bujangan jomblo ngikutin orang mau ngedate aj...". Rian menutup mulut liarnya yang tak sengaja keceplosan.

" Ha ha tak tau ha ha tak tau Jombang keceplosan, sama siapa lu jom ngedatenya?". Selidik Ginting.

Rian merutuki dirinya, Rian harus segera mengusir duo curut ini sebelum Apri datang. Bisa kacau kalo Apri keburu Dateng.

" Woylah bukan urusan Lo pada". Rian mendorong-dorong keduanya. " Udah sana pergi.

"Ga asik Lo jom". Kata Kevin lalu pergi bersama Ginting.

Setelah Kevin dan Ginting pergi kemudian datanglah Apri seorang diri.

" Cepet JOM hayukkk".

" Ok". Keduanya memasuki mobil untuk pergi ke suatu tempat.

" Wah wah wah nggak bisa di biarin nih, Jombang mau main rahasia-rahasiaan nih ame kita".

" Ho oh pin, kalo gitu kita jalankan misinya. Tapi kita siap-siap dulu".

Dua orang berbincang tadi adalah Ginting dan Kevin. Mereka tidak benar-benar pergi dari tepat itu sebenarnya. Hanya saja mereka berdua ngumpet di balik tiang lampu yang tipis. Nggak berguna emang ntahlah hanya kedua human ini yang tau.

Kabin dan Ginting pergi ke kamar Kevin untuk berganti ootd. Dengan mengenakan jeans hitam,jaket hitam,
Masker hitam namun tidak dengan topinya, karna mereka tidak mempunyai topi hitam mereka menggunakan topi pink. Jangan tanya kan dimana mereka mendapatkannya ya karena mereka punya saat menonton konser black pink bersama.

" Kek ada yang kurang deh".

" Apaan pin?". Tanya Ginting.

" O iya kacamata item, Lo punya nggak gue pinjem dong".

" Patah kemaren ke injek jojo. Gue cuman punya satu itu." Jujur Ginting.

" Gue punya sih tapi cuman lensanya yang item trus bentukannya bulet banget kek tahu nggak keren lah".

" Udah nggak pa pa yang penting pakek".

" Ntar gua ambil dulu".

" Nah gini kan kek detektif detektif yang di tipi tipi pin".

" Ho oh Ting , berasa kayak idol yang nyamar gue".

" WOYY SAHA ETA , MALINGGGG". Teriak fajar dari arah kamar mandi Kevin.

GEDEBUK

" AWWWW Bokong seksi gue jatoh lagiiiiiiii". Kevin terjatuh akibat tersandung kakinya sendiri karna kaget mendengar teriakan maut fajar.

" Siape Lo, maling mana Lo beraninya Lo maling di kamar mpin. Gue aja dari dulu ada niatan maling wafer di kamar ni kagak kesampean karna wafernya di ketekin Mulu Ama mpin".

Ginting yang mendengarnya hanya tertawa.

" Ooooo ternyata Lo Jay yang selama ini mau ambil wafer gue".

Fajar seketika sadar bahwa orang yang di anggep maling ini adalah Kevin.

" Eh ternyata Lo mpin,".

" Iya emang kenapa".

" Trus ini siape?". Tunjuk fajar pada Ginting".

" Ginting nape".

" Selo dong".

" Mau Selo gimane gara-gara Lo bokong gue nggak seksoy lagih". Kata Kevin dramatis.

" Pin ayo cepetan keburu Jombang selesai". Kata Ginting kepada Kevin.

" Wah lo berdua ngapain mau ikutin Jombang ya".

" Emang Napa".

" Nggak boleh". Kata fajar" kalo bukan aku yang nganterin".

" CK ah, cepetan kalo mau ikut"

" Siap".




" Wagillak tempatnya bagus banget jom, nyaman."

" Wuihhh ya iya dong siapa dulu yang milih".

" Sombong teruss".

" Wkwkwk, sekali kali pri". Rian dan Apri duduk di pinggiran danau padahal sudah jam delapan malam namun mereka malah ke danau.

" O iya pri ada yang mau gua omongin serius sama Lo pri".

" Apa jom, ?"

" Tapi Lo denger baik-baik ya pri".

" Iya cepetan udah".

Sedangkan di belakang mereka berdua terdengar suara grasak-grusuk di balik pohon.

" Ya elah kurang Deket pin, nggak kedengeran ini mah".

" Sabar Bagong, nih kita ke pohon Yang lebih dekat aja". Mereka mengendap- endap. Yap mereka adalah fajar , Ginting dan Kevin.
Mereka bisa mengikuti Rian karna mereka tadi memasang jps ke mobil Rian tadi.

" Cepet jalannya lama Lo Ting". Bisik fajar pada Ginting.

" Sabar pocong".

" Lo kelamaan Kunti".

" Li lebih lama tuyul".

" Lo berdua bisa diem nggak,". Kata Kevin datar sehingga membuat kicep mereka berdua.

" Pri sebenernya..."

" Apa".

" Sebenernyaguecintasamalo". Ucap Rian cepat.

"APPAAA!!!!"

why??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang