Setelah kejadian es cendol itu Kevin dkk lebih berhati-hati dalam menyikapi Rian. Kevin yang biasanya jail ke Rian kini entah mengapa jarang sekali menjaili Rian. Mungkin Kevin trauma kalau Rian akan menangis seperti beberapa hari lalu .Namun entah mengapa Rian seperti tak ingin jauh dari Kevin. Itu yang membuat Kevin menjadi susah, apa-apa yang harus ada Kevin dan apa-apa mintanya ke Kevin . Sampai-sampai clava tak enak hati dengan Kevin.
Seperti saat ini harusnya jatah liburan tiga hari yang di berikan pelatnas di gunakan Kevin untuk pergi hangout bersama teman jetski nya namun Rian meminta Kevin untuk menginap di rumahnya dengan alasan bahwa ia tak mau jauh dari Kevin.
Namun sungguh sial bagi Kevin ternyata oh ternyata Kevin menginap di rumah Rian hanya untuk jadi babunya Rian. Sebenarnya Kevin sangat kesal dan ingin sekali pergi dari rumah itu. Tapi selalu saat Kevin ingin pergi Rian juga akan selalu menangis seperti biasanya.
" Kak Kevin maaf banget ya selalu ngerepotin kak Kevin, aku jadi nggak enak sama kak Kevin". Tutur clava saat mereka sedang di ruang tamu. untung Rian sedang tidur jadi mereka akan sedikit bernafas lega. Karena dari tadi Rian uring-uringan nggak jelas dan itu membuat clava serta Kevin jadi repot sendiri.
" Sebenarnya nih clav, gua empet banget sama suami Lo itu. Ya tapi pegimana lagi ". Lalu Kevin menghela nafasnya pelan.
"Maaf ya kak sekali lagi dan makasih udah mau di repotin".
" Iya udah nggak papa".
" SPADAAAAA SPADIIII SPIDUUUU". Teriak fajar dari arah pintu masuk yang memang di biarkan terbuka.
" Apaan sih jar, jangan teriak-teriak Napa". Umpat Ginting pada fajar.
" Akhlaknya fajar kan udah luntur". Tutur Jojo.
Kevin dan clava yang mendengarkan teriakan fajar menghembuskan nafasnya memcoba untuk bersabar.
" Bisa nggak Lo kalau namu tu yang sopan".
" Eh mpin, emangnya nih rumah Lo?"
Kevin hanya bisa diam. Ia tak mau meladeni fajar karna kepalanya sudah pusing dari tadi.
" Kicep kan Lo".
" Seterah deh seterahhh". Kevin memijat kepalanya yang terasa pening.
" Kakak kakak ini ngapain pada kesini". Tanya Kevin kepada fajar cs.
" Kita ke sini mau ngajak Jombang hangout". Kata Ginting sambil duduk di sebelah Kevin di ikuti oleh Jojo dan fajar.
" Emmmm, tapi mas riannya lagi tidur, soalnya mas Rian lagi kumat dari tadi uring-uringan Mulu".
Fajar cs langsung memasang wajah menyesal karna datang di saat yang tidak tepat. Bisa-bisa mereka jadi sasarannya nih.
Dalam benak mereka masing-masing ingin rasanya langsung pergi dari rumah ini.
" Emmm, kayaknya kita pamit aja ya. Kan jombangnya juga lagi tidur". Ucap Jojo dan langsung di angguki oleh fajar dan Ginting.
" Eit eit, tidak semudah itu Suripto. Pokoknya nggak ada yang boleh pulang. Pokoknya Lo semua harus nginep di sini nemenin gue."kata Kevin.
" Nggak mau ah pin, tar kita jadi babunya Jombang kayak lu".
" Kalau mau nemenin gue si sini, bakal gua beliin Gucci Lo pada terserah pilih yang mana".
" Setuju!!". Teriak mereka bersamaan.
" Ya udah tapi nanti kakak-kakak tidurnya di sini aja ya, soalnya nggak ada kamar lagi.
" Gampang mah itu urusannya". Tutur Jojo.
Ketika mereka sedang asik bercengkrama sambil menikmati makanan yang mereka pesan tadi tiba-tiba...
" KEVIIIINNNNN, KAMU DI MANA!!". Teriak Rian dari arah atas yang langsung membuat mereka mematung.
" Mampuss". Umpat kevin.
" Waduh, kalau begini Gucci nya batal aja ya pin".
" Eh nggak bisa gitu jar".
" Ish merinding gue denger suara Jombang".
" Aduh kira-kira mas Rian kenapa lagi ya. Pliss tuhan jangan aneh-aneh ya". Mohon clava tangannya sambil di posisikan seperti sedang berdoa.
Dari arah tangga terdengar suara langkah kaki Rian. Namun langkah kakinya seperti suara hentakan kaki yang keras.
Dalam hati mereka semua merapalkan mantra agar kali ini Rian tak akan aneh-aneh.
" Ya tuhan Jojo masih amu idup ya tuhan".
" Ginting masih mau kecil ya tuhan"
" Apalagi fajar ya alllah , fajar nggak mau kalau ntar ayang beb jadi jomblo ya Allah".
" KEVIIIIINNNN".
" Ampuni Kevin ya Allah".

KAMU SEDANG MEMBACA
why??
Romanceseorang atlet bulutangkis pendiam tiba-tiba saja di jodohkan dengan orang yang sama sekali tidak di kenalnya.namun lambat laun Rian mulai mencintai istrinya itu.banyak sekali cobaan yang harus di hadapi mereka untuk mendapatkan kebahagiaan.