Duapuluh

522 27 0
                                    


Clava sangat bahagia, kini perlahan rumah tangga yang di kiranya akan menjadi neraka sekarang menjadi sumber kebahagiannya. Rian yang dulu clava kenal cuek dingin sekarang menjadi sosok suami yang perhatian, sabar dan penyayang walaupun agak sedikit tengil dan jail.

Kevin sekarang juga sudah sembuh, setelah sebulan dari kejadian itu. Semuanya kembali seperti biasanya.

Pagi ini clava memutuskan untuk pergi mencari pekerjaan. Clava sudah izin ke Rian kemarin.

Alhamdulilah baru mendatangi satu tempat pekerjaan clava langsung di terima di tempat itu. Dia melamar menjadi penyayi di sana. Yah, clava memang pandai kalau soal nyanyi.

Dan mulai hari ini clava bisa bekerja di cafe ini.  lagi pula cafe ini tidak jauh dari tempat kerja suaminya yaitu hanya di seberang.Hanya waktu makan siang saja clava akan tampil. Walau bayarannya nggak seberapa sih, tapi bisa mengurangi kebosanan clava.














Di pelatnas Rian sedang latihan bersama kawan-kawan nya. Kevin juga sudah ceria seperti biasanya malahan lebih ceria dari sebelumnya dan membuat yang lainnya jadi heran juga senang. Namun tak lupa sifat tengilnya yang selalu membuat orang susah.

Seperti saat ini Kevin dan Ginting sedang kejar-kejaran di lapangan karna Kevin menjaili Ginting dengan memasukkan garam ke dalam botol minuman Ginting entah dari mana Kevin bisa mendapatkan garam, apakah ia sudah merencanakannya dari rumah dan membawa garam, entahlah.

" OYYY TENGIL SINI LO, GUE GAPLOK . BERANI-BERANINYA LO KERJAIN GUE".

" SENGAJA WLEEEEK". Teriak Kevin yang masih di kejar oleh Ginting.

"AWAS LO, KENA GUE MASUKIN BOTOL KECAP NTAR". Ginting lalu melempar botol minumnya ke arah kepala Kevin dan tepat sasaran.ginting bersorak senang sedangkan Kevin memegangi kepalanya yang sakit.

" MAMPOSSSS LO".

" SAKIT BEGO".

" MANA GUE PEDULI". Teriak Ginting lalu berlalu meninggalkan Kevin.

Semuanya hanya bisa geleng-geleng melihat kelakuan duo absurd itu.




Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas siang waktunya istirahat bagi para atlit serta makan siang tentunya.

" Jom, makan nyokkk". Ajak fajar pada Rian.

" Kayaknya gue mau ngafe aja deh, gue dah makan di bawain clava bekal tadi".

" Yah, gue kok nggak di bawain sama dedek clava".

Plak

" Awww, sakit jom. Lo ngapa nabok mulut gue". Fajar mengelus bibirnya pelan takut jika bibirnya akan Jontor.

" Lo panggil clava gitu lagi, gue pasung Lo".

" Sadeeeeess, sekarang jom mainnya pasung ya". Kevin , Jojo , Ginting ikut bergabung bersama fajar Rian.

" Dah ah, males nih kalau trio rusuh Dateng, mending gue nongkrong aja lah ya ikut jom. Lagi pula kita cuman setengah hari kan latihannya". Ucap fajar

" Wess ikut". Jojo mengepalkan tangannya ke atas.

" Apasih, pergi sana ndiri".

" Tega banget sih mas jom". Ucap Ginting.

Rian lalu pergi berlalu meninggalkan teman-teman nya ini. Namun bekam Jon pelatnas jika mereka gak mengikuti Rian. Sesampainya di cafe Rian memilih duduk di pojokan cafe sambil memesan cappucino. Tak lama kemudian kawan rusuhnya datang menghampirinya.rian hanya bisa menghela nafas panjang.


Ditengah panggung mini clava tengah mempersiapkan diri untuk membawakan satu lagu. Clava mengambil gitar untuk menemaninya  bernyanyi.

Di meja pojok Rian dan temannya tidak menyadari adanya Clava.

Clava mulai memberikan gitarnya. Alunannya sangat lembut membuat semua orang di sana terdiam sesaat.
Begitu pun Rian dan kawan-kawan. Betapa terkejutnya mereka ketika mereka mengetahui bahwa yang bermain gitar di atas panggung itu adalah clava.

" Jom, tuh bini Lo kan".

Rian hanya bisa diam. Di dalam hatinya ia bertanya apa ini pekerjaan yang di inginkan clava.

" Mungkin".

" Jom, clava ngapain di situ?". Tanya fajar ke Rian.

" Nyuci piring". Bukan Rian melainkan Kevin.

" Kok di panggung, kan di panggung buat nyanyi".

" Dah tau panggung buat nyanyi ngapain nanya!!".

" Wess biasa aja pin, gak usah ngegas".

" Habisnya sih lu jar, bego Lo tuh murni tanpa penyariangan".

" Ha ha ha ha aja". Semuanya hanya bisa menertawai apa yang barusan Ginting katakan.

Namun Rian sedari tadi masih diam memperhatikan clava yang masih setia dengan gitarnya.





Clava mulai menyanyikan lagu nya. Clava manyayikan lagu dari Banda Neira yang berjudul sampai jadi debu.

Clava melanjutkan metik gitarnya.

" Lagu ini saya persembahkan untuk suami saya yang sedang duduk di salah satu kursi di sini bersama teman-teman nya.". Terdengar suara riuh dari penonton.tak terkecuali dari bangku Rian dan kawannya.

" Azzzekkk , mas jom pingin juga dong punya istri kayak mbak Clava. "
Tutur Jojo.

" Ihhh to twiiitttt". Ucap fajar.

Lalu clava mulai melantunkan lagunya.

Badai puan telah berlalu
Salah kah ku menuntut mesra
Saat Taufan menyerang
Kau di sampingku
Kau aman ada bersamaku

Selamanya...
Sampai kita tua
Sampai jadi debu
Ku di liang yang satu
Kau di sebelahku..

Clava menjeda lagunya namun terus memetik gitarnya.

" Teruntuk suami ku, terimakasih sudah menjadi lelaki terhebat untuk ku. Meski kita di pertemukan dengan cara yang gak terduga , percayalah suatu saat nanti akan ada bahagia yang tak terduga yang kelak bisa kita nikmati".

Badai puan telah berlalu
Salahkah ku menuntut mesra
Tiap pagi menjelang
Kau di sampingku
Ku aman ada bersamamu

Selamanya...
Sampai kita tua
Sampai jadi debu
Ku di liang yang satu
Kau di sebelahku..

Clava mengakhiri permainannya. Semua orang riuh bertepuk tangan sambil mengambil Vidio. Semua orang penasaran siapa suami Yanga di maksut oleh clava.

Sementara di pojok meja terjadi kehebohan tersendiri.

" Gileee, mbak clava romantis bangettttt. Gemeshhh". Fajar sambil bertepuk tangan paling keras.

" Seandainya mbak clava itu istri gue ya tuhannn".

" Halu lu Jo".

Sedangkan Rian sedari tadi tak bisa menahan senyumnya. Rasanya sangat bahagia dan beruntung bisa memiliki clava.

Kevin pun terdiam setelah mendengarkan lagu yang di nyanyikan clava.

Andai gue yang ada di posisi Rian clav, gue pasti bakal bahagia banget. Dan nggak akan ada kata sakit dalam hidup gue. Semoga Lo bahagia clav sama Rian. Batin Kevin.













why??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang