Rian mondar-mandir di depan ruangan. Harap-harap cemas menanti kabar dari sang istri. Air matanya mengalir membasahi kedua pipinya.Tak lama kemudian Rian melihat fajar,Kevin Ginting juga Jojo berjalan dengan tergesa-gesa menghampirinya.
" Jom, gimana?".
" Gua nggak tau jar, gua khawatir banget sama clava".
" Tenang jom, clava pasti bakal baik-baik aja. ". Tutur kevin.
" Bener jom, clava cewek kuat,dan gue tau itu". Ucap Ginting.
" Yang sabar jom, terus doa in clava dan calon anak lu"
Rian hanya bisa mengangguk lesu.
Tak lama keluarlah dokter yang menangani clava dengan raut wajah yang sulit di artikan. Dengan tergesa-gesa Rian dan kawan-kawan menghampiri dokter tersebut.
" Gimana dok istri saya, pasti nggak pa pa kan dok".
Dokter itu pun masih diam.
" Jawab dok, gimana istri dan anak saya?".
Dokter tersebut menghela nafas kasar. Matanya menatap Rian dalam.
Teman-temannya Rian pun yang mengerti maksut dari dokter itu pun menghela nafasnya." Maaf pak, pasien kebun di sayang sama Allah".
Nafas Rian tercekat. Dadanya sesak seakan tak ada lagi oksigen yang mengisinya.
" Ma-maksut dokter?". Suara Rian bergetar.menahan tangis yang sebentar lagi akan pecah.
" Istri anda sudah tenang di alam yang berbeda sekarang. Istri anda tak bisa terselamatkan dan juga janin yang ada dalam kandungannya".
Tubuh Rian meluruh. Kevin yang ada di sampingnya memeluk Rian berusaha menguatkan sahabatnya itu.
" Jom sabar jom, gua tau lu kuat".
" Anak gua Vin... clava..hiks ..hikss".
Rian menjambak Surai hitam nya frustasi.tangannya mengepal. Air matanya meluruh tak mau berhenti.
Temannya pun hanya bisa memandang iba sahabatnya itu.Setelah seminggu pemakaman clava, Rian sama sekali tak mau bicara. Ia hanya akan bicara hal yang penting saja. Kepergian clava membuat hidupnya sangat berantakan.
Rian juga tak mau lagi tinggal di rumah mereka, ia tinggal lagi di asrama. Hanya sesekali saja ia mengunjungi rumah yang penuh kenangan itu. Memastikannya agar tetap terawat.
Teman-teman Rian pun heran dan sekaligus iba melihat Rian yang sekarang seperti mayat hidup.
Namun di balik itu Rian sama sekali tak membawa kesedihannya saat di lapangan. Buktinya itu tak berpengaruh sama sekali dengan prestasinya.
Seperti saat ini Rian tengah serius latihan bersama pasangan ganda putra nomer satu dunia yaitu Minions. Suara decitan sepatu dan juga kok yang di pukul memenuhi ruangan itu. Tak lama kemudian teriakan ci susu menginterupsi latihan mereka.
" Perhatian semua, latihannya di stop dulu dan kumpul di sini sekarang"
" Apaan coach, lagi asik gini malah suruh berhenti".
" Mulut lu Vin".
" Hehe maaf koh reflek".
" Goblok kok dipiara, numbuh kan".
" Ngapa jar, iri sama kegantengan gua". Ucap Kevin sambil menyisir rambutnya kebelakang.
" Idihh muka banyak chocochip kaya biscuit ahoyy aja pedenya minta ampun".
" Sialan lu".
Rian dan Markus hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah keduanya yang sehari-hari menjadi makanan di pelatnas. Walaupun Kevin sudah menikah dan segera menjadi ayah, kelakuannya pun tak pernah berubah.
Semua atlet sudah berkumpul di hadapan ci susy dan seorang gadis entah siapa.
" Di sini saya akan memperkenalkan atlet baru di sektor tunggal putri, silahkan perkenalan". Ci susy mempersilahkan atlet baru tersebut untuk perkenalan.
Atlet tersebut melambaikan tangannya. Sepertinya ia grogi berkenalan dengan atlit nasional.
" Halo, perkenalkan nama saya Matahari Putri Ardianto, biasa di panggil Tata, saya dari Bantul Jogjakarta".
" E buset sodara Lo jom". Tanya fajar
" Bukan"
" Adik Lo". Tanya Ginting.
" Bukan"
" Sepupu jauh Lo". Tanya Ucok.
" Bukan"
" Atau jangan-jangan istri baru Lo".
PLAK
" Adoh sakit jom ngapa pala gua lu geplak sih".
Ucap Kevin yang di hadiahi tatapan tajam Rian yang membunuh." Makanya jangan ngawur".
" Emm maaf ya kakak-kakak saya nggak ada hubungan sodara kok sama mas rian, kebetulan aja nama kita sama. Itu karna ayah saya namanya Ardianto makanya nama belakang saya ada kata Ardianto nya".
" Tuh dengar" . Ucap Rian ngegas.
" Ohhh, trus kalo Lo nggak ada apa-apa sama Jombang kenapa rumah Lo di Bantul sama kayak Rian".
" Masak nggak boleh saya asalnya dari Bantul".
" Iya deng".
" Cukup sekian dulu ya perkenalannya, dan tata kamu sekamar sama Apri ya".
" JANGAN COACH!!!". Teriak atlet bersaman kecuali Apri yang menjadi tersangka dan Apri sedang memberikan lirikan yang menyeramkan kepada para atlet.
" Emangnya kenapa". Tanya ci susy.
" TAR IKUTAN GILA COACH". Ucap atlet bersamaan.
" Sialan lu pada". Ucap Apri.

KAMU SEDANG MEMBACA
why??
Romanceseorang atlet bulutangkis pendiam tiba-tiba saja di jodohkan dengan orang yang sama sekali tidak di kenalnya.namun lambat laun Rian mulai mencintai istrinya itu.banyak sekali cobaan yang harus di hadapi mereka untuk mendapatkan kebahagiaan.