Lima menit menunggu akhirnya pesanan bakso mereka datang juga.
Clava merasa sangat senang karna hampir sebulan ia tidak makan bakso.
Air liurnya menetes ingin segera melahap bulatan daging di hadapannya.Rian yang melihat keantusiasan clava kepada bakso itu hanya bisa tersenyum simpul.
Namu baru akan melahap baksonya, di seberang jalan clava melihat pengemis ibu-ibu sambil membawa anaknya. Dengan pakaian yang sangat lusuh ibu-ibu itu menggendong anaknya di depan sambil mengorek makanan di tempat sampah mencari sisa-sisa makanan yang bisa di makan.
Selera makan clava menjadi menurun
Ia sangat iba melihat ibu pengemis itu. clava patut bersyukur atas kehidupannya.Sementara Rian yang melihat raut clava yang berubah drastis menjadi penasaran .
" Kenapa clav?". Kalimat Rian menyadarkan clava dari lamunannya.
" Emm gak papa kok mas".
" Ya udah cepetan di makan tadi aja seneng banget, sekarang kok malah kayak gak suka gitu. Apa kurang banyak?".
" Enggak kok mas, enggak".
" Yaudah cepet makan, aku masih mau jalan-jalan".
" Iya mas".
Namun clava menjadi gelisah teringat pengemis tadi.
" Bang, baksonya dua lagi di bungkus ya". Kata clava kepada tukang baksonya.
"Iya neng".
" Kenapa beli lagi, kenapa di bungkus, buat siapa, kamu mau makan lagi..."
"Ssssssttttt". Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, mulut Rian sudah ada jari telunjuk clava yang menempel dan itu membuat Rian mematung saking deg-degan nya.
" Udah mas Rian gak usah banyak tanya".
" Ini neng baksonya". Kata Abang bakso sambil menyerahkan bungkusan.
Namun saat clava menghadap ke arah di mana ibu-ibu pengemis tadi berada . Clava tidak menemukannya.
Mata nya masih mencari-cari dan clava memutuskan untuk menyebrang mencari ibu-ibu pengemis tadi." Ehh ehh, mau kemana clav?".
Panggil rian yang tak di hiraukan oleh clava yang tengah fokus menyebrang.
Akhirnya Rian menyusul clava takut terjadi apa-apa sama clava.Di sisi lain clava masih mencari-cari sosok ibu itu. Namun nihil ia tak menemukan ibu itu. Di saat ia ingin kembali ia melihat suara orang bertengkar. Clava penasaran dan akhirnya menghampiri suara itu.
Betapa terkejutnya Clava ternyata suara tadi itu suara ibu-ibu pengemis yang di carinya tadi sedang di marahi oleh pengendara mobil yang entah apa clava tidak tau masalahnya.
Segera saja clava menghampiri ibu pengemis.
Sedangkan Rian masih saja mencari keberadaan clava.ekor matanya menemukan clava tengah beradu mulut dengan orang yang tak sama sekali di kenalnya.
Namun orang yang berada di sekeliling clava hanya menonton enggan membantu.
Rian mendekat ke clava.
" Kamu ngapain sih di sini, udah ayok pergi malu-malu in aku aja".
" Maaf mas nggak bisa orang katak gini nggak bisa di biarin gitu aja".
" Eh mbak orang tadi ibuk ini yang salah kenapa nyebrang nggak pakek mata kesrempet kan jadinya, jadi bukan salah saya trus gara-gara ibu ini juga mobil saya lecet karna kesrempet mobil lain tau nggak, jadi ibu ini harus ganti rugi".
" Eh pak, maaf ya bapak ini gak punya hati atau gimana sih. Memangnya bapak nggak ngeliat kondisi ibuk ini, udah di srempet sama bapak masa bapak masih mau minta ganti rugi sama ibuk ini bukannya bawa ibuk ini ke rumah sakit". Clava saat ini tengah emosi karna pengendara mobil ini tidak mau bertanggung jawab tapi malah mau minta pertanggung jawaban.
" Eh mbak trus gimana sama mobil saya yang lecet ini?". Bapak tersebut meninggikan suaranya.
" Kok bapak malah ngegas sih, harusnya bapak minta maaf sama ibu ini. Dan kalau soal uang mobil bapak ini minta aja sama yang nyrempet mobil bapak kenapa harus minta sama ibu ini ".
" Kan yang nyempet saya udah pergi. Gimana sih".
" Yang gimana itu bapak ya, kalau orangnya sudah pergi ya sudah, kenapa malah minta sama ibu ini".
" Trus saya minta ke siapa dong?".
" Serah bapak lah". Ucap clava sinis.
" Kamu sebenarnya siapa sih ikut campur urusan saya".
" Nggak mau ngasih tau gimana dong". Ucap clava yang mampu memancing emosi bapak tadi.
Sedangkan Rian yang melihat adegan tersebut menahan tawanya karna melihat ekspresi bapaknya yang kesal karna sedari tadi omongannya berhasil di balikkan oleh clava." Kamu kok ngeselin banget sih. Udah mana buk uang ganti rugi saya?".
Kata bapak pengendara kepada ibu pengemis." Saya nggak punya uang pak". Kata ibu itu sambil menangis tersedu-sedu.
Clava sebenarnya mampu untuk membayarnya namun ia tidak mau ada orang seperti ini lagi di muka bumi yang dengan gampangnya memeras orang-orang kecil yang tak bersalah.
" Pokoknya saya nggak mau tau, mana uangnya".
" Bapak ini pura-pura nggak denger apa emang nggak bisa denger beneran sih. Emangnya bapak nggak kasian sama ibu ini ,bapak nggak liat kondisi ibu ini. Apa bapak tega. Untuk mencari makan saja ibu ini kesusahan kenapa bapak tega sekali".
" Saya nggak peduli".
" Emang dasar manusia nggak punya hati".
" Apa kamu bilang, kamu lebih baik jangan ngurusin orang lain dan segera pergi. Dan ibuk". Bapak ini sambil menunjuk ibuk itu di depan mukanya. " Ibuk harus ikut saya ke kantor polisi untu tanggung jawab".
Bapak itu menarik ibu pengemis dengan kasarnya. Clava yang semakin emosi melepas sandalnya dan berjalan ke arah bapak tadi untuk ngasih pelajaran.
Rian yang khawatir clava akan melakukan hal-hal yang tidak di inginkan segera menyusul clava.
Clava dengan emosinya menarik bapak itu kemudian di tamparnya bapak itu menggunakan sandalnya.
" Rasain tuh mamam sandal gue, ayo buk kita pergi".ucap clava sambil menarik ibu itu pergi dari kerumunan.
"Dasar wanita kurang ajar!!!". Bapak itu menghampiri clava dan akan menampar clava namun Rian dengan sigap menahan tangan bapak itu dan menepisnya.
" Jangan kurang ajar sama perempuan".
Habis kejadian tadi kini Clava sudah berada di mobil bersama Rian setelah mengurus masalah ibu itu. Bukan hanya itu Rian semakin kagum setelah clava memberikan sejumlah uang dan dua bungkus bakso tadi kepada ibu pengemis itu.
Namu ada Satu momen yang berhasil membuat Rian senyum-senyum sendiri di buatnya.
Ibu pengemis tadi mendoakan Rian dan clava segera punya momongan.
Dengan lugunya clava menjawab semoga aja ya bu., Mohon doanya.Namun saat akan menstarter mobil ada suara ketukan dari arah jendela.
Segera saja Rian membukanya." Maaf mas baksonya tadi belum di bayar".
Rian dan clava menepuk jidatnya bersamaan merutuki kebodohannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
why??
Romanceseorang atlet bulutangkis pendiam tiba-tiba saja di jodohkan dengan orang yang sama sekali tidak di kenalnya.namun lambat laun Rian mulai mencintai istrinya itu.banyak sekali cobaan yang harus di hadapi mereka untuk mendapatkan kebahagiaan.