Rian membereskan sajadah yang habis di gunakannya sholat dan menaruhnya di atas meja. Lalu kakinya perlahan menuruni tangga menuju dapur. Namun di sana ia tak menemukan clava. Yap Rian sedang mencari clava.Rian mendengar suara dari arah belakang rumah, pasti itu clava. Dan benar saja Rian menemukan clava sedang mencuci baju di belakang.
Sepagi ini dan dia udah nyuci baju. Kagak kedinginan apa. Dia kan masih sakit juga pasti. Malah petakilan kayak gitu. Padahal udah gue bilangin kalau cuci baju tuh pakek mesin cuci aja. Berasa gak berguna tuh mesin cuci.
" Kamu ngapain sih".
" Ya mas Rian bisa liat sendiri kan aku lagi ngapain"
" Di tanya suaminya juga".
" Oh, kirain cuman mas anggep status".
Jlepp
Kalimat clava barusan sangat menusuk di hati Rian. Entah mengapa hatinya tak terima. Padahal kan memang dia yang mengatakan itu kepada clava.
" Bagus deh kalau nyadar". Lalu Rian langsung melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana.
" Kalau bukan suami dah gua bikin mampus". Lirih clava yang anehnya masih bisa terdengar dengan jelas di kuping Rian.
" Ngomong apa barusan?"
Mata Rian seperti ingin keluar saja.Clava gelagapan sendiri. Masak iya Rian bisa mendengar ucapannya. Punya Indra ke enam kali yak tuh orang.
" Eh.. itu anu mas, anu itu es cendol manis". Dengan bodohnya clava menjawab itu.
" Pfttt,".Rian menutup mulutnya untuk menahan tawa karna melihat ekspresi clava. Setelah itu Rian langsung berbalik dan pergi.
Jam setengah enam pagi clava sibuk berkutat di dapur untuk menyiapkan sarapan. Kali ini menunya sedikit spesial yaitu Sop buntut entah kenapa clava sangat ingin memakannya.
Aroma sop buntut yang tengah di masak clava menimbulkan aroma yang membuat Rian menghampiri.
Baru saja akan menegur clava menanyakan sedang masak apa. Tiba-tiba saja bel rumah berbunyi.
" Jam segini namu siapa sih". Dumel rain sambil berjalan ke depan.
Tok tok tok tok tok tok tok
" Gila ini siapa sih mau namu atau mau grebek rumah orang, rusuh amat".
Rian heran setengah mati karna yang muncul di hadapannya kini adalah para jinnya pelatnas yaitu Kevin,fajar,
Ginting dan Jojo serta tak lupa Ihsan." Mau ngapa Lo pada ke sini".
" Kita mau jenguk clava jom, nggak boleh?".
" Eh , jar clava kemaren cuman keserempet doang loh".
" Yah gak papa kali jom,".
" Masalahnya Vin sekarang tuh clava udah baik-baik aja. Mendingan Lo semua balik deh".
Rian heran hanya karna luka kecil seperti itu para temannya ini rela datang jauh-jauh. Sambil membawa banyak buah pula.
" Ya kan gak papa mas jom, di bilangin gak papa juga. Kita kan pengen liat mbak clavanya ". Ginting kini bersuara.
" Seterah deh seterahhh, emosi gue lama-lama Ama kalian. Udah sana masuk clava ada di dapur". Rian pasrah saja.
" Yeyy akhirnya ketemu mbak clava yang aduhaii".
" Ngomong apa Jo barusan. Gua gaplok lu ya".
" Ampun mas jom, gak lagi deh".
Clava mendengar Syarah gaduh di rumahnya. Ia penasaran siapa yang datang . Baru akan berjalan ke luar untuk melihat siapa yang datang. Eh tamunya dah nongol duluan.
" Pagiiii mbak clavaaaa".
" Astagfirullah, kakak-kakak ngapain pada ke sini, mas Rian gak di sini".
" Kita nggak mau ketemu Jombang kok clav, kita semua mau jenguk Lo".
" Maksud kak fajar?".
" Ya elah cantik-cantik lemot".
" Eh jar, jangan hina bidadari kyu ya".
" Jijik gua dan sama lu".
" Nih clav kita bawain buah buat Lo".
Kevin memberikan bungkusan yang berisi buah itu kepada clava." Ya ampun mas jadi ngrepotin. Padahal cuman Luk kecil dan ini juga udah sembuh".
" Gak ngerepotin kok clav, tapi boleh sih kalau mau ngebalesnya dengan nagsih sarapan kita". Ginting duduk di meja makan. Memang gak ada akhlak tuh manusia satu.
" Wehh, gak bisa". Ketus Rian yang tiba-tiba saja ada di belakang mereka.
" Udah gak papa mas ".
" Yesssss". Seru mereka sambil mengacungkan tangan ke atas.
Rian mendengus sebal.
" Nih, aku masak spesial tadi di makan ya. Maaf kalau rasanya agak aneh".
" Aneh gimana clava orang pas Lo bawain makan Jombang itu uenak poll".
" Iya Jo uenakk pol ya sampek-Sampek yang di bawain gak kebagian".
" He he he pisss mas jom ".
Semua hanya bisa nyengir tanpa dosa. Mengingat kejadian kemarin-kemarin.
" ASTAGFIRULLAH". tiba - tiba saja Jojo berteriak.
" Jo kok lu nyebut sih. Lo kan non muslim". Fajar menimpali.
" Eh iya deng. Abisnya makanan mbak clava bikin gak sadar diri saking enaknya".
" Yeuuuu, bodoh siah". Ihsan kesal sendiri dengan temannya Yanga atau itu.
" Biasa Jojo kan gobloknya murni tanpa penyariangan". Ginting ini kalau ngomong pedes banget dah.
" Wkwkwk setuju gue Ting Ama Lo".
Kevin tertawa terbahak-bahak.Rian hanya bisa merutuki kebodohan temannya di hati.
Setelah menyelesaikan sarapannya para kaum pelatnas akhirnya balik.

KAMU SEDANG MEMBACA
why??
Romansaseorang atlet bulutangkis pendiam tiba-tiba saja di jodohkan dengan orang yang sama sekali tidak di kenalnya.namun lambat laun Rian mulai mencintai istrinya itu.banyak sekali cobaan yang harus di hadapi mereka untuk mendapatkan kebahagiaan.