05

3K 172 0
                                    

"Kenapa? Ada yang ingin kau tanyakan, sayang?"

Seulgi menatap Jimin, kini keduanya tengah berada diluar kamar pribadi Seulgi.
Malam sudah tiba, Jimin sudah mandi dan berganti pakaian dengan piyama bergambar lucu.
Si manis duduk di kursi kerja sang kekasih sembari memainkan pena di atas kertas.
Ngomong-ngomong, Seulgi sudah mendapatkan penjelasan soal Chanyeol dari Jimin, dan ia memaafkan Jimin tapi dengan satu syarat bahwa jika suatu hari nanti ia pergi dengan orang yang tak Seulgi kenal, maka Jimin tidak boleh pergi tanpa sepertujuannya.

"Kau lapar?"

Jimin menggelengkan kepalanya, kemudian mendongak melihat Seulgi yang masih mengerjakan pekerjaannya dengan duduk disisi meja kerja.

"Tadi aku melihat ponselmu," gumam Jimin, masih betah memainkan penanya di atas kertas yang sudah banyak coretan.

"Lalu? Apa yang kau lihat?" Tanya Seulgi, yang mana ia juga masih fokus pada pekerjaannya, namun mencoba untuk tidak mengabaikan Jimin yang ia rasa mulai bosan.

"Aku tidak sengaja melihat pesan seseorang yang dikirimkan padamu," ucap Jimin semakin pelan suaranya, namun karena ruangan Seulgi yang hening wanita itu dengan jernih masih bisa mendengar suara gumaman sang kekasih.

"Ah, Min Yoongi?" Tanya Seulgi, menurunkan berkas pekerjaannya kemudian menatap Jimin dengan senyuman menenangkannya.

"Lalu kenapa?" Tanyanya lagi, dengan tangan terangkat untuk mengelus kepala Jimin yang baru saja dikeringkan setelah keramas.
Bau yang dikeluarkan Jimin menjadi seperti bau tubuhnya, Seulgi sangat menyukainya.

Jimin mengerjap, Seulgi tau jika ia membaca pesan dari orang bernama Min Yoongi, namun wanita itu terlihat santai.

"Aku bilang aku melihat pesan itu," ucap Jimin dengan suara lebih keras.

Seulgi mengerti mengapa Jimin terdengar kesal sekarang, sore tadi ia memergokinya tengah membaca pesan dari Yoongi.
Namun, Seulgi berpura-pura tak melihatnya dan menunggu Jimin bertanya langsung.
Seulgi Sebenarnya tak menyangka bahwa Jimin akan dengan cepat bertanya soal itu sekarang.

"Kalau kau akan menikah, apa kita akan putus?"

Seulgi menaikan satu alisnya, kini fokusnya benar-benar milik Jimin sepenuhnya.
Kekehan kecil lalu keluar dari celah bibir tipis  Seulgi, ia gemas melihat Jimin sekarang terlihat khawatir.
Tentu saja dia tidak akan meninggalkan Jimin, mengapa si mungil terlihat begitu takut.

"Kenapa aku harus meninggalkanmu?" Tanya Seulgi, mendekatka wajahnya pada wajah Jimin yang tertekuk begitu dalam.

"Karena kita menjalani hubungan ini dengan main-main, jika kau menikah itu artinya kita selesai, bukan?"

Lalu hening, Seulgi tak menjawab secara langsung pertanyaan Jimin.
Ia lebih dulu merapikan beberapa berkas yang berada di atas mejanya, tanpa menatap Jimin yang lagi-lagi terlihat panik, berpikir apakah ia salah mengatakan sesuatu lagi atau semacamnya?

"S-Seulgi?"

Seulgi langsung menolehkan kepala, dengan tubuh sedikit membungkuk membuat wajanya begitu sangat dekat dengan Jimin yang masih duduk di atas kursi kerjanya.

"Apa maksudmu bermain-main?" Tanya Seulgi, menatap bibir Jimin yang sedikit terbuka mengeluarkan napas hangatnya.

"Kau sedang mempersiapkan pernikahan dengan orang lain, bukankah itu artinya ... Hubungan ini hanya main-main."

Seulgi awalnya terkejut, namun ia kemudian tertawa setelah menyadari bahwa ia kini memacari Jimin, seseorang yang tidak mengerti bagaimana kehidupan orang-orang seperti dirinya.
Dulu Seulgi pernah berpacaran dengan seorang wanita, dan semuanya berakhir bukan karena wanita itu telah resmi dinikahi oleh pria pilihan ibunya, melainkan Seulgi yang tak mau berhubungan lagi dengan wanita yang tengah berbadan dua.

Babyboy ||Seulmin X YoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang