Pak Lee pulang dari apartement setelah melihat Yoongi dan Seulgi pulang.
Pak Lee menjemput Jimin menggunakan mobil Yoongi karena mobil Jimin sedang digunakan oleh Yeri, jadi dia pulang ke apartementnya sendiri menggunakan taxi dengan uang pemberian dari Seulgi.
Saat masuk ke dalam apartemen, Jimin sudah tertidur dengan piyama lengkap bersama boneka bebek berada dipelukannya, sangat lelap hingga suara-suara bising yang dikeluarkan Yoongi dan Seulgi tak terdengar olehnya."Astaga kasihan sekali kesayanganku." Seulgi menidurkan dirinya disamping Jimin, kemudian mengusap kepala Jimin dengan lembut, ia sepertinya tak sempat mandi atau bahkan makan malam sekalipun.
Niatnya ingin ia bangunkan lebih dulu, tapi Yoongi menyarankannya untuk membiarkan Jimin tidur, ia akan membangunkan mereka jika lapar pada tengah malam."Kau akan langsung tidur?" Tanya Yoongi memperhatikan kedua kekasihnya yang sudah tergulung selimut, lebih-lebih Jimin karena selain selimut, Seulgi juga memeluknya sangat erat.
Seulgi menganggukkan kepalanya, ia perlu menemani sang kekasih tidur walaupun sebenarnya ada banyak pekerjaan yang harus ia kerjakan karena mengambil cuti mendadak ini, tapi menebus kesalahannya karena menjadikan hari cuti menyenangkan untuk Jimin berubah menjadi hari kerja seharian hanya dengan memeluknya semalaman, setidaknya itu yang akan membuat Seulgi tenang sekarang.
Yoongi mengerti, ia lalu berpamitan ke kamar sebelah, ia juga memiliku banyak pekerjaan dan akan bergadang untuk menyelesaikannya."Selamat malam." Yoongi menyempatkan diri untuk mengecup kening Jimin kemudian menepuk bokong Seulgi.
"Hm, selamat malam juga," ucap Seulgi lalu memeluk Jimin lebih erat, membuat si manis bergerak gelisah dalam tidurnya.
----
Yoongi terlihat sibuk dengan pekerjaannya, jendela kamarnya dibiarkan terbuka begitu saja, katanya itu selalu membuat ia lebih nyaman dalam bekerja.
Gelas kopi disebelahnya juga sudah terlihat kosong, dan jam sudah menunjukkan Pukul 2 pagi."Haruskah aku pergi tidur saja," gumamnya sembari masih menggerakan jarinya dengan aktif pada laptop.
Lalu, tiba-tiba saja ponsel miliknya bergetar kemudian menampilkan sebuah pesan.
From: +829662929
Aku yakin kau sudah tidur, tapi ini akan menjadi kejutan untuk pagi harimu! Aku dalam perjalanan ke Korea!!
Yoongi menaikan satu alisnya bingung, siapa orang gila yang mengirim pesan padanya pada pagi buta seperti ini, tanpa menghiraukan pesan aneh tersebut Yoongi akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja dan pergi tidur.
.
.
.
Jimin bergerak gelisah dalam pelukan Yoongi, ia bahkan meminta sang kekasih untuk membiarkannya tetap tidur untuk beberapa jam lagi.
Yoongi hanya tertawa kecil sembari mempererat pelukannya pada tubuh kecil Jimin, padahal dia sendiri sudah rapi memakai setelan jas namun tanpa ragu ia langsung kembali tidur dan cuddle bersama Jimin yang masih enggan membuka kedua matanya."Kau masih mengantuk?" Tanya Yoongi, memberi Jimin banyak kecupan diwajah.
"Sangat," gumam Jimin sembari menyamankan dirinya dalam pelukan Yoongi.
Seulgi yang melihat kelakuan Yoongi di meja kerjanya hanya mendecih, kemudian dengan kesal menyuruhnya untuk tidak mengganggu Jimin, tentu saja Yoongi protes karena semalaman tadi Seulgi kembali membuatnya tak bisa menyentuh Jimin.
"Sedang apa kau?"
"Memantau CCTV," ucap Seulgi sembari fokus pada laptopnya yang memperlihatkan Jimin malam tadi masuk ke dalam kamar dengan wajah lelahnya, kemudian berganti pakaian tanpa mandi. Lucu sekali melihat Jimin langsung berguling ke atas kasur kemudian terlelap dengan cepat.