25.

1.1K 101 15
                                    

Makan malam itu menjadi sangat canggung untuk Yoongi, tentu untuk Jimin juga.
Ini lebih seperti makan malam antar ayah dan anak, Seulgi dan Pak Lee mengobrol dengan sangat serius entah itu tentang pekerjaan, dan hal lainnya.
Jimin benar-benar tidak nyaman, apalagi saat ia melihat Pak Lee, kejadian di apartemen Pak Tua itu tak bisa ia lupakan begitu saja, dan diam-diam Yoongi pun merasakan hal yang sama, ia muak melihat Pak Lee yang terlihat seperti orang baik, seolah tak pernah melakukan pelecehan seksual pada Jimin.

"Bolehkah aku pergi ke toilet?" Tanya Jimin pada Seulgi.

"Tentu sayang, jangan terlalu lama."

Yoongi mengikuti Jimin untuk menemaninya ke toilet, selain takut Jimin di ganggu Yoongi cukup malas satu meja dengan Pak Lee, ia akan berlama-lama  menahan Jimin di toilet.

"Yoongi?"

Daehwi ternyata berada di restoran yang sama dengan makan malam Seulgi, ia terlihat bingung melihat Yoongi yang mengikuti Jimin masuk ke dalam toilet.
Tidak mau hanya menebak-nebak tidak jelas, Daehwi memutuskan untuk ikut pergi ke toilet dan memeriksa mereka.
Tapi langkah kakinya tertahan oleh seseorang yang memanggilnya.
Itu Daniel, orang yang akan ia temui malam ini ternyata datang cukup terlambat.

"Sedang apa kau disini?"

"Aku melihat Yoongi ke toilet."

Daniel hanya menganggukkan kepalanya, kemudian memberitahu Daehwi bahwa itu pasti benar Yoongi karena ada Seulgi disini.
Namun Daehwi menjelaskan lebih lanjut bahwa Yoongi masuk ke dalam toilet bersama seorang pria lainnya.

"Siapa?" Tanya Daniel.

"Park Jimin."

Daniel tersenyum miring setelah mendengar nama Jimin keluar dari mulut Daehwi, ia cukup terkejut bahwa Yoongi berani berduaan dengan Jimin di tempat umum seperti ini.
Lebih-lebih lagi, tingkahnya kini dilihat oleh Daehwi.

"Kau ingin tahu sebuah rahasia?" Tanya Daniel.

"Ini menyangkut Yoongi, Seulgi dan Jimin." Daniel tersenyum saat Daehwi terlihat penasaran.

----

Yoongi masuk ke dalam toilet pria itu ternyata tanpa sepengetahuan Jimin, atau mungkin Jimin yang terlalu banyak pikiran hingga tak menyadari bahwa Yoongi mengikutinya, ia baru menyadarinya saat melihat pantulan Yoongi di cermin wastafel.
Wajahnya yang kusut tadi berubah menjadi lebih baik, tersenyum pada Yoongi dan membalikkan tubuhnya.

"Kau mengikutiku ternyata," ucap Jimin sembar membalas pelukan Yoongi.

Yoongi, masih dengan pelukannya mempertanyakan kenapa Jimin tiba-tiba saja pamit ke toilet.
Jimin yang dicurigai hanya merasa agak kurang enak badan, tapi Yoongi jelas tidak langsung mempercayainya walaupun ia sedikit khawatir kalau-kalau memang ia kekasihnya tidak enak badan.

"Kau terlihat memikirkan sesuatu, apa itu?" Tanya Yoongi, ia rapihkan rambut Jimin agar tetap terlihat rapi.

Jimin menggelengkan kepalanya kemudian menyimpan kepala dengan rambut sehalus kapas itu ke dada sang kekasih.
Jimin memikirkan Pak Lee, ia benar-benar tidak nyaman duduk berlama-lama dengan Pak tua itu disekitarnya.
Jadi, Jimin dengan sengaja bermanja seperti ini dengan Yoongi lebih lama lagi, setidaknya ia akan membuang waktu agar cepat pulang.

"Apa kau merasa tidak nyaman karena ada Pak Lee?"

Jimin langsung mengangkat kepalanya, kemudian dengan terkejut bertanya pada Yoongi bagaimana ia tahu jika ia tak nyaman dengan Pak Lee.

"S-sedikit, bukankah ini harusnya jadi makan malam kita bertiga? A-aku sedikit kecewa karena ada Pak Lee," Jimin mencoba menjelaskan alasan kenapa ia tak nyaman dengan Pak Lee, tapi sepertinya Yoongi butuh jawaban dari itu.

Babyboy ||Seulmin X YoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang