Seulgi dan Yoongi ternyata pulang cukup terlambat, keduanya baru sampai di rumah Moonbyul saat jam sudah menunjukkan Pukul 8 lebih.
Seulgi langsung pergi ke kamar Jimin sesaat setelah ia sampai di rumah, tak peduli lagi imagenya di hadapan Moonbyul karena Yoongi sudah mengatakan padanya di perjalanan bahwa Moonbyul sudah mengetahui hubungan aneh macam apa yang tengah mereka jalani.
Seulgi akan mempercayakan Yoongi sebagai sepupu Moonbyul, memastikan gadis tomboy itu terus menutup mulutnya tentang hubungan ia dengan Jimin."Sayang? Kau tidur sebelum makan malam?"
Seulgi duduk dipinggiran ranjang Jimin, dimana di atas ranjang si pria mungil itu sudah meringkuk dengan wajah menunjukkan rasa lelah, ia tidur sangat nyenyak walaupun tidak pergi untuk makan malam.
Melihat bahwa kekasihnya sangat lelap, Seulgi memutuskan untuk tidak membangunkannya kemudian ia pergi lagi dari kamar Jimin untuk mengambil barang miliknya yang ia tinggalkan di kamar Yoongi.
Karena Moonbyul sudah mengetahui hubungannya, maka untuk seterusnya sampai dua Minggu Seulgi akan tidur satu kamar dengan kekasihnya."Jadi kau memberitahukan Seulgi bahwa aku mengetahui semuanya?"
Moonbyul tersenyum miring, ia bertanya pada Yoongi yang tengah beristirahat sebentar di sofa ruang tengah, bersamanya yang sejak jam 7 malam tadi menonton TV, jika di perjelas maksudnya adalah ia juga sedang beristirahat setelah membuat Jimin mendesah dan merintih lebih dari 2 jam.
"Tutup mulutmu, mengerti?"
Moonbyul tertawa kecil kemudian bergumam bahwa ia bukanlah orang yang suka membeberkan rahasia orang lain.
Moonbyul lalu menaikan satu alisnya, melihat Seulgi keluar dari kamar Yoongi dengan koper ditangannya."Aku akan tidur dengan Jiminie," ucap Seulgi saat melewati Yoongi dan Moonbyul yang tengah menatapnya dengan heran.
Setelah kepergian Seulgi, Yoongi yang awalnya biasa saja menjadi kesal.
Moonbyul hanya tertawa kecil, ia pikir Yoongi pasti cemburu karena Seulgi lebih memilih si kecil Jimin daripada dirinya."Kau cemburu?"
"Kubilang tutup mulutmu."
Yoongi lalu pergi masuk ke dalam kamarnya, meninggalkan Moonbyul yang terlihat senang menggoda Yoongi.
Jimin dengan erat memeluk Seulgi yang baru saja menariknya untuk dipeluk, setelah meminta maaf karena pulang terlambat dan memberikan kecupan lembutnya pada kening Jimin, Seulgi ikut terlelap bersama Jimin.
.
.
."Jimin sakit."
Yoongi terlihat terkejut dengan kabar pagi yang Seulgi bawa, gadis itu ke dapur dengan wajah khawatir, ia sedang menyiapkan kompresan air hangat untuk sang kekasih.
Moonbyul yang mendengar itu sibuk menebak-nebak sendiri di dalam pikirannya, itu pasti karena semalam ia melanjutkan kegiatan panas mereka di kamar mandi dengan Jimin yang sengaja ia guyur oleh air dingin."Haruskah aku panggilkan Dokter?"
"Ah benar, tolong panggilkan," ucap Seulgi menyetujui tawaran Moonbyul kemudian kembali berlalu meninggalkan dapur dengan kompresan ditangannya.
Astaga, Moonbyul rasanya ingin sekali bercerita pada Yoongi soal apa yang sudah ia lakukan semalam pada Jimin, mengingat Yoongi tidak menyukai Jimin karena merebut seluruh perhatian Seulgi.
"Itu pasti karena semalam aku bermain di kamar mandi dengannya."
Yoongi yang hendak memakan wafflenya terdiam seketika. "Apa?" Tanya Yoongi, kaget.
"Sudah kubilang, aku akan membuatnya mendesah dibawahku," ucap Moonbyul dengan senyuman miring.
"Jika aku terus melakukan itu pada Jimin selama 2 Minggu berturut-turut, bukankah Jimin akan lebih memilih meninggalkan Seulgi? Lalu Seulgi akan menjadi milikmu seutuhnya," sambung Moonbyul, terlihat bangga dengan ide yang berada di kepalanya sejak semalam akhirnya bisa ia sampaikan pada Yoongi sekarang.