2 Minggu berlalu, Jimin dan Seulgi mulai kembali menata hidup di rumah yang jauh dari perkotaan tersebut.
Jimin mulai membaik juga, termasuk kesehatan mentalnya yang terguncang ditinggal mati Min Yoongi.
Senyum lebar Jimin kembali bisa dinikmati Seulgi, tapi walaupun begitu rasa ingin melihat makam Yoongi tetap kuat.
Jimin setiap hari bertanya pada sang kekasih kapan ia bisa melihatnya.
Tapi Ye-ji yang tetap mencari keberadaan mereka membuat Seulgi harus tetap menahan Jimin disini, ia tak mau membuat kesalahan dan membuat Jimin kembali lepas dari pengawasannya.Musim hujan sedang terjadi, dan setiap kali matahari muncul sebentar Jimin akan berkelana disekitar hutan untuk mencari bunga yang tumbuh saat musim hujan seperti ini.
Tentu saja ia tak sendiri, tak mau merepotkan Seulgi yang sedang sibuk bekerja dari rumah membuat salah satu penjaga rumah harus Jimin tunjuk untuk menemaninya.
Bukan hanya sekedar menemani sih, ada kalanya mereka yang menemani Jimin akan turun ke sungai untuk mendapatkan bunga yang diinginkan kesayangan atasan mereka itu.Jimin yang sudah mendapatkan cukup banyak jenis bunga itu pulang ke rumah dengan keringat membasahi wajah dan tubuhnya, badan mungil dengan pakaian tebal itu menyeret kaki cantiknya untuk masuk ke dalam ruang kerja yang mana Seulgi berada disana, wanita itu menutup laptopnya dan menyambut Jimin yang terlihat kelelahan.
"Kau menikmati penjelajahanmu?"
Seulgi menggeser kursi kerjanya mendekati Jimin yang duduk diujung meja, bulir-bulir keringat terlihat jelas di wajah si manis, bahkan membuat beberapa helai rambut hitamnya menempel pada kulit wajah.
Jimin lalu bercerita bahwa hari ini ia semakin masuk ke dalam hutan dan menemukan beberapa jenis bunga baru, ia akan bermain dengan bunga itu nanti setelah mandi."Kau terlihat kelelahan, sayang." Seulgi usap rambut kesayangannya, dan menghela napas merasakan betapa basahnya rambut Jimin.
"Tapi ini menyenangkan, kau harus ikut aku ke hutan, aku berusaha sangat keras untuk mendapatkan bunga-bunga cantik," ucap Jimin dengan semangat.
Seulgi hanya tertawa kecil, ia tahu Jimin tak mungkin seberusaha itu.
Jimin hanya mudah berkeringat, ia yakin para anak buahnya yang membantu Jimin mendapatkan bunga."Mau mandi bersama?" Tawar Seulgi.
Jimin sebenarnya tidak diberitahu oleh Seulgi bahwa perusahaannya di ambil alih sementara oleh Daniel.
Selama dua Minggu ini, tepatnya setelah ia berjanji tak akan mengganggu Taehyung, Seulgi mulai melakukan beberapa penyelidikan terhadap pria bermarga Kim tersebut, tak lupa juga dengan Ye-ji, ia harus memastikan setiap hari bahwa Ye-ji tak mengetahui tempat ini.
Cukup mengejutkan saat 4 hari lalu dimana Seulgi memutuskan untuk pergi ke kota dan tiba-tiba saja ia mendapatkan telepon dari Ye-ji dengan nomor baru, yang intinya meminta Jimin."Aku ingin bermain denganmu setelah mandi, boleh?"
Seulgi menganggukkan kepalanya, apapun yang Jimin inginkan akan ia kabulkan kecuali untuk pergi ke kota sekarang.
Berbahaya, Ye-ji seolah ada di setiap penjuru kota.
Jimin sudah pergi terlebih dahulu ke kamar mereka, menyiapkan air hangat di kamar pribadi mereka untuk mandi bersama.
Sedangkan Seulgi kembali menyalakan laptopnya, ia baru saja mendapat informasi bahwa Taehyung sudah berhasil ditangkap dan kini berada di tempat yang Seulgi sembunyikan dari Jimin dipedalaman kota."Aku akan kesana nanti malam, pastikan dia tetap disana."
Seulgi lalu mematikan sambungan telpon singkatnya kemudian bergegas keluar dari ruangan kerjanya untuk menemani Jimin.
----
Walaupun Seulgi cukup sibuk dengan kegiatan barunya, menjadi mafia.
Ia tetap mencoba mempertahankan Jimin sebagai prioritas utamanya.
Jimin kini hanya punya dia sebagai tempat berbagi perasaan, dan Seulgi tak mau membuat Jimin merasa ia mengabaikannya.
Air hangat dengan banyak busa adalah kesukaan Jimin saat mandi bersama didalam bathub seper ini, dan memeluk Jimin tanpa sehelai benangpun dari belakang adalah kesukaan Seulgi.
Walaupun keduanya akhir-akhir ini sering melakukan ini -mandi bersama dengan pemandangan hujan rintik dari jendela- tetap saja Seulgi menikmati ini seolah baru pertama kali.