Sudah 3 hari sejak berita Seulgi yang akan menikah dengan Yoongi tersebar, dan juga sudah menjadi 3 hari ini Jimin masuk ke dalam perusahaan Kang Company.
Bukan untuk menemani Seulgi di ruangannya seperti biasa, kini ia benar-benar bekerja.
Mejanya tak jauh dari ruangan Seulgi, sengaja.
Pekerjaan yang Jimin kerjakan tak banyak, Seulgi hanya menyuruhnya untuk membaca beberapa berkas kemudian membawanya pada Seulgi untuk ditandatangani.
Sebenarnya Seulgi tak mau memperkejakan Jimin, walaupun ia tahu bahwa Jungkook mulai sering mempertanyakan keberadaan Jimin setiap kali kekasih kecilnya itu tidak ada di perusahaan, namun Jimin yang merengek agar dibiarkan bekerja, ya Seulgi bisa apa? Tentu saja membiarkannya melakukan apapun yang dia mau."Kau sedang mengerjakan apa?"
Jimin menoleh, kemudian tersenyum pada Jungkook yang keluar dari mejanya.
Jimin lalu menunjukkan beberapa berkas yang tengah ia baca pada Jungkook, sembari menjelaskan bahwa ia sebentar lagi akan memberikannya pada Seulgi.
Jungkook hanya mengangguk, ia tak begitu tertarik pada pekerjaan Jimin, ia lebih ingin memastikan bahwa mantan kekasihnya itu baik-baik saja.
Cukup lama mereka mengobrol, tentu dengan tingkah Jimin yang seolah menjaga jarak, ia akan menjawab jika Jungkook tanya, tak lebih dari itu."Jimin, berikan berkas-berkas itu ke ruanganku."
Namun ternyata, Seulgi menyadari kedekatan mereka tepat saat ia baru saja sampai di depan pintu ruangannya.
Seulgi datang cukup terlambat hari ini, pekerjaannya semakin banyak hingga ia sering lembur, dan malam tadi ia memutuskan untuk mengerjakan beberapa pekerjaannya di rumah, dan ia antar Jimin pulang ke apartemennya.
Jimin terlihat terkejut, ia dengan cepat bangkit dari duduknya kemudian berlari kecil pergi ke ruangan Seulgi."Seulgi, aku taruh disini ya?"
Seulgi menolehkan kepalanya pada Jimin, kemudian berjalan menuju mejanya setelah ia menggantungkan mantelnya, disana juga ada mantel Jimin yang tergantung disana beberapa hari ini.
Seulgi tak langsung duduk ke kursi kerjanya, dia lebih memilih untuk duduk dipinggiran meja dimana Jimin juga berdiri disana."Jiminie?" Tanya Seulgi dengan lembut, ia memainkan dasi hitam panjang yang dipakai sang kekasih, kemudian menatap kedua mata yang bergerak gelisah itu menghindari tatapannya.
"Sayang, aku tak bisa mengawasimu dengan kedua mataku untuk beberapa hari ke depan," sambung Seulgi, memaksa Jimin untuk segera menatapnya.
"L-lalu?" Tanya Jimin dengan suara pelan dan terdengar sangat gugup.
"Tapi aku punya banyak CCTV di perusahaan ini, jangan bertingkah seolah kau bukan kekasihku, mengerti?"
Jimin mengerjap, sepertinya Seulgi tadi melihat cukup lama dirinya yang tengah mengobrol dengan Jungkook.
Jimin lalu menjelaskan bahwa ia juga tak suka didekati oleh Jungkook, namun pria itu terus mendekatinya sejak mengira jika Seulgi menyelingkuhinya, Jungkook seolah mengasihaninya.
Jadi, 3 hari lalu Jimin memutuskan memberitahu Seulgi bahwa Jungkook menghubunginya ketika berita Seulgi dan Yoongi akan menikah menyebar.
Ia juga menjelaskan bahwa Jungkook sudah mengetahui hubungan keduanya, namun ia salah paham dengan mengatakan bahwa Seulgi selingkuh dengan Yoongi."Berusahalah untuk menghindar," bisik Seulgi pada telinga Jimin.
Seulgi memantau Jimin di perusahaannya sejak Jimin bekerja, dan ia menyadari bahwa Jimin terlalu sungkan untuk menghindari Jungkook yang terus berusaha menarik perhatiannya.
Seulgi gemas, gemas ingin menghabisi Jungkook dan gemas ingin memberi penjelasan yang tegas pada Jimin bahwa ia tak main-main soal bahwa si mungil itu tak boleh berdekatan dengan wanita atau pria yang tak Seulgi kenal."A-aku pikir aku sudah melakukannya."
Seulgi menggelengkan kepalanya. "Tidak sayang, kau tak melakukannya."