Esok harinya Jimin dan Seulgi kembali ke rumah hutan, dimana Jimin masih dalam amarahnya yang menolak untuk berbicara maupun menatap sang kekasih.
Bahkan ketika mereka satu mobil seperti ini, Jimin lebih sibuk memperhatikan setiap toko dari jendela mobil, tetap seperti itu hingga keduanya sudah sampai di jalan setapak menuju rumah.
Seulgi Jimin tinggal sendiri, ia berjalan melewati jalan yang sebenarnya cukup sulit dilewati sendiri itu dengan sukses.
Seulgi yang melihat itu hanya menghela napas, ia tak lagi punya keberanian untuk membujuknya agar berhenti marah, Seulgi hanya cukup mengikuti permainan sang kekasih sampai si manis mau memaafkannya tanpa ia paksa."Sayang, apa kau ingin makan sian-"
Belum Seulgi menyelesaikan kalimatnya, Jimin sudah masuk ke dalam kamar dengan pintu ditutup begitu keras.
Lagi-lagi Seulgi hanya menghela napas, ia akan tetap membuatkan Jimin makan siang.
Seulgi sebenarnya membawa Jaemin dan Taehyung juga, tapi karena takut Jimin akan semakin marah ia membawa mereka ke tempat ini, Seulgi menempatkan mereka di sebuah rumah yang berjarak tidak cukup jauh dari sini, jadi Seulgi akan memanggil mereka untuk datang jika dibutuhkan.Meninggalkan Seulgi yang masih mencoba untuk tetap menjadi kekasih yang baik, kita beralih pada Jimin yang kini sedang sibuk menikmati pemandangan dari jendela kamar.
Jimin sedang memikirkan alasan mengapa Seulgi melakukan semua rencana tanpa izin darinya, Jimin merasa Seulgi ada benarnya bahwa Ye-ji tak akan berhenti mencarinya kecuali Seulgi yang mengakhiri wanita itu.
Begitu juga dengan masalah Taehyung, jika bukan karena dia mungkin Yoongi masih hidup.
Jimin dilema, inginnya mewujudkan keinginan Yoongi dengan cepat seperti hidup menjauh dari Ye-ji dan melaporkan sepupunya itu ke kantor polisi.
Tapi Jimin baru menyadari bahwa Ye-ji bahkan tidak takut pada apapun, termasuk pada kepolisian."Apa yang harus aku lakukan," gumam Jimin sembari memainkan gorden putih yang diikat tepat disampingnya.
Lalu secara kebetulan ia melihat dua orang pria yang salah satunya berjalan cukup tertatih, dan ia adalah Kim Taehyung.
Jimin terkejut melihatnya, setelah tidak dibunuh oleh Seulgi apa dia memutuskan untuk bekerja sama dengan kekasihnya untuk menghabisi Ye-ji?
Jimin lalu berjalan ke pintu kamarnya, berjalan menuju ruang tamu dimana secara bersamaan ia juga melihat Taehyung dan pria yang tak ia kenal masuk dan menemui Seulgi yang sudah menunggu di sofa."Lebih cepat lebih baik, aku ingin mendengar lebih jauh siapa dirimu dan mengapa ingin menghancurkan Seo Ye-ji." Seulgi langsung to the point, menyuruh Jaemin dan Taehyung duduk dihadapannya.
Tapi Jaemin yang ditanya tidak juga menjawab, ia fokus pada Jimin yang secara diam-diam ikut duduk disamping Seulgi yang langsung terkejut melihatnya.
Seulgi dengan lembut bertanya pada Jimin tentang apa yang dia inginkan."Aku ingin mendengarnya juga," jawab Jimin dengan masih suara dinginnya, ia lalu menatap Taehyung sekilas dan kembali fokus pada Jaemin.
"Apapun yang kau inginkan," balas Seulgi lalu mengelus kepala Jimin dengan sayang.
Jaemin lalu menjelaskan tentang siapa dirinya setelah ditegur Seulgi karena terus melamun sembari menatap Jimin.
Na Jaemin sama seperti Taehyung, korban perampasan yang dilakukan Ye-ji hingga membuat satu-satunya orang terdekat dengannya tewas secara mengenaskan.
Jaemin harus hidup dengan penuh kesusahan setelahnya di panti asuhan, dan ia ingin membalas semua penderitaan yang dialami pada Ye-ji.
Jaemin putus sekolah karena terlalu fokus berkelana mencari Ye-ji dan mengumpulkan banyak informasi."Lalu aku mendengar bahwa dia juga mencari seseorang, dan aku menemukan informasi bahwa orang itu adalah sepupunya di Korea."
Jaemin kembali menatap Jimin, pria manis ini adalah orang yang paling dicari Ye-ji dan kini Jaemin bisa melihatnya secara langsung.
Seulgi lalu menarik tangan Jimin untuk digenggam, kali ini kekasihnya itu tidak menolak dan terus menatap Taehyung, ia sedikit kasihan melihat keadaan pria tersebut yang cukup banyak memiliki luka.
