Yoongi menjadi yang pertama pulang ke Apartemen setelah Jimin susah untuk ia hubungi, kedatangannya yang tiba-tiba di jam yang tak seharusnya ia sudah pulang tentu saja membuat ibu dan ibu mertuanya terlihat terkejut.
Yoongi terlihat marah, pasalnya mereka datang ke apartemen tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, terlebih Jimin juga ada di dalam apartemen mewah ini.
Setelah berteriak tanpa terkontrol kenapa ibunya datang tanpa memberitahunya lebih dulu, Yoongi langsung pergi ke kamarnya bersama Seulgi, ia harap Jimin bersembunyi disana tapi tentu saja ia tak akan menemukannya, karena Jimin lebih dari dua jam bersembunyi di kamar mandi kamar tamu."Kenapa kau marah kita kesini?"
Yoongi terlihat semakin gusar di atas ranjangnya, ia memandang sang ibu dengan sengit karena tentu saja, mana bisa ia mengatakan bahwa kekasih gelapnya berada di dalam apartemen ini yang entah dimana si manis itu bersembunyi sekarang.
Yoongi lalu bangkit dari ranjangnya, kemudian dengan suara lebih pelan ia mempertegas ibunya bahwa ia maupun Seulgi tidak menyukai tingkah ibu mereka yang keluar masuk secara sembarangan ke apartemen mereka."Kalau begitu ganti kata sandi apartemen ini."
Itu benar, dan itu semakin membuat Yoongi emosi.
Tidakkah ibunya belajar untuk tidak masuk ke rumah seseorang tanpa izin? Yoongi di ajarkan untuk tidak masuk ke ruang kerja ibunya tanpa izin saat masih anak-anak, apa ibunya tidak di ajarkan hal semacam itu?
Yoongi benar-benar frustasi lalu kembali mencoba menghubungi Seulgi yang sialnya sulit dihubungi karena berada diluar kota.
Seulgi mendadak pergi ke Busan sesaat sampai ke perusahaan, dan setelah itu Seulgi sulit untuk dihubungi."Kemari, ibu mau bicara."
Nyonya Min menarik lengan sang putra yang hendak pergi ke dapur, harapannya Jimin bersembunyi didapur tapi tidak bisa keluar karena ada nyonya Kang disana yang sibuk memasak untuk makan malam.
Yoongi terus ditarik sang ibu menuju kamar tamu yang dulu ia gunakan sebagai kamar pribadi, nyonya Kang tak memperdulikan ucapan Yoongi yang marah tak mau mengikutinya.
Pad dasarnya sifat keras kepala Yoongi adalah sifat nyonya Kang yang menurun padanya."Ibu akan menginap disinilah untuk beberapa Minggu ke depan." Nyonya Min langsung memberitahu Yoongi untuk kejelasan kenapa ia disini.
"Tidak, dia mengatakan ada sedikit urusan dengan Seulgi jadi sekalian saja kita makan malam bersama," sambung Nyonya Min saat Yoongi bertanya apakah nyonya Kang juga akan menginap atau tidak.
"Perusahaan sangat jauh untuk dijangkau jika kau berada disini. Ibu, kau gila?"
Nyonya Min hanya tertawa, lalu mengatakan bahwa ia sudah terbiasa tak tepat waktu ke Perusahaan dan para pekerjanya sudah terbiasa dengan itu, jadi Yoongi Harusnya jangan mengkhawatirkan dirinya.
"Ibu mendapatkan kabar jika istrimu pergi dengan seorang pria beberapa kali. Karena ibu tau kau tak akan pernah peduli tentang itu, maka ibu yang akan mengurusnya."
Yoongi benar-benar jengah dengan sikap Nyonya Min yang masih berpikiran untuk merebut semua yang dimiliki oleh Seulgi.
Pria yang dimaksud ibunya kemungkinan besar adalah Jimin. Lagipula, untuk apa Ibunya ini menyewa seorang detektif untuk memata-matai seseorang seperti Seulgi."Nyonya Min? Bisakah kau membantuku sebentar? Aku cukup kesulitan dengan kompor gas."
"Sudahlah, ibu akan pergi ke dapur dulu."
Nyonya Min menyahut teriakan nyonya Kang yang meminta pertolongannya, namun sebelum ia benar-benar keluar dari kamar tersebut ia menyuruh Yoongi untuk mengecek kamar mandi di dalam kamar tersebut, ia merasa pintu itu rusak karena terkunci dari dalam.
Yoongi yang sempat hilang fokus karena niat sang Ibu kembali panik menyadari bahwa ia belum menemukan Jimin, namun ia dengan segera mengunci pintu kamar setelah menyadari bahwa kemungkinan besar Jimin berada di dalam kamar mandi di kamar ini.
Jimin sangat suka mandi di kamar ini, dan benar saja Jimin langsung membuka kunci kamar mandinya saat Yoongi berbisik bahwa ialah yang mengetuk pintu.