"YUJIN?!"
Wonyoung langsung loncat dari kasur. Mata Minju itu mengarah kepadanya.
"Won-young?" Yujin berusaha untuk bangun. Ia tidak ingat apa-apa selama ia tertidur.
"Yujin-" Wonyoung kelabakan karena mendengar bunyi langkah kaki yang mendekat. Cepat-cepat Wonyoung keluar kamar dan menutup pintunya. Dilihatnya ibunya yang datang kemari.
"Kenapa teriak keras tadi?" tanya ibunya heran.
"Oh itu, tadi lagi telponan sama temen," jawab Wonyoung sambil meredam paniknya. Ia harap ibunya tidak akan masuk kamar.
Sementara itu yang ada di dalam masih kebingungan. Yujin merasa aneh dengan badannya. Yang paling mencolok adalah dahinya yang tidak tertutupi poni itu. Yujin tidak biasa. Ia juga kaget sekali melihat rambut,pakaian serta suaranya yang berbeda.
"Ini di mana?" tanya Yujin sendiri. Ia menatap dirinya yang terbaring.
Yujin benar-benar kebingungan. Kemudian ia langsung beranjak bangun ke cermin besar di lemari Wonyoung.
"KOK AKU JADI GINI?!"
Wonyoung terhentak mendengar seruan dari kamarnya. Dilihatnya ibunya yang masih pergi berjalan seakan tidak mendengar apa-apa. Wonyoung sempat lega, namun rasa kekhawatirannya kembali ketika ia mengingat Yujin di dalam.
Wonyoung masuk ke kamarnya. Tidak lupa ia mengunci pintu.
"Wonyoung!" Yujin yang panik itu langsung menghampiri Wonyoung.
"Yujin, ehm... kamu tenang dulu, aku bakal jelasin semuanya satu-satu, kamu duduk aja dulu. Udah ya, tenang. Coba tenangin diri dulu," Wonyoung berulang-ulang mengatakannya agar Yujin tidak lanjut panik. Wonyoung menepuk mantap kedua pundak temannya itu.
Yujin pun langsung menurut. Dengan cepat ia kembali tenang, walau pikirannya tidak. Ia pun duduk di pinggir kasur bersama Wonyoung."Tunggu ya," Wonyoung mengambil hpnya dan menelepon Hyewon.
Tut... tut... tut...
"Ya?"
"Yujin udah bangun!" langsung saja Wonyoung memberitahu Hyewon.
"Hah?! Gini gini, kamu ajak Yujin keluar dari rumahmu. Pergi ke mana aja boleh yang penting deket rumah. Aku sama Minju otw ke sana. Kalo ada apa-apa telpon aku lagi!"
"Iya," Wonyoung menutup panggilannya. Sebenarnya ia agak ragu ketika ada seseorang yang mengucapkan 'otw'. Tapi kali ini Hyewon, pasti tidak akan ngaret.
Wonyoung beralih ke Yujin kembali.
"Jadi, kamu sama Minju tukeran badan. Kamu di Minju, Minju sendiri di badanmu. Apa sebabnya nanti dijelasin. Kamu masih inget Minju?"
"Gak," Yujin menggeleng polos.
"Oke. Apa aja yang masih kamu inget terakhir?"
"Aku ngikutin kamu habis pulang sekolah."
"Selama tidur ada inget hal lain?"
"Gak ada. Btw aku tidurnya berapa lama?"
"Seminggu lebih mungkin."
"Terus badanku yang asli gimana?"
"Udah dikendaliin sama Minju. Dia yang gantiin kamu, pura-pura jadi kamu gitu."
Yujin diam. Wonyoung juga diam. Mereka berdua diam. Isi otak Wonyoung sudah panik, tidak tahu harus berkata apa lagi pada Yujin. Wajah Yujin sekarang sangat kusut.
Wonyoung melirik raut muka Yujin sebentar, kemudian lirikannya beralih ke jendela. Rasanya di luar ricuh sekali, seperti ada kesibukan. Wonyoung jadi kepo ada apa di luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protector \\ IZONE
Fanfiction/tamat - end/ Dimulai dari pertemuan Wonyoung dengan ketiga pelindungnya, sampai akhirnya mereka berdua belas saling bertemu satu sama lain. !!Alurnya maju mundur, jangan lewatkan satu chapter!! . -Fanfiction- -IZ*ONE- Tokoh utama: Wonyoung, Sakura...