[4]31: Kembali

268 48 9
                                    

"Kakak."

Yena terbangun dari tidurnya. Badannya menggeliat sebentar.

"Kenapa Ri..." Yena membuka matanya dalam keadaan setengah sadar.

"Ada suara aneh di luar," ucap Yuri pelan.

"Suara apa?" tanya Yena.

Saat itu sudah memasuki jam tengah malam. Suasananya gelap gulita. Yuri terbangun karena mendengar sesuatu dari luar rumah mereka. Ia jadi waswas dan tidak bisa melanjutkan tidurnya. Karena sedikit ketakutan, Yuri membangunkan kakaknya.

Srek srek

Terdengar bunyi mirip seperti kresek. Yena dan Yuri terpaku di kasur. Mata mereka sampai tidak berkedip.

Srek srek

"Kucing mungkin? Atau anjing liar," ujar Yena.

"Kan di sini ndak ada hewan-hewan liar gitu," bantah Yuri. Seingatnya selama ini dia tidak pernah melihat hewan berkeliaran di sekitar rumahnya, kecuali kalau memang hewan peliharaan tetangga.

Yena mulai berpikir. Benar juga perkataan adiknya itu.

Srek

Srek srek

TENG

Mereka berdua terperanjat. Bunyi barusan adalah bunyi pagar yang seakan tidak sengaja terpukul. Yena menyibak selimutnya dan beranjak bangun.

"Aku cek dulu," ujarnya.

Yena berjalan ke arah ruang tamu. Diintipnya keluar dari balik gorden. Sepi, tidak ada siapa-siapa. Kalau dicermati lagi, bunyi itu bukanlah bunyi pagar rumah mereka. Yena menunggu beberapa saat, namun tidak ada lagi terdengar bunyi-bunyi dari luar. Yena masih menahan dirinya di sana.

Tap tap tap

"Itu kan suara sandal," pikir Yena. Kemudian ia melihat dua orang laki-laki yang melewati rumahnya. Karena gelap, pandangannya menjadi tidak jelas. Tapi Yena tidak mengenal satu pun dari mereka. Ia membenarkan gordennya seperti semula dan kembali ke kamar.

"Kayaknya cuma cowok-cowok nongkrong yang mau pulang," ujar Yena. Ia kembali berbaring di sebelah Yuri. Dilihatnya Yuri yang masih diam dari balik selimut.

"Udah tidur aja," celoteh Yena sambil mengatur posisi ternyamannya. Yuri pun menurut dan kembali tidur.

.
.

Yena keluar dari minimarket. Dia membeli popmie keluaran terbaru, popmie panas(pakai nasi). Sudah lama Yena setia menunggu merk ini sampai ke kotanya. Ia melihat sebentar bungkus makanan itu, kemudian lanjut jalan. Namun ia terhalangi seorang perempuan di depannya.

"Wih banyak banget mienya. Bagi dong," pinta Sihyun.

"Ndak boleh! Ini buat simpenan makanan, beli sendiri kalo mau," tolak Yena ketus. Ia kembali berjalan namun lagi-lagi dihalangi. Kali ini laki-laki.

"Minta," ucap Hyeongseop singkat. Yena mengacanginya dan tetap berjalan.

Sampai di rumah ia langsung memasukkan belanjaannya ke kulkas. Dua di antaranya sengaja dibiarkan di luar, mau dimakan.

"Ini Rii mienya."

Tidak ada balasan.

"Siapa cepat dia dapat."

"Ya, sisain satu!" Yuri akhirnya menyahut. Dia sedang mengerjakan tugas di laptopnya. Cepat-cepat ia menyimpan tugasnya dan berlari ke luar kamar.

"Sluurp," Yena menyeruput mienya.

My Protector \\ IZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang