"Jiwa dan tubuhmu unik, salah satu yang langka. Kamu akan diincar teman-temanku."
"Jadi?"
"Kamu akan menjadi mangsa mereka."
Wonyoung yang mendengar sedikit merinding.
"Aku bisa membunuhmu kapan saja."
Wonyoung tercengang. "Karena kamu juga iblis?!"
Hyewon perlahan mendekati Wonyoung. Kaki Wonyoung otomatis berjalan mundur. Auranya sangat mencekam. Wonyoung ketakutan.
Seketika muncul tangan yang menahan Hyewon. Itu adalah tangan Sakura. Dia mengeraskan pegangannya.
"Kamu gak perlu nakutin dia," Sakura menatap tajam Hyewon. Yang ditatap membalas tatapannya. Dilepasnya pegangan Sakura kemudian pergi menghilang.
"Huft," Sakura menghembuskan napasnya. "Bahkan aku sendiri juga takut."
Sakura memerhatikan wajah Wonyoung di depannya.
"Kamu gapapa kan?" orang yang ditanya hanya diam saja.
"Hei!" Wonyoung terkejut. Dibalasnya Sakura dengan sedikit terbata-bata.
"Ya ya," Wonyoung mengangguk. "Apa maksudmu 'menakutiku'?"
"Bukan apa-apa," ucap Sakura. "Masuk ajalah, rumah itu tempat perlindungan yang paling bagus."
"Bukannya bisa dicuri atau dirampok?" Wonyoung memiringkan kepalanya.
"Bukan soal itu bodoh," cemoh Sakura. Wonyoung hanya bisa menahan umpatannya.
"Lama-lama kamu sama Minju gak ada bedanya," tukas Wonyoung.
"Beda," Sakura menggeleng. Diabaikannya Wonyoung dan masuk ke rumah.
Wonyoung memasang muka cemberut. Ketika hendak masuk ke rumah dia merasakan sesuatu yang memerhatikannya. Dilihatnya ke arah belakang.
"Hyewon?"
"Ya?" tiba-tiba Hyewon justru muncul dari arah pintu.
"Jangan asal nongol lah!" ucap Wonyoung sambil sedikit menjaga jarak. Hyewon menyadarinya.
"Kamu bener-bener takut?"
"Iyalah! Masa masih ditanyain," balas Wonyoung.
"Kalau masih takut gitu kamu gampang dimangsa mereka," ujar Hyewon.
"Jadi gimana biar gak takut?"
"Banyakin nonton film horror."
"Hah?"
"Aku serius, itu cara termudah."
Hyewon mulai meninggalkan Wonyoung. Wonyoung mencegahnya.
"Kamu sebenarnya mau 'aku' juga?" ucap Wonyoung tanpa basa-basi. Ucapan itu sedikit memicu hati Hyewon. Ia terdiam. Wonyoung masih menunggu jawaban Hyewon. Alhasil mereka berdua hanya diam saja.
"Kalian berdua kenapa?" Minju nyelonong ke arah mereka.
Wonyoung menggeleng. Begitu juga Hyewon. Minju hanya melihat mereka berdua dengan aneh.
"Makan diluar yuk," ajaknya. "Mana Sakura? Ajak dia juga."
"Ya aku disini," ucap Sakura di samping Minju.
"Yuk!" Minju berjalan paling depan dengan Sakura.
"Tapi bajuku masa kayak gini-" ucapan Wonyoung terputus karena ditarik oleh Hyewon.
.
."Makan ramen yuk, udah lama gak makan itu," usul Minju.
"Aku belum pernah makan itu," ucap Wonyoung.
"Tuh sekalian kan?" ucap Minju semangat. "Hyewon pilihin kedai mana."
Mereka berempat memasuki salah satu kedai terbaik pilihan Hyewon. Benar saja, ramennya benar-benar terasa gurih, kaldunya pas sekali, mienya tidak terlalu lembek atau katos.
"Memang Hyewon terbaik" komentar Minju. "Padahal dulu kita cuma pernah dateng ke sini sekali aja. Tapi kayaknya kamu gak," ucapnya kepada Hyewon.
"Soal makanan memang wajib bagi dia," Sakura ikut mengomentari.
Wonyoung benar-benar menikmati ramen itu. Dia memerhatikan Hyewon. Wanita itu memakannya dengan cepat dan lancar.
Seakan-akan pro player? :v
Sampai saat ini mereka tidak ada mengucapkan kata sekalipun. Fokus pada rasa nikmat mereka. Tiba-tiba seseorang tidak sengaja menjatuhkan sebuah mangkok ramen. Hyewon yang melihat cepat-cepat menyentuh Wonyoung.
Prang!!
Ramen itu tumpah ruah seiring dengan mangkoknya yang pecah. Hampir mengenai Wonyoung. Namun tumpahan ramen itu mengenai kaki pemiliknya.
"Astaga!" Wonyoung terkejut. Tangannya otomatis mengambil tisu untuk membantu orang itu. Dia mendongak sebentar.
"..." Wonyoung sedikit terpaku melihat wajah orang itu. Gaeul. Orang yang sering mengucilkannya.
Muncul lagi seseorang yang datang, kemudian menendang piring yang tumpah itu.
"Astaga!" ceplos Minju terkejut melihat perbuatan orang yang baru datang itu.
"Puas?! Mau lagi?!" ucap Yuna membentak Gaeul. Gaeul sendiri hanya menunduk.
Sakura, Minju, Hyewon, dan Wonyoung kebingungan dengan situasi mereka. Tentu saja Wonyoung mengenal kedua anak itu. Salah satu seorang pelayan datang ke arah mereka.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan-nya. Tapi maaf anak pemimpin kami sedang naik darah. Kami minta kepada kalian untuk meninggalkan tempat ini," ucapnya cepat-cepat.
"Yang bener aja dah."
"Ini lagi makan malah diusir!"
Wonyoung menjawab dengan ragu. "Tapi Gaeul..."
"Pergi kalian!" usir Yuna sedikit membentak. Tak punya pilihan lagi, mereka berempat pun cepat-cepat pergi. Tempat itu menjadi ramai. Didatangi banyak orang karena mendengar teriakan Yuna.
"Kalian ngapain? Nonton? Ini bukan drama!" bentak Yuna ke orang-orang yang melihatnya. Mereka semua pun langsung bubar karena takut dengan Yuna.
Minju yang memerhatikan kerumunan itu menggeleng kepalanya.
"Barbar banget sumpah! Udah enak makan diusir! Itu kenapa sampai ngebentak-bentak gitu? Kamu tau Wonyoung?"
"Aku gak tau," Wonyoung menggeleng.
"Kayaknya tadi kamu ngerasa kasihan ke Gaeul," ucap Sakura.
Wonyoung menoleh ke arah Sakura. "Kamu tahu dia?"
"Kami semua tahu," ucapnya lagi.
...
"Wonyoung!" panggil seseorang dari kejauhan. Wonyoung melihat Yujin berlari ke arahnya.
"Yujin!" sahut Wonyoung.
"Kamu lagi ngapain di sini?" tanya Yujin ngos-ngosan.
"Barusan habis makan ramen,"
"Ramen- maksudmu ramen si Yuna itu?"
"Hah? I-iya. Aku diusir"
"Kumat lagi itu anak," Yujin menepuk dahinya. "Pasti kakek bakalan ceramah lagi nanti!"
"Ceramah tentang apa?"
"Kamu tahulah keluarga besarku sama Yuna Gaeul itu," Yujin menghembus kasar napasnya.
"Kakek kita itu pingin keluarga penerusnya perfect gitu! Ini yang gak aku suka. Sedangkan Yuna... ah sudahlah," Yujin mengalihkan pikirannya. "Kamu masih ada urusan apa di sini?"
"Emm gak ada sih," Wonyoung menggeleng. "Kayaknya mau pulang."
"Kalo gitu aku duluan ya. Bye," Yujin melambaikan tangannya dan berlari ke tempat Yuna dan Gaeul berada.
Wonyoung memerhatikan sekitarnya. Baru sadar bahwa ketiga roh itu menghilang tiba-tiba. Dia membuang napasnya dengan sedikit kesal.
"Mereka hilang ke mana sih!"
.
.
.Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protector \\ IZONE
Fanfiction/tamat - end/ Dimulai dari pertemuan Wonyoung dengan ketiga pelindungnya, sampai akhirnya mereka berdua belas saling bertemu satu sama lain. !!Alurnya maju mundur, jangan lewatkan satu chapter!! . -Fanfiction- -IZ*ONE- Tokoh utama: Wonyoung, Sakura...