Hitomi duduk dengan kedua teman sekelompoknya. Mereka sedang menunggu Yuri yang belum datang.
"Mana Yuri?" Hitomi melihat sekelilingnya dengan seksama. Namun penampakam Yuri sama sekali tidak terlihat.
"Kalo gitu kita berdua ngurus rekamannya dulu ya. Coba kamu hubungin dia," ujar teman Hitomi dan pergi dari sana. Hitomi keluar dari gedung.
Seharusnya Hitomi juga bisa merasakan kehadiran Chaewon juga, tapi saat itu ia sama sekali tidak merasakan apa-apa.
"Mereka berdua ke mana?"
.
.
."Halo."
Raut muka Yena langsung berubah. Yang menyapanya lewat telepon barusan adalah suara berat laki-laki.
"Ini... siapa?"
"..."
"Temen Yuri?"
Yena terkejut ketika Nako langsung mengambil hpnya dengan wajah serius. Wajah yang menandakan adanya bahaya. Nako mengeluarkan sedikit sihirnya. Seharusnya selama panggilannya masih tersambung, sihirnya bisa tersalur dan sampai Chaewon. Dengan begitu Chaewon bisa membalas sihirnya balik dan sampai ke Nako. Chaewon pasti selalu ada di dekat Yuri. Namun kali ini Nako berfirasat buruk.
"Chaewon... dia gak ada di sana?" Nako memasang wajah pucat. "Dia hilang...?"
"Kenapa??" Yena ikut bingung. "Chaewon hilang?? Maksudnya-"
Tak.
HP Yena tergeletak di lantai begitu saja. Yena hanya melihat dengan pandangan kosong.
"Lho..." Yena meraih hpnya. Panggilannya sudah terputus.
"Nako...?"
"Nako? Kamu jangan tiba-tiba ilang dong..."
"NAKO!"
"NAKO! Kamu di mana?!"
.
.
.Wonyoung duduk di bangkunya. Tiba-tiba hpnya berdering. Panggilan dari Yujin.
"Dia nelpon balik?" Wonyoung bingung padahal barusan ia baru saja menelepon temannya itu.
"Ya?" Wonyoung menjawabnya.
"Eunbi ada di rumahmu?"
"Hm? Nggak tuh."
"Oh. Tiba-tiba aja dia ngilang di kamar. Aku kira dia ke rumahmu."
"Palingan Eunbi bosen di rumah."
"Iya sih. Tapi aneh aja gitu. Soalnya tadi Eunbi lagi nonton di kamarku, terus sekarang waktu dia udah gak ada, dramanya masih keputer."
Wonyoung mengerinyit. Matanya kemudian mengarah ke kasur. Ada bungkus snack yang isinya masih tersisa. Padahal Hyewon itu bukan tipe orang yang menyisakan makanan. Kalaupun sisa pasti akan dirapikan lagi.
"Tunggu, Jin. Aku otw ke sana," Wonyoung siap-siap untuk keluar.
.
"Oke," Yujin menutup panggilannya. Dirasanya ada sesuatu yang kurang pada hpnya.
"Casingnya mana??"
Yujin menengok ke kasur, siapa tahu casingnya terlepas di sana. Kemudian ia mendengar bunyi pagar rumahnya dari luar.
"Buset, cepet amat," Yujin buru-buru pergi ke depan. Ia mengira Wonyoung yang datang. Tapi karena terdengar suara mobil, jadinya bukan.
"Siapa lagi tuh?" Yujin hendak membuka pintunya. Tiba-tiba pintunya sudah dibuka duluan dari luar dan beberapa orang yang mengenakan jas rapi langsung masuk ke dalam tanpa permisi. Yujin hanya diam tidak tahu apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protector \\ IZONE
Fanfiction/tamat - end/ Dimulai dari pertemuan Wonyoung dengan ketiga pelindungnya, sampai akhirnya mereka berdua belas saling bertemu satu sama lain. !!Alurnya maju mundur, jangan lewatkan satu chapter!! . -Fanfiction- -IZ*ONE- Tokoh utama: Wonyoung, Sakura...