[2]14: Dua Belas

537 74 3
                                    

"BERHENTI!"

Wonyoung sangat terkejut mendengar teriakan dari arah belakang. Kemudian ia baru sadar, di depannya terdapat banyak sekali tangan hitam yang hampir menggapainya.

Yujin menarik keras badan Wonyoung dan mereka berdua sama-sama terjatuh ke belakang. Badan mereka pun terpelanting keras.

"Akhh..." Yujin meraba bagian tubuhnya yang sakit. Dilihatnya Wonyoung yang tergeletak itu diam dengan muka lesu.

"Hei sadar Won!"

"Mana yang lain?" tanya Wonyoung. Ia berusaha untuk bangun.

"Mereka semua palsu! Aneh banget tiba-tiba kita kayak gini! Lihat, ruangannya jadi kosong!"

"Kenapa mereka ninggalin kita? Kok udah kosong?"

"Hah? Kukira kamu udah sadar! Sadar Won! SADAR!!!" Yujin menggoyang-goyangkan bahu Wonyoung.

"Sadar gimana..."

"Kayaknya kurang ya?" Yujin mengangkat tangannya.

PLAK

Wonyoung merasakan pipinya panas. Rasa sakit yang mendenyut itu mulai menyadarkan dirinya yang nge-blank.

"Yujin..."

"Maaf, aku kepaksa."

"Bukan itu Yujin, tapi..." rasanya susah sekali bagi Wonyoung untuk berbicara. Dia masih berusaha mengisi pikirannya.

"..."

"Kamu udah sadar?"

"Iya... Terus sekarang kita harus gima...na..." Yujin buru-buru menopang badan Wonyoung.

"Kenapa kamu lemes banget?"

SRET

...

.
.
.

Wonyoung mengejap-ngejapkan matanya. Ditolehnya kanan kiri. Dia berada di kamarnya. Dilihatnya Sakura yang duduk di pinggir kasur.

"Badanmu panes," ucapnya.

Wonyoung mengingat kejadian kemarin. Diingatnya orang yang terakhir kali dilihatnya.

"Minju, Hyewon, Chaeyeon, Yujin..." banyak sekali pertanyaan yang hendak dikeluarkan Wonyoung, namun dia tidak bisa langsung mengungkap semuanya.

"Minju ditangkap kawanan iblis. Hyewon ikut sama dia. Chaeyeon, aku udah ketemu tadi. Tapi aku belum bisa ngehubungin Yujin. Aku perlu penghubung sepertimu," ucap Sakura.

"Kamu diberi mimpi halusinasi. Karena rencananya sekarang kamu pergi dengan Yujin, dia juga kena efeknya," lanjutnya.

Sakura menatap mata Wonyoung yang bertanya-tanya itu.

"Hyewon ngasih pesan buat jaga kamu. Maaf aku nggak bisa ngehentiin mereka."

"Itu bukan salahmu," Wonyoung beranjak duduk. "Kamu bilang butuh penghubung, kan? Nanti siang aku ke rumah Yujin. Pasti dia juga bingung."

My Protector \\ IZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang