Sudah jam satu siang. Akhirnya Hyewon dan Minju sampai di dekat gang rumah Wonyoung. Bisa-bisanya saja mereka sempat tersasar di perkotaan.
"Mana Sakura?" tanya Hyewon. Ditelitinya seluruh tempat namun tak kunjung ditemukannya. Minju mencoba untuk menghubungi Sakura namun masih saja tidak bisa.
"Kenapa jadi gak bisa dihubungin gini?" tanya Minju heran.
"Apa ada sesuatu yang terjadi?" pikir Hyewon. Ditolehnya Minju di belakang.
"MINJU!"
Minju yang segera sadar langsung menghindari sesuatu di belakangnya. Dengan cepat Hyewon menarik badannya.
"Sialan! Kukira kamu sudah mati!" seru Hyewon.
"Aku tidak semudah yang kamu bayangkan Hyewon," ratu itu mengejar mereka. "Kau harus mati di sini, sebagai akibat karena beraninya kamu membohongiku!"
"Hus gak sudi!" Hyewon dan Minju berlari sekencang-kencangnya. Hyewon tahu, saat itu Ratu hanyalah kloningan saja. Oleh karena itu Ratu tidak langsung menyerang mereka habis-habisan. Kalau saja itu Ratu yang asli...mereka berdua pasti sudah terbunuh.
...
Tunggu.
Dia belum mati?
"Berikan gadis itu kepadaku!" teriak Ratu itu.
"Mati aja sana!" balas Hyewon tak peduli. Dirinya sangat khawatir, saat itu mereka sedang ada di lingkungan manusia, tidak seharusnya mengeluarkan tekniknya di sana.
Hyewon menggigit bibir. Didorongnya Minju sampai terpental jauh ke depan. Walaupun menyakitkan, tapi setidaknya Minju bisa menjauh dari ratu itu.
Hyewon langsung menahan kloningan ratu itu ke jalan. Bibirnya yang digigit mulai berdarah. Ia menjilat darahnya sendiri, untuk merangsang teknik iblisnya. Ditahannya ratu itu kuat-kuat. Hyewon tidak menghabisinya. Ia butuh informasi. Kalaupun langsung dibunuh, toh ratu itu hanya kloningan belaka.
"Di mana rekan-rekanku itu?" geram Hyewon. Rekan yang dimaksud adalah rekan iblis dan rekan dewi lainnya yang sebelumnya ikut menyerang ratu.
"Tidak perlu kujawab," balas ratu itu. Bibirnya tersenyum remeh.
"Di perutmu ya?" mata Hyewon berkilat-kilat. Tangan iblisnya langsung merobek perut si ratu. Ratu itu menjerit kesakitan. Hyewon memperparah robekannya sampai ratu itu tidak berdaya.
"Kau benar-benar brengsek," Hyewon marah. "Sejak dulu aku tak pernah menganggapmu sebagai pemimpin."
"Hffah! Aku menyesal menjadikanmu sebagai iblis," lirih ratu itu. "Isi hatimu itu sama saja seperti manusia tak berguna itu."
"Manusia yang mana?" tanya Hyewon. Badannya masih menahan kuat ratu itu.
"Yang kau lempar tadi."
Dalam sekejap, sesuatu melesat di atas Hyewon. Hyewon yang tercengang langsung menyingkir ke samping.
"ARGHH!" Ratu itu menjerit keras. Ia terseret karena didorong sangat keras. Cepat-cepat ia memulihkan dirinya. Kebetulan saat itu dirinya yang asli mendapat sihir penyembuh, sihir penukar dan sihir pembuka sekaligus.
Saat itu si ratu sempat merasakan hawa yang sama dengan roh(Minju) itu. Penglihatannya tertuju pada kedua anak sekolah yang ada di sekitar sana. Namun langsung terhalangi oleh satu tangan yang melesat cepat ke arahnya.
Si ratu terbanting keras. Wajahnya hancur akibat pukulan roh itu. Kemudian ia merasakan rasa sakit yang amat sangat. Badannya ditendang sampai remuk. Dengan sedikit kesadaran, ratu itu memakai sihirnya ke anak sekolah yang dilihatnya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protector \\ IZONE
Fanfiction/tamat - end/ Dimulai dari pertemuan Wonyoung dengan ketiga pelindungnya, sampai akhirnya mereka berdua belas saling bertemu satu sama lain. !!Alurnya maju mundur, jangan lewatkan satu chapter!! . -Fanfiction- -IZ*ONE- Tokoh utama: Wonyoung, Sakura...