[6]45: Belum Selesai

209 46 8
                                    

"Ada yang pingin kubicarain," tutur Sakura pada ketujuh orang di dekatnya. Mereka merapatkan diri agar bisa fokus mendengar Sakura.

"Eunbi, bisa menukar jarak jauh?" tanyanya.

"Bisa, asalkan ada tanda sihir yang aku kenal," jawab Eunbi.

"Jadi gini," Sakura menatap semuanya. "Nanti setelah urusan di sini selesai, rencananya kalian yang ada di sini langsung pindah ke tempat yang aku tandain memakai sihir Eunbi. Chaewon sama Nako nanti yang buat di sini. Kalau kalian udah buat, Eunbi kapan aja bisa mulai tergantung kalian."

.
.

"Cara buat tandanya?" tanya Nako.

"Ikut sini, sama Eunbi," Sakura mengajak mereka ke dekatnya.

Hyewon memerhatikan Yena yang sudah menjauh bersama Chaewon.

"Baru aja mau kusapa," ucapnya dalam hati.

.
.
.

"Yuriiiiii!!"

Yuri menghindari serangan pelukan Yena begitu keluar. Yena jadi menubruk dua orang dibelakang Yuri.

"Ampun dah!" Nako mendorong Yena.

Yena mendongak dan melihat orang di depannya.

"Chaeyeon kan?" celetuknya.

"I-iya, kok tau?"

"Udah berapa kali muka-muka gak kukenal nongol di kepalaku," Yena menepuk pundak Chaeyeon. "Aku juga udah tau kamu dari acara tv. Btw kenal aku? Namaku-"

"Yena," Chaeyeon melanjutkannya.

"Jangan sksd lah," Yuri menarik Yena yang terlalu dekat dengan Chaeyeon.

"Udah nih."

Mereka bertiga mengalihkan perhatian ke Nako. Dia sudha membuat tanda yang Sakura bilang tadi.

"Habis ini kita langsung pergi."

"Ehm..." Chaeyeon nampak ragu. "Aku mau kabarin temenku dulu di sini. Biar dia gak bingung."

Chaewon langsung teringat. "Ohh yang tadi?"

"Iya."

Chaewon menghapus tanda sihir di tangannya.

"Aku sama Chaeyeon nantian aja. Duluan dah."

.
.
.

"Kalian hujan-hujanan ke sini?!" komentar Eunbi melihat Wonyoung yang basah kuyup. Berlaku juga untuk Sakura.

Minju mendekat ke mereka.

"Aku mau coba," pintanya.

"Coba apa?"

Minju mengangkat lengan bawah ke depan mereka. Wonyoung, Eunbi dengan Sakura masih setia menunggu Minju berbuat sesuatu.

Dengan pedang milik Eunbi, Minju melukai pergelangan tangannya sehingga pedang yang ia pakai tercucur darahnya, kemudian pedang itu ia ayunkan ke depan. Alhasil darahnya bercipratan ke arah mereka.

"Huwa!!" Wonyoung sontak menjerit kaget.

"Sakura!"

Sakura langsung paham apa yang dimaksud Minju dan memakai sihirnya. Wonyoung mencermati tubuhnya yang sudah tidak basah lagi.

"Darahnya kecampur air di badan kalian terus Sakura pakai sihir penyuciannya. Tapi kenapa aku harus kena juga?!" protes Eunbi pada Minju.

Terdengar langkah kaki dari dalam menuju pintu depan.

My Protector \\ IZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang