[7]47: Waktu

188 46 3
                                    

"Jadi ini yang namanya es krim..."

Eunbi mencicipi es krim-nya dengan polos. Berbeda dengan Chaewon yang langsung amblas.

"Kenapa kamu kepingin sekali kita kumpul?" tanya Eunbi pada Chaewon.

"Kepingin aja. Jugaan anak tadi rasanya senang dengan kehadiran kita semua tadi," jawab Chaewon.

"Anak yang mana?"

"Maksudku Wonyoung."

Chaewon jadi teringat sesuatu. Tadi dirinya memaksa Chaeyeon untuk menyuruh temannya pulang sendiri. Mana di tengah hujan, pastinya temannya akan kesal.
"Aku kurang ajar ya?" batin Chaewon dan melahap es krimnya lagi.

Hitomi geleng kepala melihat mereka.

"Masih dingin kalian malah makan es," cemohnya. "Dewi bisa sakit?"

"Ada penyakit tersendiri untuk klan dewi. Kalau penyakit manusia ya tentunya tidak," jelas Nako.

Hitomi berdiri memerhatikan mereka. Sebenarnya ia sudah diperbolehkan pulang. Namun Hitomi menunggu saja, karena ia sendiri penasaran perihal tangan Eunbi.

"Tanganmu makin parah," ucap Hitomi.

Tangan Eunbi sudah pecah sampai pergelangan tangan. Jadi tinggal sedikit cahaya yang berbentuk tangan di sana.

Mulanya Hitomi hanya fokus melihat tangan Eunbi. Namun matanya melebar begitu melihat tangan Nako dan Chaewon mengalami hal yang sama.

"Huh? Bukannya 'dia' bilang kita masih ada waktu sampe senin depan?" tanya Chaewon bingung. "Dibilangnya waktu si anak smp ujian, tanggal 29."

Hitomi tidak mengerti siapa yang ketiga dewi itu bicarakan. Mereka berbincang cukup lama.













Tiba-tiba Hitomi merasakan keanehan dengan perubahan ekspresi ketiga dewi itu.









Sesaat kemudian Hitomi dipanggil.

"Hitomi, mungkin kamu aja yang kita kasih tau," ujar Nako mewakili kedua rekan dewinya.

"Kasih tau apa?" Hitomi merasa suasana di sana berubah.

.

"Jadi kalian harus pulang dan gak bisa balik ke sini lagi?" tanya Hitomi.

"Iya. Mungkin bisa kalau ada tugas dari Bos tapi kemungkinan untuk bertemu kalian sangatlah kecil."

Hitomi berpikir sebentar dan mengangguk. Ia pun tersenyum.

Senyum yang pertama dan terakhir kepada tiga dewi di depannya.

"Kalo gitu dadah," pamitnya. "Nikmatin es krimnya di saat-saat terakhir kalian!"

...

Eunbi menoleh ke 'anak' di sampingnya.

"Bahkan Hitomi yang punya kemampuan tidak bisa melihatmu," ucap Eunbi.

"Bukannya urusanmu hanya pada Sakura dan dua temannya itu? Kenapa kamu mendatangi kami?" tanya Nako.

"Yah, sebagai pengingat saja," balas si 'anak'.

"Hah...." Chaewon membuang napas. "Padahal aku sudah rencana untuk berkumpul lagi seperti tadi."

Si 'anak' memerhatikan mereka. "Kalian tidak marah aku telah berbohong tentang sisa waktunya?"

"Sudah hukuman kami. Kalau marah pun rasanya rugi."

Si 'anak' pun berdiri di hadapan mereka.

"Nanti malam, kalian akan dipanggil," ujarnya. "Kalian semua."

My Protector \\ IZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang