Bismillahirrahmanirrahim
Jangan lupa follow, vote sama komentar ya
Selamat membaca
***
Senandung Rindu.
Kata yang bisa kuberikan untuk menggambarkannya selain cantik, baik dan sholeha adalah Tidak terduga. Ya, dia gadis tidak terduga.
Bagaimana tidak, dipertemuan pertama kami di depan kamar mayat Sandra, dia yang dengan kemurahan hatinya menyahuti panggilan Keanu yang saat itu memanggilnya, Bu-bu. Panggilan yang masih melekat sampai sekarang.
Juga untuk pertama kali aku melihat tatapan mata yang meneduhkan saat pandangan kami tidak sengaja bertemu. Mata yang indah dengan tatapan sayu nan menenangkan. Untuk sesaat aku seakan ditarik ke dalam manik hitam itu, dan di sana aku menemukan hal yang sama yang saat itu kurasakan. Luka.
Selepas hari itu, kami tidak pernah lagi bertemu. Aku sibuk bergelimang duka setelah kepergian Sandra. Meratapi nasib, memandang iba pada Keanu yang saat itu benar-benar sudah menjadi piatu.
Pertemuan kedua kami terjadi saat acara tahlillan Almarhumah Sandra. Semuanya kembali serba tak terduga. Malam itu hujan turun, tapi meskipun begitu, cukup ramai orang yang datang, dan tanpa bisa menutupi rasa kaget yang bercampur dengan perasaan lainnya aku kembali dipertemukan dengannya.
Awalnya biasa saja, dia yang masuk lewat pintu samping, duduk sambil membaca surat Yasin. Dalam diam aku memperhatikan gerak-geriknya terlebih saat lengkingan suara tangis Keanu kembali mengudara. Semuanya terasa pas. Keanu yang bersandar dengan mata setengah mengantuk di depan dadanya membuat hati kecilku bergetar.
Getaran yang untuk pertama kalinya terjadi di sepanjang hidupku, dan itu, cuma Ibunya Keanu yang berhasil melakukananya. Bundanya saja belum pernah ... ah bukan, belum bisa.
Semuanya berjalan ibarat air mengalir, setelah kejadian itu Keanu yang biasanya memang tinggal bersama mama lebih sering menggumankan kata Bu-bu. Saat bangun pagi matanya akan gentayangan mencari sosok yang seolah selalu berada di alam mimpinya. Dan saat tak menemukan itu tangisnya akan mengudara.
Jangan tanya dari mana aku tahu hal itu, karna tepat setelah aku mengucapkan ijab qabul, pagi harinya itulah yang kulihat. Tangis itu berganti tawa saat tangan lembut Sena membelainya. Seolah-olah bunga tidur nyenyaknya menjadi nyata.
Bertemu dengan Sena memang di luar prediksiku tapi menikahinya merupakan hal luar biasa yang kulakulan disepanjang umurku.
Aku tahu saat itu kami sama-sama terluka, dia dengan tunangannya dan aku dengan mantan istri yang jujur saja sampai saat itu masih begitu menghantui.
Tapi, seolah sang takdir sedang bermain. Perjodohan itupun terjadi. Aku tidak tahu bagaimana cara kedua orang tua kami melakukannya, tapi dengan seizin semesta dan restu Ilahi tepat saat hujan jatuh ke bumi, kata sah resmi terucap dari para saksi, dan aku berhasil mempersuntingnya sebagai istri plus ibunya Keanu.
Semuanya kembali serba tiba-tiba.
Kami suami istri tapi seolah sibuk dengan luka masing-masing.
Pandangan matanya sayu menjadi dingin saat berhadapan denganku. Tatapan lembut dan suara mendayu itu hanya akan terdengar saat berhadapan dengan Keanu. Saat itu kupikir betapa beruntungnya anak bujangku itu.
Tapi satu hal yang aku syukuri, Keanu bahagia. Tawanya begitu lepas saat berhadapan dengan ibu sambungnya. Lidahku bahkan berat saat mengatakan kalau Sena adalah ibu sambungnya, karna percayalah, saat melihat mereka berdua tidak ubahnya seperti anak dan Ibu kandung. Tidak ada jarak diantara mereka, ikatan batin yang seharusnya hanya dimiliki Keanu dan Sandra, juga dimiliki mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Surga di Rumah kita
SpiritualDia yang berjuang kamu yang menang, dia yang menanam kamu yang memanen, bukankah itu tidak adil? Tidak adil menurutku, tapi sangat adil untuk-Nya, maaf karna sempat mendiami dulu. Aku harusnya sadar saat takdir bermain semuanya pasti akan menemukan...