18

8.1K 903 103
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Jangan lupa pencet ⭐ dan koment yang banyak ya, yang belum follow, kuy di follow kak 😁

Ada yang mau jadi admint grup Wa ? Ada yang mau gabung grup ? Koment ya. Rencana aku mau gabungin aja semuanya, pembaca happy family juga boleh gabung.

Selamat membaca

***

Mas Aga bukan barang, suamiku bukan benda yang bisa dioper sana-sini.

Salahkan saja mulut lancangku yang begitu mudahnya mengeluarkan kalimat seperti itu. Dengan begitu yakin dan percaya diri membuka jalan bagi wanita yang secara terang-terangan menginginkannya.

Lalu bagaimana jika Mas Aga mau dan dia bisa?

Aku tidak tahu pasti perihal ini, tapi aku yakin hatiku tak pernah salah dalam hal mengarti.

Dia ... suamiku tidak akan berbuat seperti itu, paling tidak jika tidak memikirkanku. Kuyakin Ayah Keanu itu memikirkan anaknya. Bagaimana lengketnya aku dan sang putra beberapa bulan terakhir kuharap bisa mengikat kami di luar perasaan yang kami punya.

Mas Aga tersinggung. Aku tahu itu. Biar bagaimanapun dia seorang lelaki dengan sejuta egonya. Terlampau sering aku menyentil egonya walau tanpa sengaja membuat kediamannya menjadi hukaman untukku dua hari ini.

Hanya Keanu yang menjadi teman bicaraku walaupun anak bujangku itu masih belum bisa menjawab apapun yang kukatakan dengan benar. Tapi setidaknya aku tidak kesepian.

Walaupun  terkadang hatiku selalu memberontak, mengantakan ada yang hilang.

"Ibu harus ngapain, Bang? Ayah marahnya lama sekarang," curhatku pada Keanu saat kami sedang menunggu Mas Aga pulang di depan ruang Tv, tempatnya biasa bermain.

Sore ini kami sudah rapi dan wangi. Aku  bertekad untuk minta maaf padanya, jujur saja semenjak hubungan kami lebih terbuka, kediamanya menjadi salah satu hal yang tidak aku suka. Aku sudah terbiasa dengan semuanya yang ada Pada dirinya, suaranya, panggilan 'Adek' nya, sentuhan lembutnya walaupun itu hanya usapan di kepala, bahkan tatapan sayunya saat meminta sesuatu. Aku sudah terbiasa dengan semua itu.

Keanu menatapku sebentar sebelum membuang mainanya sembarangan dan merangkak ke arahku. Digapainya lengan atasku untuk menjadi penopangnya berdiri, lalu ....

Muachhh

Kecupan basah itu lengket di pipi. Aku kaget, lalu tersenyum kecil saat melihat tatapan mata Keanu yang begitu jernih tertuju padaku.

"Abang centil ya, cium-cium, Ibu. Nanti Ibu bilang Ayah, loh." Godaku yang membuat si kecil tersenyum kecil.

Terkadang aku heran, bagaimana bisa kami terikat sekuat ini tanpa hubungan apapun. Aku selalu merasa kalau yang Keanu lakukan selalu membantuku, seperti tadi, otakku tiba-tiba saja berpikir kalau Keanu menyuruhku untuk mencium ayahnya, melakukan skinship lebih agar hubungan kami yang renggang kembali dekat lagi.

Dan ya, beberapa bulan hidup bersama, aku mulai sadar, meskipun hubungan kami -yang orang lihat- hanya anak dan ibu sambung, tapi kami saling mencintai, aku bisa pastikan bagaimana cintanya anakku itu pada ibunya. Jangankan dengan orang lain, dengan Mas Aga saja dia pantang berbagi sebelum mata bulat itu terpejam masuk ke ranah mimpi.

Lagipula tidak selamanya hubungan yang ada ikatan darah itu eratkan? contohnya saja, banyak sekarang yang tega membuang bayinya, menelantarkan orang tuanya. Dari semuanya yang paling penting adalah rasa cinta dan kasih sayang, karna saat rasa itu sudah kita genggam, jangankan untuk membuang atau menelantarkan, melihatnya sakit saja sudah membuat bagian kecil di dalam sana merasa sakit tak tertahankan.

Ada Surga di Rumah kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang