Bismillahirrahmanirrahim
Selamat membaca 😊
Votenya jangan lupa🤗🙏
Setelah membersihkan diri, aku, Keanu dan Mas Aga berjalan menuju ruang makan. Bayi mungilku itu tiba-tiba terbangun saat aku akan melangkah ke luar. Dia seolah punya alarm di dalam dirinya jika kami akan berjauhan.
Kami berjalan beriringan dengan si kecil berada dalam gendonganku, bayi mungil itu merengek saat tadi sang ayah memintanya untuk bergendongan dengannya saja.
Keanu tak henti-hentinya mendusel di dadaku, mencari posisi favoritnya. Karna merasa geli, aku menghentikan langkah yang membuat Mas Aga menatapku penuh tanya.
Aku menggeleng pelan pertanda tak apa, lalu berbisik pada Keanu. "Jangan di sini, geli." Yang ditanggapi si kecil dengan cengirannya yang lucu. Ini adalah rahasia kecil diantara kami berdua, kebiasaannya yang selalu begitu sejak bertemu kembali denganku.
Beberapa orang masih berlalu lalang di dalam rumah membereskan sisa acara tadi siang, karna semua kursi dan meja masih berada di luar, kami bertiga makan di atas tikar. Aku menghidangkan beberapa lauk yang masih ada.
"Mas, mau lauk lain?" Tanyaku saat melihat Mas Aga hanya melihat beberapa makanan yang kusajikan dalam diam.
Dia menatapku lalu menggeleng pelan, Mas aga mengangkat piring yang sudah kusediakan di depannya, saat akan mengambil nasi, suara ibu yang baru saja mengantar makanan untuk Keanu membuatku tersadar,
"Na, suamimu itu dilayani Nak, baru juga nikah hari ini masak suami dibiarin ambil makanan sendiri."
Deg
Apa karna ini dia diam tadi? Mas Aga menungguku untuk mengambilkannya.
"Ngak papa kok buk, Senanya lagi mangku Keanu, jadi biar saya ambil sendiri saja." Aku tertegun menatapnya, memang benar sih aku sekarang sedang memangku Keanu, tapi kalau hanya untuk menyendokkan nasi aku masih bisa, lagian Keanu juga anteng di pangkuanku.
"Yaudah, lain kali kalau suaminya makan diambilin ya, Na."
Aku mengangguk pelan, menatap ibu sekilas lalu kembali menatap ke arah Mas Aga yang sekarang tengah mengunyah makanan, rahang kokoh itu bergerak seirama agar makanan itu bisa masuk ke dalam lambungnya.
"Kamu ngak makan, Dek?" tanyanya sambil menatap ke arahku.
Aku mengangguk kecil. "Nanti aja mas, aku mau nyuapin Keanu makan dulu, dia dari tadi belum makan," jawabku dengan tangan sibuk mengaduk makanan Keanu yang tadi di antarkan ibu, berharap uap panasnya akan sedikit berkurang agar anakku ini bisa cepat makan.
Siang tadi dia hanya makan biskuit, Keanu menolak memakan nasi saat ibu berniat menyuapkannya tadi.
Mas Aga kembali diam, tapi bisa kulihat dia mulai mempercepat laju makannya.
"Mas mau nambah?" tanyaku saat kulihat makanan di piringnya tinggal sedikit.
Dia menggeleng pelan, satu suapan terakhir yang masuk ke mulutnya membuat nasi di piringnya-pun habis, selepas mencuci tangan dan minum dia lansung meminta Keanu padaku.
"Kean-nya biar sama Mas, Kamu makan dulu, Dek," katanya sambil mengambil alih Keanu dariku.
Tubuh Keanu lansung berpindah ke atas pangkuannya. Tanpa banyak bicara aku lansung mengambil makanan, perutku memang sudah kelaparan.
Dalam diam aku memperhatikan interaksi ayah dan anak itu. Mas Aga tampak sedikit kewalahan menyuapkan Keanu, badan Keanu yang bergerak-gerak saat Mas Aga akan menyuapkannya membuat wajahnya sedikit belepotan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Surga di Rumah kita
EspiritualDia yang berjuang kamu yang menang, dia yang menanam kamu yang memanen, bukankah itu tidak adil? Tidak adil menurutku, tapi sangat adil untuk-Nya, maaf karna sempat mendiami dulu. Aku harusnya sadar saat takdir bermain semuanya pasti akan menemukan...