Chapter 1🖤🖤🖤ř

466 22 7
                                    

BRAK.

Suara pintu dibuka dengan keras lalu masuklah empat orang gadis dengan tangan yang penuh dengan belanjaan. Mereka tidak lain adalah Poppy, Nico, Saki dan Misora.

Banjou yang sedang duduk-duduk di sofa ruang rapat tentu saja merasa terusik dengan kedatangan 4 gadis tersebut.

Kenapa para wanita itu datang dengan sangat sopan sekali?

"Hey kalian kalo buka pintu itu yang benar dong." Marah Banjou.

"Iya iya." Jawab Nico sambil memutar bola matanya malas.

BRAK!.

Pintu kembali ditendang dengan kasar bahkan baut yang mempererat pun ikut terlempar saking kuatnya benturan. Pelaku berikutnya adalah 2K dengan ekspresi yang berbeda Kiriya dengan ekspresi wajah yang memerah entah itu menahan marah atau menahan malu, Banjou tidak tahu tapi biasanya ini orang tidak tahu malu sama seperti Kuroto.

Lalu Kuroto memasang ekspresi wajah yang bahagia, terlihat sangat mencurigakan namun Banjou abaikan.

Mungkin orang sedeng itu sedang kasmaran.

Mereka berdua duduk di sebelah Banjou masih dengan ekspresi wajah yang sama.

"Kalian kenapa?." Tanya Banjou sambil mengernyitkan dahinya

"Tidak." Jawab Kiriya singkat

"Besok kita bisa liburan tapi tapi untuk berjaga-jaga kalian bisa membawa sesuatu untuk pertahanan diri, itu saja...selama menikmati liburan kalian." Ucap sang ketua tegas yaitu Kyotaro Hinata lalu melengos pergi begitu saja.

"Akhirnya bisa liburan juga." Ucap Kazumi sambil memijat pangkal hidungnya.

"Kemana kita akan pergi?." Tanya Hiiro.

"Ayo kita liburan di pantai!!." Teriak Poppy girang.

"Ide yang bagus!." Nico setuju.

Satu-persatu dari mereka pergi dan mulai mempersiapkan keperluan saat liburan mereka nanti, yang tersisa hanya Hiiro, Emu juga Kiriya yang masih termenung di kursi mereka.

"Kalian tahu laut itu seperti apa?." Tanya Hiiro dengan wajah polosnya.

"Jangan tanya padaku." Emu mengelak.

"Yang aku tahu sih...pantai itu seperti kolam renang raksasa dengan butiran-butiran pasir halus di sepanjang bibir pantai." Terang Kiriya.

Mereka bertiga tidak pernah ke pantai seumur hidup mereka jadi mereka tidak tahu. Sedangkan Kiriya hanya melihatnya lewat tayangan tv saja tapi tidak pernah benar-benar pergi ke sana karena dulu ibunya selalu melarangnya, sedangkan Hiiro hanya membacanya lewat buku.

Ini adalah pengalaman pertama mereka jadi mereka tidak tahu apa saja yang perlu dibawa.

Hanya membawa barang-barang yang diperlukan saja seperti baju maupun alas kaki.

Keesokan harinya.

Langit biru yang cerah terlukis dengan indahnya diatas cakrawala dengan uap air yang mengembun sebagai hiasan, awan basah yang terbang mengikuti arah dimana angin berhembus.

Di halaman mansion sudah terparkir 3 mobil yang sudah standby sedari tadi.

Mobil yang mereka pilih tentunya yang paling banyak digunakan oleh orang-orang, mereka tidak mau menjadi pusat perhatian karena memilih mobil yang terlalu mewah.

Mobil 1 terasa hening, semua insan yang menghuni sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Emu dan Hiiro duduk di kursi penumpang bagian tengah, mereka berdua sangat sering memainkan game pada konsol game sangat serius sampai-sampai Taiga ingin sekali menjahili mereka namun harus ia urungkan karena mendapatkan si korban melotot marah padanya.

Ghanatva....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang