Chapter 96 🖤🖤ř

93 3 0
                                    

"KRAKKK!!!."

"Auhh dari suaranya saja sudah renyah." Puji Emu yang menonton sambil menyantap cemilannya santai.

"Aku pikir juga begitu." Sento duduk di samping Emu dengan sebelah tangan mencomot cemilan miliknya dengan tidak tahu malunya.

Emu tidak terlalu mempermasalahkannya dan kembali menonton dari balik kaca yang lebar, menonton setiap adegan brutal juga penuh darah dengan santai tanpa merasa jijik ataupun kasihan.

Penghalang kaca yang sangat berguna. Dari sisi lain terlihat seperti kaca biasa tapi jika dilihat dari sisi sebaliknya kau bisa melihat semua yang terjadi di balik kaca dengan jelas tanpa ketahuan.

"Bukankah dia terlalu bertele-tele?."

"Akuakui itu tapi bagaimana menurutmu tentang pria berambut panjang itu Sento? Bukankah dia cukup mahir berkelahi?."

"Menurutmu siapa yang akan bertahan sampai akhir?."

"Aku tidak perduli siapa yang bertahan tapi...bukankah ini akan menjadi kenangan buruk bagi mereka??." Sento menyeringai.

"Ini bahkan lebih ringan daripada para korban mereka yang diperlakukan seperti hewan. Bahkan hewan saja diperlakukan dengan baik oleh pemiliknya?."

Mereka berdua menonton pertandingan laga terburuk bagi orang-orang jika melihatnya dengan mata kepala sendiri bahkan mungkin mereka berdua akan dikira psikopat yang sadis karena para peserta laga dibiarkan saling bertarung tanpa terikat aturan.

Tanpa adanya peraturan yang mengikat juga tanpa adanya sanksi hukum jika lawan mengalami cidera berat maupun mati ditempat.

Arena yang benar-benar seperti alam liar, seakan-akan menjunjung hukum rimba yang menyatakan siapa yang menang atau yang kuat, dia akan berkuasa.

Jika dikatakan….

Mereka bahkan terlihat seperti budak dari pada peserta laga.

Yang menjadi peserta merupakan orang-orang berhati kotor dengan tindakan kriminal yang berat namun mendapatkan hukuman ringan oleh aparat penegak hukum.

Mereka yang bertahan sampai akhir akan mendapatkan hadiah, entah itu berupa uang, makanan atau kebebasan.

Yang pertama jika dia memilih kebebasan.

Dia akan benar-benar bebas namun setelah keluar dari arena, dia akan diberikan obat yang memiliki efek samping yang membuat pemakainya tidak bisa membedakan mana yang nyata dan mana yang halusinasi.

Itu dilakukan untuk menutupi kebenaran jika mereka telah melakukan pertarungan ilegal di tempat mengerikan ini.

Akibatnya dia akan berakhir dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa.

Semua efek halusinasi yang diterima oleh korbannya memiliki gambaran halusinasi yang berbeda-beda, maka dari itu….

Obat itu sangat menguntungkan mereka.

Obat yang tercipta dari ketidaksengajaan Sento yang salah memasukkan bahan. Obat dosis tinggi yang membuat pemakainya mengalami halusinasi yang parah.

Dibilang gagal juga tidak.

Tapi karena Sento tipe orang yang akan menyimpan semua hasil kerja kerasnya di lemari khusus, walau itu gagal sekalipun akan pria kelinci itu simpan.

Dia tidak ingin menyia-nyiakan usaha kerasnya!.

Kedua jika dia  memiliki makanan....

Apa ada yang bisa menebak apa yang salah?.

Makanan yang dihidangkan untuk mereka yang masih selamat maupun yang menjadi pemenang memiliki kelas yang berbeda.

Ghanatva....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang