Chapter 34 🖤🖤ř

136 13 0
                                    

Pagi hari yang seperti hari-hari biasanya menanti kemunculan sang raja langit di sepanjang hamparan biru yang luas. Menghempas pergi kelamnya ratu langit yang menaburkan kesuraman yang begitu dingin hingga membelai raga dan menyentuh sukma.

"Kau tidak apa-apa?."

"Si-siapa kau?."

"Halo namaku Haru siapa namamu?." Haru memperkenalkan diri.

Wajahnya yang begitu bersahabat membuat siapapun akan menyukainya.

"Namaku Atsuya Jiro…kenapa aku ada di sini?."

Dengan kening yang mengerut bingung, remaja itu bertanya sesuatu yang mengganjal di benaknya pada remaja lain yang berdiri di depan matanya.

"Kau tidak ingat?." Haru bertanya sambil memiringkan kepalanya penasaran.

"Ya terakhir kali kuingat hanyalah aku yang sedang berjalan pulang."

'apa ini efek sampingnya?.'

Haru menatap remaja bermarga Atsuya itu tanpa berkedip. Tubuhnya terdiam dengan wajah yang termenung sedangkan isi kepalanya sudah berkecamuk.

Perang batin.

Penuh dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak kunjung mendapatkan jawaban.

Lamunannya seketika bubar jalan begitu Atsuya Jiro menepuk bahunya pelan.

"Ada masalah?."

Mendapatkan pertanyaan seperti itu. Haru menatap Atsuya Jiro dengan gelengan kepala sebagai respon. Dia menatap remaja bermarga Atsuya itu dengan senyuman manisnya yang bermakna 'bukan apa-apa', kurang lebih itulah yang maksud yang remaja itu dapatkan dari anak itu.

"Ternyata kau ada di sini nii-chan mencari mu kemana-mana."

Terdengar suara lain menghentikan pembicaraan mereka berdua, seorang remaja lain datang dengan wajah yang terlihat khawatir. Itu Nef datang sambil menghela nafas lega begitu dia menemukan figur sang adik yang hanya menatapnya polos.

"Anu ini ada di mana ya?."

Setelah mengumpulkan keberanian, akhirnya Atsuya Jiro menyela pembicaraan Shinkai kyoudai.

Ngomong-ngomong hawa di sekeliling pria asing itu begitu pekat seakan-akan menyedot semua oksigen kedam nya. Remaja bermarga Atsuya itu tidak berani berbicara dengan pria itu yang terlihat tidak berbeda jauh dengan umurnya.

"Basement." Jawaban Nef begitu dingin.

Wajar saja dia begitu! Atsuya Jiro meneguk ludahnya begitu tatapan tidak suka itu diarahkan padanya.

Ia tahu itu salahnya!.

Dia sadar jika tindakannya yang tidak sopan dan merusak momen keduanya yang begitu manis.

Tapi ia tidak bisa diam saja jika dia terdampar di ruangan asing entah di mana dan daerah mana. Apa ini termasuk penculikan? Apa dua sosok remaja didepannya juga termasuk korban atau mungkin orang yang menemukannya mungkin?.

Lagian tidak mungkin dua orang remaja itu penculiknya bukan?.

"Kenapa aku ada di sini?." Tanya remaja bermarga Atsuya itu lagi.

Seakan diprogram ulang. Dia mengatakan hal yang sama berulang-ulang seperti burung beo, namun sedari tadi dia belum juga mendapatkan jawabannya.

"Kau tidak ingat?." Nef mengernyitkan dahinya.

Ekspresi wajah yang familiar dengan respon yang sama, entah mengapa terasa Dejavu.

'nii-chan sepertinya dia amnesia.' Haru mengirimkan pesan tanpa suara melalui benaknya.

Ghanatva....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang