Chapter 77 🖤🖤🖤 ř

122 8 0
                                    

"...Kalian berdua kenapa dah?." Graphite menatap dua rekannya itu dengan tatapan aneh.

Ada apa dengan orang yang bernama Hanaya Taiga dan Banjou Ryuga ini sebenarnya?.

Entah mengapa mereka berdua bertingkah aneh.

Awalnya hanya Banjou yang pulang-pulang dalam keadaan linglung. Kepala pria naga itu berdarah namun tidak diindahkan oleh empunya.

Dia hanya menatap bingung seakan-akan pria kekar itu baru saja terbangun dari tidur.

Roh pria naga itu masih belum kembali ke tubuhnya.

Secara bergiliran di hari berikutnya Taiga pulang dengan mata yang berkaca-kaca sambil bergumam tidak jelas.

Pria itu langsung mengurung diri begitu dia sampai.

"Kalian kerasukan demit kah?." Entah mengapa pertanyaan random itu keluar dari mulut Graphite.

Mereka berdua pulang malam dalam keadaan 78% sifat yang berbeda dari biasanya. Apa lagi jika bukan kerasukan setan? Walaupun entitas mahkluk gaib dikatakan tidak nyata.

Namun tidak menurunkan kemungkinan bukan?.

Mereka sekarang sedang berada di ruang tamu, hanya mereka berempat saja yang tersisa di rumah itu sedangkan yang lain sedang sibuk dengan urusan masing-masing.

Sebenarnya masih ada satu orang lagi tapi dia tidak ikut gabung dengan mereka.

Seperti Poppy yang sibuk dengan restoran kecilnya, Kuroto yang disibukkan dengan kantornya, Kiriya praktek forensik dan mendidik para magang dan masih banyak lagi yang mereka lakukan untuk memupuk citra baik mereka di mata publik.

Dari pada membahas orang yang tidak ada lebih baik kembali membahas kedua pria ini yang bertingkah aneh.

Kazumi lebih memilih menonton film di laptopnya dengan beberapa bungkus Snack dan minuman kaleng, dia terlalu sibuk dengan dunianya dan tidak memperdulikan tiga orang lainnya yang berada satu ruangan dengannya.

"Kemarin kemarinnya lagi aku ketemu seseorang yang mirip sekali dengan Hiiro...." Ujar Banjou setelah terdiam membisu sedari pulang dua hari yang lalu.

Taiga yang mendengar nama kekasihnya disebut pun menoleh pada Banjou.

Sedangkan keadaan Kazumi sekarang sedang tersedak begitu saat mendengar ucapan pria kekar itu.

Walaupun dia berusaha keras mengacuhkan mereka tetap saja jarak mereka berempat sangat dekat dan Kazumi juga tidak tuli.

"Setelah kulihat lagi sepertinya itu bukan Hiiro." Banjou menunduk.

Mata pria itu begitu kosong, jiwanya sedang tidak berada di tempatnya. Tubuhnya memang sedang duduk tegak di sofa rumah namun pikirannya menerawang jauh entah kemana.

"Kenapa memangnya? Mungkin itu benar-benar dia." Kata Graphite.

"Dia terlihat berbeda walaupun memiliki sikap dan rupa yang sama hufhh...." Pria naga itu menangkup wajahnya sendiri.

Dia pusing.

Ini memang bukan masalah percintaannya yang kandas namun melihat salah satu orang favorit yang selalu menebarkan senyuman polos dan terkesan positif itu tidak ada disini entah mengapa suasana rumah ini terasa sangat dingin.

Suasana dingin ini begitu memuakkan.

Wanita pendiam dengan aura absolute dan tatapan datar itu jarang keluar kamar jika tidak penting.

Sedangkan Taiga.

Pria itu baru saja kembali dari konsultasinya ke seorang psikiater karena hampir terkena skizofrenia.

Bukankah dia dulu begitu membenci Kagami?.

Lalu kenapa pria itu malah menjadi gila begitu bocah Kagami itu menghilang dari hidupnya?.

Apa ini definisi sesungguhnya dari benci menjadi cinta? Klise sekali hidupmu. Graphite tidak bodoh sampai tidak menyadari kebencian yang dipancarkan Taiga begitu mengetahui Hiiro berasal dari keluarga Kagami.

Selain karena Taiga yang hampir membunuh bocah itu.

Graphite juga mengetahui niat Taiga yang sebenarnya, dan dia hanya mengawasi pergerakan pria itu.

Jika Taiga macam-macam dia akan bertindak.

Itu awalnya….

Tapi kenapa orang bernama Hanaya Taiga yang sebelumnya membenci Kagami malah menjadi budak cinta tolol?.

Memang aura Hiiro yang positif akan membuat siapapun ikut terkena jurusnya.

"Jika mitos tentang kita yang memiliki 7 kembaran di dunia ini itu benar… bukankah menemukan orang sama persis itu mustahil jika bukan kembaran dari lahir? Bahkan jika dibilang mirip pun hanya dibeberapa bagian saja bukan seluruh tubuh...." Banjou meracau sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Mungkin hanya kebetulan atau dia benar-benar...ah! Sepertinya karena kepalamu terbentur sangat keras makanya kau jadi salah lihat." Graphite hanya menebak-nebak.

"Masuk akal...aku mungkin salah melihat! Mana mungkin bukan Hiiro berubah menjadi tuan muda kaya raya dan diikuti beberapa bodyguard kemanapun dia pergi hahhh anak itu bahkan tidak suka dikekang...."

"Mungkin karena kau kehilangan banyak darah makanya jadi berhalusinasi."

Benar apa yang Graphite katakan, jika itu benar-benar Hiiro dia pasti kembali ke rumah ini, tentunya untuk bertemu dengan Saki terlebih dahulu dan jika anak itu tidak terlalu menganggap mereka sebagai keluarga setidaknya ada keluarganya yang menanti kepulangannya di sini.

"Aku...aku juga ketemu dengan orang yang mirip ah! Aku sangat yakin jika itu benar-benar Hiiro! Aku tahu seperti apa sifatnya dan kebiasaannya dan itu benar-benar sama." Gumam Taiga.

Keadaan pria itu juga sama-sama meracau dengan tatapan mata yang begitu kosong.

"Jika itu benar-benar Hiiro...kenapa dia tidak datang kesini? Inikan rumahnya juga." Sebenarnya Graphite ragu dengan apa yang dilihat Taiga.

Apa Taiga berhalusinasi lagi?.

Sudah 4 tahun lebih setelah pria itu sekitar 2 bulanan mengurung diri dalam kamar kemudian setelahnya pria itu selalu mengatakan jika Hiiro selalu menemaninya kemanapun dia pergi, Saki yang melihatnya selalu bicara tentang sepupunya hanya bisa diam tidak mengatakan apapun bahkan kepribadiannya benar-benar berubah lebih dingin dan cenderung lebih agresif.

"Dia bilang dia tidak ingat apapun hiks dia melupakanku hiks hiks…."

'astaga...sebenarnya dia umur berapa? Umur sudah kepala dua tapi sifat kaya bocah 5 tahunan.' batin Graphite.

"Hiks apa dia marah karena aku tidak sengaja mencekiknya kemarin? Hiks… hiks… makanya dia bilang tidak kenal? Huwaaa honey maaf hiks...."

"Kau mencekik anak orang??." Sembur Graphite membuat tangisan Taiga semakin kencang.

"Lah ini orang kenapa dah? Kok jadi cengeng begini tidak seperti biasanya??." Bingung Banjou.

"Aku yakin sekali jika dia itu benar-benar Hiiro tapi dia mengelak dan mengatakan kalau namanya bukan Hiiro melainkan Malvin?...."

"Malvin?." Beo tiga orang lainnya.

"Aku yakin itu bukan halusinasi! Terserah kalian percaya atau tidak! Yang jelas Hiiro masih hidup!!."

"Kau tadi bilang Malvin kan? Sebenarnya aku dan Misora mencurigai satu orang...." Kazumi teringat dengan informasi yang secara kebetulan dia dapatkan saat mereka berdua iseng membobol data salah satu perusahaan luar negri.

"Kalian pasti tau CI, setelah 5 tahun yang lalu tiba-tiba memutuskan untuk kembali ke London dan kembali kesini kurang lebih satu Minggu yang lalu." Jelas Kazumi.

"Lalu apa hubungannya?!." Potong Graphite.

"Dengarkan dulu idiot!!."

20062023

See you next week!
Take time to rest, even if only for a moment and...stay happy!!!

Ghanatva....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang