Chapter 99🖤ř

77 4 0
                                    

"ack! Akhhh...apa ahh yang kau hngg lakukan? Hengg...." Pria berambut panjang terus menerus mengerang di setiap stimulasi yang dia dapatkan.

Kedua tangan yang terikat pada ranjang membuat Hiiro bisa leluasa meraba setiap lekukan tubuhnya yang memiliki bekas luka yang beberapa diantaranya mulai memudar.

Hiiro? Hmm…apa harus kukatakan jika dia bukan Hiiro tapi salah satu kepribadian didalam tubuh itu yang mengambil alih. Itu adalah 'hasrat'  yang selama ini terbentuk karena adanya traumatis saat bocah itu masih sangat muda.

Hasrat yang menggebu membuat kepribadian itu menjadi kecanduan seks.

Menyedihkan memegang.

Kepribadian asli Hiiro yang polos dan bersih, menyimpan kepribadian yang begitu haus akan belaian. Begitu berbanding terbalik dengan kepribadian yang sebenarnya.

"Ssttt diam saja ok? Aku jamin ini akan menjadi pengalaman pertamamu yang paling berkesan."

"Tidak! Akhhh lepas hehh lepaskan aku!."

Hiiro melakukan blow job yang mana membuatnya seluruh tubuhnya bergelinjang keenakan.

"Ahh hentikan akhhh...."

"Ah maafkan aku."

Cairan putih kental mengotori wajah Hiiro, wajah Hiiro yang menunduk membuatnya tidak bisa menebak ekspresi apa yang lawannya pasang, namun saat si empunya mendongak menampilkan pemandangan erotis yang membangkitkan gairah seksual bagi yang melihatnya.

Seksi.

Satu kata itu tiba-tiba saja muncul di benaknya.

Hiiro menjilat sisa cairan putih dari sudut bibirnya dengan gerakan sensual.

Glup!....

"Lepaskan tanganku...." Ucapnya rendah tanpa melihat lawan bicaranya.

"Apa? Jika kau ingin kabur sekarangpun percuma...."

"Biarkan aku menyentuhmu."

"Aw kau cabul...apa benar ini kali pertamamu tuan Apophis?."

"Aku bahkan tidak bisa kabur dari sini. Jika memang bisa sudah dari dulu aku pergi." Hiiro melepaskan ikutannya dan menatap remeh pria berambut panjang didepannya.

Dengan cepat Apophis mendorongnya hingga terlentang di atas kasur kemudian mengukukung nya.

Hiiro hanya menyeringai.

"Bukankah sangat tidak adil jika hanya aku yang telanjang disini?." Apophis perlahan-lahan mulai menanggalkan pakaian Hiiro satu demi satu.

"Aku tidak mau jadi pihak bawah...."

"Ya ya ya."

...

"Kujo Kiriya!!!! Kau apakan semua bubuk mesiu milikku!!!!." Teriakan Sento mengelegar.

Pria itu datang dengan wajah memerah karena marah. Tatapan matanya yang tajam siap mencabik-cabik siapapun yang berani mengusiknya.

Dengan nafas yang memburu karena amarah yang membuncah.

"Bukankah tadi pagi kau bilang mau meletakkannya di bawah tanah? Kenapa kau bertanya padaku?." Protes Kiriya.

"Tidak ada! Aku sudah mencarinya kemana-mana tapi tidak ketemu...coba jawab sejujur-jujurnya! Kau letakkan di mana!."

"Apa kau punya bukti? Jangan menuduh tanpa barang bukti lagian terakhir kali kau taruh di mana?."

"Tadi ada tapi pas aku cek barangnya sudah tidak ada."

Ghanatva....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang