Chapter 21 🖤🖤🖤ř

368 30 1
                                    

Mereka pergi ke mobil masing-masing. Parad mengangkat Atsuya Jiro yang masih tidur karena efek obat yang diberikannya semalam.

Semua orang memasuki mobil mereka masing-masing dan mengemudikannya menuju kediaman mereka saat ini. Mereka tidak bisa berlama-lama di mansion terbengkalai itu karena Atsuya Hatena pasti akan segera menggerebek mereka jika terlalu lama tinggal di sana.

"Apa kita benar-benar akan menyerahkannya ke sento?." Tanya Emu sambil menunjuk ke jok belakang.

"Mau bagaimana lagi, lagipula para pengawalnya tidak akan bisa melacaknya kalau kita berikan pada Sento."

"Iya juga sih."

Di lain mobil lebih tepatnya mobil yang kendarai oleh Taiga.

Saat ini dia sedang memeluk Hiiro yang sedang berada di pangkuannya dengan sangat erat sambil menyetir. Wajah anak itu begitu damai tidak sadar jika mereka telah berpindah tempat.

Anak itu belum juga bangun sedari tadi mereka berada di mansion kumuh itu.

"Ughh...."

Lenguhan lembut dari bibir peach itu mengalun begitu merdu begitu Taiga memeluknya erat. Wajah cantik itu terlihat terganggu dengan dekapannya yang begitu erat. Taiga yang sadar akhirnya melonggarkan pelukannya tapi tidak melepaskan anak itu sesekali dia menimang-nimang nya seperti menidurkan seorang bayi.

Di tempat lain yaitu mansion Atsuya yang telah berubah menjadi lautan darah.

Atsuya Hatena juga beberapa bodyguard yang selalu mengikutinya kemampuan dia pergi kini berada di depan pintu masuk mansion nya. Mata pria paruh baya itu menatap sekeliling mansion miliknya yang sepi. Sedari tadi dia tidak melihat seorangpun bodyguard yang menyambut kedatangannya.

Satu bodyguardnya membuka pintu masuk.

Kelopak mata pria paruh baya itu terbelalak, para bodyguard yang lain juga ikut terkejut melihat pemandangan mengerikan yang tersaji hangat didepan mata mereka. Mayat-mayat berserakan tidak beraturan dengan begitu mengenaskan, genangan darah ada di mana-mana menciptakan danau kecil yang terlihat mulai mengering.

"Kalian cari dimana putraku berada dan kalian periksa apa ada yang masih hidup." Perintah Atsuya Hatena mutlak.

"Ba baik tuan."

Para bodyguard berpencar mencari dimana keberadaan tuan muda mereka berada, mereka tidak menemukannya bahkan para bodyguard sudah mencari di setiap ruangan di dalam mansion tersebut namun keberadaan remaja itu tidak terlihat batang hidungnya.

"Bagaimana?."

"Maaf tuan kami sudah memeriksa semua ruangan di mansion ini tapi kami tidak menemukan keberadaan tuan muda."

"Dan saat kami mengecek bagian dapur kami menemukan panci ini di atas panci." kata salah satu bodyguard sambil membawa panci berukuran sedang di tangannya.

"Apa isinya?."

Salah satu bodyguard membuka tutup panci, orang yang membawa panci kaget dan langsung menjatuhkan panci tersebut sehingga semua isi didalamnya tumpah ke lantai.

Semua orang di sana terkejut dengan isi panci itu.

"Kalian cari dimana putraku berada apapun keadaannya!."

"Baik tuan,"

"Haah apa kalian sudah memeriksa cctv?." Atsuya Hatena menghela nafas kasar berusaha mengendalikan rasa emosional yang tiba-tiba menerpanya.

"Semua cctv telah mati seperti sengaja di matikan."

"Lalu apa masih ada yang masih hidup?."

"Tidak ada tuan."

Ghanatva....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang