✩✪✫✬05 Juni 20XX.
"Kau harus belajar yang rajin agar bisa menjadi seperti kakakmu itu ya sayang?." Kata seorang wanita paruh baya mengelus bahu sang anak pelan.
Senyumannya semakin menerka saat melihat sang anak mengangguk patuh.
"Hiiro kau harus bisa melebihi dia apa kau mengerti?." Tangannya mencengkram bahu sang anak dengan kencang membuat si empunya meringis kesakitan.
"I-iya ma...." Lirih Hiiro.
"Nah gitu dong ini baru anak mama!." Wanita itu tersenyum semakin manis lalu pergi meninggalkan sang anak yang masih berkutat dengan tumpukan buku di meja belajar.
"Huh pandanganku jadi rabun...." Mengucek matanya.
"Apa aku mandi dulu saja ya?."
Hiiro menanggalkan seluruh pakaiannya yang terdapat banyak sekali noda berwarna merah di beberapa bagian, karena pakaian yang Hiiro kenakan berwarna cerah membuat membuat noda-noda tersebut terlihat gamblang.
Menyalahkan shower.
Air dingin mengucur deras membasahi tubuh yang telanjangnya, air yang tadinya bening kini telah berubah warna kemerahan mengalir ke dalam saluran pembuangan setelah melewati tubuh kecilnya.
"Shhh."
Tubuh kecilnya menggigil.
Coretan-coretan di seluruh tubuhnya yang dibuat beberapa saat yang lalu terkena guyuran air dingin membuat badannya bergetar.
Cairan merah yang tadi menghalangi matanya hingga membuat pandangannya buram pun telah ikut hanyut terbawa air.
Dia bahkan tidak memperdulikan kain yang mengikat tubuhnya yang ikutan basah, yang dipikirkannya saat ini adalah membersihkan semua cairan merah yang melekat pada tubuhnya itu saja.
...
Ceklek.
Hiiro keluar dari kamar mandi dengan mengenakan jubah mandinya, mengeringkan rambut mengunakan handuk dengan santai hingga dia dikejutkan dengan kehadiran seseorang di kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghanatva....
Fanfiction"Ta-tapi aku anakmu..." Kujo Kiriya. "Oyasumi papa...." Kagami Hiiro. "Ayo kita pergi dari sini...." Momose Saki. "Iya, lalu kenapa kau sendiri disini? Anak kecil sepertimu bahaya jalan-jalan sendirian." Poppy. "Kakak tidak akan kenapa-napa kok! Tap...