Chapter 15 🖤ř

447 34 0
                                    

"Jadi kita berdua akan bersekolah di sekolah itu dan menjadi murid pindahan di sana?." Tanya Parad memastikan apa yang dia dengar barusan tidak salah.

"Ya kalian akan di masukkan ke sekolah tempat target berada untuk mengawasinya selama beberapa hari lalu menculiknya." Kata ketua perkumpulan tersebut menjelaskan rencananya dari benda pipi seperti biasanya.

"Kenapa tidak langsung menculiknya saja?"

"Dia selalu diawasi oleh bodyguard ayahnya dari kejauhan kalian berdua atasi para bodyguard itu lalu saat mereka lengah kalian menculik tuan muda mereka, jika kalian ingin menikmati masa sekolah kalian juga tidak apa-apa yang aku harapkan misi ini harus berhasil."

"Siapa target kita?." Tanya Emu.

"Atsuya Jiro umur tujuh belas tahun putra dari Atsuya Hatena yang merupakan seorang CEO dari perusahaan Atsuya Corporation, dia juga akan menjadi calon CEO selanjutnya setelah ayahnya dia bersekolah di Saito high school kelas 1A." Jelas ketua dan memperlihatkan foto seorang remaja laki-laki sambil memakai seragam SMA pada layar gadget.

"Saat Atsuya hatena sibuk mencari putranya, kalian rampok dan bantai semua orang yang berada di dalam mansion Atsuya pada saat itu juga tentang cara penculikan Atsuya Jiro aku serahkan pada kalian sedangkan sisanya kalian lakukan terserah kalian apakan." Jelas ketua yang menjadi akhir dari penjelasannya.

Layar monitor kembali hitam memperhatikan grafik khas komputer.

"Baiklah apa rencana kita kali ini?." Tanya Kazumi mengawali pembicaraan mereka.

Emu dan Parad yang kali ini menjadi tokoh utama dalam misi yang dapat dipastikan memerlukan waktu lebih lama dari sebelum-sebelumnya.

Menatap figur seorang anak yang mengenakan almamater sekolah elit membuat Emu iri seketika.

"Sekolah ya, tidak buruk juga pasti tidak terlalu merepotkan." Ujar Emu santai.

"Terserah kau sajalah kan kau dan Parad yang pergi bukan aku." Celetuk Kazumi tidak perduli.

Jika boleh jujur dia juga iri. Dulu sekali saat adiknya mengenyam pendidikan di sekolah swasta biasa adiknya itu pernah mendapatkan beasiswa di sekolah elit tersebut.

Kabar bahagia itu tentunya membuat keluarganya senang.

Namun karena insiden itu adiknya bahkan tidak bisa menginjakkan kakinya di sekolah elit yang menjadi satu-satunya impiannya untuk menaikkan derajat keluarga.

Impian tinggal impian.

Impian yang mulia itu harus terkubur bersama kepergian adiknya.

"Kalian akan mengawasi siswa yang bernama Atsuya Jiro untuk beberapa hari ke depan mungkin saja dia di kelilingi oleh beberapa bodyguard." Kazumi berbicara dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Tidak mungkin. Itu akan membuatnya tampak sangat mencolok, mungkin dia merahasiakan identitasnya supaya tidak ada yang mengetahui jika dia itu adalah anak dari Atsuya Hatena sang pemilik perusahaan terbesar urutan ketiga di Asia." Jelas Graphite santai sambil meminum minumannya.

"Apa yang dikatakannya ada benarnya juga." Kiriya menimpali dengan wajah santainya.

"Oh ya sebaiknya kalian berdua jangan meletakkan benda tajam di dalam tas." Imbuhnya sambil menjelaskan.

"Mungkin akan ada orang yang akan mengeledah isi tas kalian." Lanjutnya lagi setelah dia tiba-tiba menghentikan kalimatnya selama beberapa detik hampir 5 menit, yang lainnya hanya mendengarkan semua yang Kiriya jelaskan.

"Ah wajahnya manis juga~sayang sekali jika dibunuh begitu saja." Puji Poppy apa adanya.

Wanita itu mengintip layar laptop, sedikit penasaran dengan rupa putra dari pemimpin Atsuya Corp yang merupakan perusahaan terbesar ketiga di Asia.

Ghanatva....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang