Chapter 50🖤🖤 ř

168 12 0
                                    

"Sialan apa yang sebenarnya terjadi?!!!." Maki Aoi Ichiro begitu tersadar dari pingsannya.

Pria itu segera mendapati dirinya yang terbangun di tempat yang sangat asing dimatanya dengan keadaan tubuh yang terikat tali di beberapa bagian.

Semua tali-tali itu mengikat kuat tubuhnya dan membuatnya kesulitan bergerak.

Nafasnya ikut tercekik akibat balutan tali yang erat seperti hisapan gurita.

Menciptakan ruam merah akibat kikisan yang dilakukan tali tambang yang menyakiti kulit. Terasa sangat menyakitkan begitu gesekan itu kembali menggores lebih dalam di arena yang sudah terluka.

Seluruh tubuhnya menggigil akibat terpaan suhu dingin ruangan yang terasa lembab di kulitnya.

Tidak ada yang menghangatkan tubuh atletisnya dari terpaan suhu yang dengan tidak senonoh mengelus seluruh tubuhnya.

Dia bergidik merasakannya.

Aoi Ichiro segera tersadar. Dia tidak mengenakan pakaiannya, maka dari itu badannya tersentak begitu kejutan suhu udara yang menusuk hingga ke dalam tulang.

Dia hanya mengenakan celana dalam yang menutupi area vitalnya sama seperti kondisi tubuhnya tadi malam.

Semakin dia meronta semakin mengencang pula semua ikatan ditubuhnya.

Semakin dia berusaha untuk lepas dari kekangan tali, semakin menyakitkan pula rasa sakit yang dia dapatkan.

"Sialan awas saja jika aku bisa keluar dari sini!." Pria itu menggerutu sambil terus berusaha melepaskan semua tali yang mengikat tubuhnya.

Aoi Ichiro menatap sekeliling ruangan lembab tersebut.

Matanya dengan awas mencari sesuatu yang bisa dijadikan alat untuk membebaskan gerakannya yang terbatas.

Ekor matanya yang tajam tidak sengaja melihat sebilah pisau mengkilat tertancap pada sebuah manekin yang terletak tidak jauh lokasinya berada.

Aoi Ichiro berusaha menggeliat.

Dia mengerakkan tubuhnya untuk mendekati manekin yang terpajang di sudut ruangan.

Pria itu segera menyenggol manekin tersebut hingga terjatuh, sebenarnya dia penasaran kenapa ada manekin ditempatkan di sini….

Namun perasaan ganjil itu dia abaikan.

Dia harus memikirkan cara untuk keluar dari tempat ini bukan memikirkan kenapa bisa ada manekin di tempat aneh seperti ini?!.

Ketika Aoi Ichiro mencabut pisau itu dengan mulut….

Mata pria itu tidak sengaja melihat cairan merah kental yang merembes keluar dari bekas pisau tersebut.

Manik sekelam malam itu terbelalak lebar.

Matanya melotot horor pada manekin tersebut, badannya juga bergetar ketakutan begitu menyadari apa sebenarnya benda itu.

Dia tidak yakin jika itu hanyalah sebuah manekin biasa.

Aroma amis mengudara bercampur dengan aroma busuk yang mengocok perut.

Aroma tanah lembab juga tercium begitu kuat oleh indra penciumannya yang masih normal.

Semua aroma-aroma asing itu berhasil menyalakan alarm tanda bahaya dalam otaknya, otaknya menyuruhnya agar segera pergi dari tempat asing itu.

Dengan rasa panik yang mengambil alih akal sehatnya.

Aoi Ichiro segera mengiris tali yang mengikat kedua tangannya kebelakang tubuh dengan kaki yang memiliki nasib yang sama seperti kedua tangannya.

Ghanatva....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang