Chapter 17 🖤🖤🖤ř

388 37 3
                                    

Bel istirahat berbunyi begitu nyaringnya membuat para murid berhamburan untuk sekedar membeli cemilan ataupun mengisi perut mereka karena begitu lelah dengan pembelajaran yang menyulitkan.

1A semakin lama semakin sepi.

Satu-persatu murid keluar untuk sekedar mencari angin atau mungkin mengantri di kantin.

Yang masih menghuni kelas hanyalah Emu, Parad dan beberapa murid rajin yang masih sibuk dengan buku pelajaran mempersiapkan diri untuk pelajaran selanjutnya.

"Kalian berdua tidak pergi ke kantin?." Tanya seorang siswa pada keduanya yang masih duduk diam di tempat duduk masing-masing semenjak bel berdering.

"Oh iya aku belum memperkenalkan diri namaku Jiro salam kenal."

Murid yang mereka ketahui bernama Atsuya Jiro memperkenalkan dirinya dengan wajah ramahnya.

...

Name: Atsuya Jiro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Name: Atsuya Jiro.
Age: 17 years old.
Height: 183 cm.
Status: only child of Atsuya Hatena CEO of Atsuya corporation.
Personality: cheerful, a bit careless, a little talkative.

...

"Salam kenal juga." Jawab Parad tidak kalah ramah.

"Kalian mau ke kantin denganku?."

"Tentu." Jawab Parad menyetujui ajakan Jiro.

Sedangkan Emu yang sedari tadi diam hanya mengangguk tanda dia setuju.

"Ngomong kemana teman kalian itu?."

"Maksudmu Hiiro? Dia mungkin berkeliling." Parad menjawab dengan cerianya.

Astaga...ternyata berakting itu susah juga! Kedua sudut bibirnya terasa sangat sakit karena dipaksa untuk tersenyum.

Mereka berjalan menuju kantin.

Diam-diam Parad menyeringai namun masih bisa dilihat oleh Emu jadi dia pun ikut menyeringai.

'hmm sepertinya ini akan selesai dengan cepat.' batin emu.

'kalau seperti ini kita tidak perlu susah-susah mendekati target karena target itu sendiri yang mendekati kita tanpa waspada~.' batin Parad.

Kantin begitu ramai.

Baru juga mereka menginjakan kaki di sana tapi mereka sudah menjadi pusat perhatian.

Para kaum hawa menatap tanpa berkedip sedang para kaum Adam malah menatap iri dengan ketampanan keduanya.

Mereka mencari bangku kosong untuk mereka tempati.

Para murid langsung membuka jalan saat mereka berjalan. Sungguh terlihat seperti selebritis yang memiliki banyak fans.

Ghanatva....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang